Rusunawa untuk ASN di Sukabumi Hampir Jadi, Ini Harga Sewa per Lantai
Rusunawa yang dibangun di Desa Cimanggu, Kecamatan Palabuhanratu, itu menghabiskan dana sekitar Rp 17 miliar
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Rizal Jalaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI- Proyek pembangunan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) yang diperuntukan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat masuki tahap akhir.
Rusunawa yang dibangun di Desa Cimanggu, Kecamatan Palabuhanratu, itu menghabiskan dana sekitar Rp 17 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sukabumi Dedi Chardiman mengatakan, pembangunan Rusunawa merupakan program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia.
"Pemda merupakan penerima hibah barang. Rusunawa itu yang melaksnaakan pembangunan dari kementrian, kita hanya hibah barang," kata dia, Rabu (11/3/2020).
Dedi menjelaskan, saat ini pembangunan Rusunawa sudah sekitar 90 persen.
"Rencana peluncurannya tahun 2020 ini," ujarnya.
Rusunawa ini, lanjut Dedi, dibangun tiga lantai dengan jumlah kamar 45.
• Asyik Banget Menginap di Maribaya Glamping Resort, Tenda dengan Fasilitas Hotel di Dalamnya
• Rusunawa Bisa Jadi Solusi Kebutuhan Hunian di Jawa Barat
"Setelah pembangunan selesai dilaksanakan, rusunawa tentunya diperuntukan untuk para pegawai di lingkungan pemerintahan kabupaten Sukabumi," jelasnya.
Sementara itu, untuk biaya sewa, Dedi menjelaskan, konsep biaya sewa belum sepenuhnya deal.
Namun, berdasarkan informasi lantai bawah Rusunawa disewakan lebih mahal daripada lantai atas.
Dedi menyebutkan, berdasarkan informasi kisaran sewa untuk lantai bawah sekitar Rp 300 ribu per bulan.
Sedangkan lantai atas lebih murah, dengan perbedaan harga sekitar Rp 100 ribu setiap lantainya.
"Untuk biaya sewa konsepnya belum sepenuhnya fiks, hanya berdasarkan informasi untuk lantai bawah mungkin di kisaran Rp 300 ribu per bulan, untuk lantai berikutnya itu beda lagi, beda Rp 100 ribu per lantai," sebut Dedi.
Lebih lanjut lagi, Dedi mengatakan, harga lantai atas lebih murah karena penghuni nantinya harus jalan kaki dari lantai bawah untuk sampai ke atas.
"Lantai lebih atas itu biaya sewanya lebih murah karena mungkin alasan nya harus jalan dari bawah ke atasnya," katanya.