Selama Manusia Dekat Hewan Liar, Kemungkinan Tertular Virus Corona akan Terus Ada, Kata Dokter RSHS
virus corona memang kini lebih banyak menular dari manusia ke manusia, tetapi penyebab awal penyebarannya adalah kontak manusia dengan hewan liar
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wabah virus corona Covid-19 memang kini lebih banyak menular dari manusia ke manusia lainnya.
Tetapi penyebab awal penyebarannya adalah kontak manusia dengan hewan liar yang selama ini biasa tinggal di hutan.
Andaikan manusia tetap menghindari kontak atau tidak mengonsumsi hewan liar, penyebab wabah seperti virus corona dapat dihindari.

• Penuh, Ruang Isolasi untuk Pasien Virus Corona di RSPI Sulianti Saroso Tak Bisa Tampung Pasien Baru
• Aplikasi Sapa Warga Tingkatkan Kesiapsiagaan Masyarakat Jabar Cegah Virus Corona
Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua Tim Dokter Infeksi Khusus RS Hasan Sadikin ( RSHS) Bandung, Anggraini Alam, dalam webminar, Kamis (5/3/2020).
Jika dihitung, katanya, wabah di dunia terjadi sebanyak 2.797 kali. Dari angka tersebut, 80 persen wabah disebabkan infeksi yang kebanyakan ditularkan hewan, atau zoonosis. Setelah menginfeksi manusia, barulah wabah menyebar dengan penularan dari manusia ke manusia.
"Kenapa, karena hewan-hewan yang seharusnya berada di hutan, dan mereka menjadi tempat virus tersebut, menjadi dekat ke manusia, baik oleh serangga atau vektor ke manusia, atau ke hewan-hewan yang dekat ke manusia," kata Anggraini.
Dirinya mencontohkan virus corona Covid-19 yang awalnya diduga berasal dari ular dan trenggiling.
Namun setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut pada mikroproteinnya, diketahui penyakit ini berasal dari kelelawar, tepatnya jenis kelelawar raksasa.

Corona virus Covid-19 ini pun diindikasikan berasal dari pasar hewan di Wuhan yang juga menjual kelelawar.
Selama ini diketahui kelelawar menjadi salah satu hidangan di Cina.
"Dan selama ini terjadi, artinya manusia dekat dengan hewan-hewan yang dekat dengan adanya virus, maka zoonosis akan sering terjadi akan lebih sering terjadi," ujarnya.
Berdasarkan data WHO, sampai Jumat (6/3), jumlah warga yang terinfeksi Covid-19 mencapai 95.333 orang atau bertambah 2.241 kasus baru.
Wabah ini sudah menjangkiti 86 negara di dunia, termasuk Indonesia.
Di Cina tercatat ada 80.565 kasus warga yang terjangkit dan 3.015 di antaranya meninggal dunia.
Di luar Cina, penyakit ini menjangkiti 14.768 orang dengan jumlah kasus baru selama 24 jam ini mencapai 2.098 orang.
Penyakit ini menyebabkan 267 kematian di luar Cina.