Pariwisata Terdampak Virus Corona, Disparbud Jabar dan Asosiasi Kepariwisataan Siap Luncurkan Diskon

Dampak wabah virus corona covid-19 terasa, Disparbud Jabar dan asosiasi kepariwisataan segera memberikan promosi dan diskon

Tribun Jabar/M Syarif Abdussalam
Kepala Disparbud Jabar Dedi Taufik 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dampak wabah virus corona covid-19 telah dirasakan oleh sektor pariwisata di Jawa Barat.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat bersama asosiasi kepariwisataan di Jawa Barat pun segera memberikan promosi dan diskon terhadap kegiatan kepariwisataan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar Dedi Taufik mengatakan pihaknya sudah menyiapkan strategi guna menjaga stabilitas sektor pariwisata menyusul keresahan wisatawan terhadap virus corona.

Wabah Corona, Gubernur dan DPRD Jabar Pakai Salam Sunda, Hindari Jabat Tangan dan Cipika-cipiki

"Dari mulai memberikan diskon hingga mendorong destinasi wisata menggagas kegiatan maupun atraksi yang menarik adalah salah satu yang kami siapkan," kata Dedi melalui ponsel, Jumat (13/3/2020).

Dedi memastikan Jabar sangat siap menyambut kedatangan wisatawan di tengah kekhawatiran ini. Hal tersebut mengemuka dalam kegiatan Dialog Khusus Krisis Pariwisata (community need assesment) di Hotel Aryaduta, Jalan Sumatera, Kota Bandung, Kamis (12/3) Sore.

Dengan begitu, dia mengatakan, keinginan ini harus ditopang oleh persiapan matang sejumlah industri pariwisata di Jabar. Tak terkecuali mengenai akomodasi dan atraksi yang akan ditawarkan kepada para wisatawan.

Ribuan Warga Ciamis Hadiri Istighosah Qubro di Alun-alun Berharap Terhindar dari Virus Corona

Dalam kegiatan ini di antaranya hadir Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita). Selain itu, juga dihadiri pengelola destinasi wisata.

"Kemudian juga mereka sepakat untuk melakukan diskon, untuk di tempat wisata hotel dan sebagainya," ujarnya.

Disparbud Jabar sendiri akan berupaya mempercepat berbagai agenda pariwisata di Jabar. Selain itu, pihaknya akan mencoba membuat surat kepada pemerintah pusat agar memperhatikan tempat wisata di Jabar. Ini berkaitan dengan kebijakan fiskal kemungkinan pemberian diskon pajak.

Selain itu, dia melanjutkan, akan menanyakan kewenangan pusat terkait Pajak Penghasilan (PPh) industri pariwisata di Jabar, khususnya, Pasal 21 dan PPh Pasal 25.

"Dan kita juga coba akan mendorong terkait, mereka ingin ada keringanan terhadap pajak pembangunan 1 (PB1). Itu adalah kewenangan kabupaten kota. Kira-kira gimana nih di industri pariwisata, mereka sudah siap tadi tapi di sisi lain juga ada keinginan keinginan kata tadi," katanya.

Menurut Dedi, kecemasan masyarakat terhadap virus corona ini menyebabkan penurunan tingkat okupansi hotel di Jabar sebanyak 5 hingga 7 persen. Agar tidak terus berkurang, maka Disparbud Jabar bakal menggalakan promosi, termasuk di luar Jabar.

"Kenapa alasan promosinya juga di luar Jabar, karena bukan hanya lokal saja. Orang Cianjur ke Bandung kan enggak menginap. Nah kita inginkan orang Jakarta, Banten, Jogja dan sebagainya bisa datang ke sini," katanya.

Lebih lanjut, Dedi juga meminta industri pariwisata di Jabar untuk menggagas sejumlah program maupun atraksi yang menarik. Khususnya, yang dapat melibatkan orang banyak.

"Seperti tadi dari Asia Afrika village dia mau bikin atraksi. Kemudian dari angklung Udjo dia akan membuat atraksi lagi yang memang melibatkan ratusan orang dan sebagainya," ujarnya. (Sam)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved