Mayat ABG di Gorong Gorong
Sehari Setelah Temukan Delis, Tukang Cilok Ini 'Diberitahu' Delis Lewat Mimpi Siapa yang Membunuhnya
Namun yang jelas, Teteng merupakan orang yang pertama kali menemukan jasad Delis dalam gorong-gorong.
"Dia sudah menikah lagi dan setiap bulan memberi uang untuk ank-anaknya Rp 100 ribu," ujarnya.
Namun Wati tak mempersoalkan besaran uang itu karena dia pun maklum terhadap kondisi perekonomian suaminya.
• Siswi SMP di Tasik Ditemukan Tewas di Gorong-gorong, Orang Tua Yakin Kematian Tak Wajar
• Kabar Terkini Kasus ABG Ditemukan Tewas di Gorong-gorong Depan Sekolah, Ini Upaya Sekolah
Fakta Lengkap Pembunuhan Delis Sulistina
Siapa pembunuh Delis Sulistina atau Delis, siswi SMP 6 Tasik akhirnya terungkap.
Tepat sebulan setelah mayatnya ditemukan di gorong-gorong depan sekolah, polisi menetapkan ayah kandung Delis, Budi Rahmat menjadi tersangka.
Terungkap bagaimana Budi Rahmat (45) tega memunuh Delis yang masih berusia 13 tahun.

Setelah hampir sebulan dari penemuan jasad ini akhirnya terungkap pelaku sebenarnya.
Jenazah DS ditemukan pada Senin (27/1/2020).
Ini dia pengakuan lengkap dari Budi Rahmat yang tega melakukan pembunuhan pada putri kandungnya sendiri.
1. Pengungkapan Tersangka
Tim Inafis Polres Tasikmalaya Kota sedang mengevakuasi temuan mayat perempuan berseragam Pramuka di drainase depan gerbang SMPN 6 Tasikmalaya, Senin (27/1/2020).
Polisi menyimpulkan bahwa Delis meninggal akibat tindak pidana kejahatan dan pelakunya adalah bapak kandung korban sendiri, Budi Rahmat (45), asal Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya.
Anom mengatakan, penetapan tersangka ini sesuai hasil penyelidikan, keterangan saksi-saksi, dan pengumpulan bukti-bukti.
Sampai bukti ahli dibutuhkan, yaitu hasil otopsi mayat korban oleh Tim Forensik Polda Jawa Barat.
"Penyelidikan secara maraton dilakukan, alhamdulillah sudah berhasil mengungkap kasus ini," tambah Anom.
Sesuai hasil penyelidikan, motif pelaku mengaku emosi saat korban meminta uang untuk acara studi tur ke Bandung yang akan dilaksanakan di sekolahnya.
Korban saat itu pergi ke lokasi kerja ayahnya tersebut memakai angkutan umum karena hendak meminta uang.
"Pelaku pun kalap dan membunuh korban di sebuah tempat rumah kosong," tambah Anom.
2. Gara-gara Uang Study Tour
Ilustrasi jenazah
Delis diketahui sebagai korban pembunuhan oleh ayahnya sendiri, Budi Rahmat (45).
Korban dicekik sampai tewas oleh pelaku sekaligus ayah kandungnya di sebuah rumah kosong dekat lokasi kerja pelaku.
"Korban tewas karena dicekik oleh pelaku sekaligus ayah kandungnya sendiri saat mengaku kesal korban meminta uang untuk study tour," jelas Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto saar konferensi pers di kantornya, Kamis (27/2/2020) siang.
3. Alasan Membunuh Putrinya
Ibu kandung Delis Sulistina (13) siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang tewas di drainase sekolah saat dimintai keterangan wartawan di rumahnya, Rabu (26/2/2020).
Sebelum diketahui tewas, lanjut Anom, korban sempat cekcok dengan ayahnya di sebuah rumah kosong dekat tempat kerja pelaku.
Akhirnya pelaku menghabisi nyawa anaknya sendiri dengan cara mencekik leher.
"Korban minta uang Rp 400.000 tapi tak bisa dipenuhi oleh pelaku sekaligus ayah kandungnya.
Terlibat cekcok sampai pelaku emosi mencekik korban sampai tewas," tambah Anom.
Pelaku pun sempat membiarkan jenazah korban tergeletak di rumah kosong tersebut dan melanjutkan bekerja yang lokasinya tak jauh dari TKP pembunuhan.
Seusai pulang kerja, pelaku pun membawa jenazah anaknya tersebut memakai motor ke lokasi gorong-gorong sekolah korban.
"Setelah mengakui anaknya tewas, pelaku langsung membawa jenazah korban ke gorong-gorong sekolahnya sekaligus tempat penemuan mayat korban sebulan lalu," pungkasnya.
4. Ancaman 20 Tahun Penjara
Ilustrasi
Tersangka diduga sebagai pelaku berdasarkan hasil penyelidikan maraton dengan mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan bukti selama hampir sebulan pasca-penemuan mayat korban, Senin (27/1/2020) lalu.
Menurutnya, keterangan saksi-saksi dan bukti sesuai dengan hasil otopsi yang dilakukan Tim Forensik Polda Jabar di RSUD Soekardjo sehari setelah penemuan mayat korban, Selasa (28/1/2020).
Selain itu, pelaku juga mengakui perbuatannya.
"Hasil keterangan otopsi pun sesuai dengan hasil pemeriksaan saksi-saksi dan bukti yang dikumpulkan selama ini. Pelaku pun akhirnya mengakui perbuatannya," kata Anom.
5. Pengakuan Ibu DS
Sejumlah kerabat berupaya menenangkan Wati Candrawati (46), ibu kandung Desi Sulistina (13) alias Delis, saat pemakaman jenazah Delis di pemakaman Lewo, tak begitu jauh dari rumah Wati di Kampung Sindangjaya, Desa Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Rabu (29/1/2020)
Di balik pengungkapan kasus ini, Wati Fatmawati (46), ibu kandung korban, menceritakan firasat dan kesedihannya saat membereskan pakaian anaknya, sehari sebelum diumumkan penyebab kematian Delis oleh Kepolisian.
Pakaian korban pun dibereskan dan dikumpulkan dalam satu lemari khsusus di bagian tengah rumah.
Wati pun tiba-tiba terhenyak saat melihat pakaian seragam biru putih korban dan teringat dengan seragam Pramuka yang dikenakan korban saat ditemukan membusuk di gorong-gorong sekolahnya.
"Mungkin kemarin ada tanda-tandanya (firasat), saat membereskan pakaian almarhumah (Delis) saya langsung menangis dan teringat seragam pramuka korban yang masih terpakai saat ditemukan tewas. Saya pun menangis lama," kata Wati, dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com, Kamis (27/2/2020).
"Padahal, saya selama beberapa pekan ini sudah berusaha tegar," lanjut Wati, sembari mencucurkan air mata dengan tatapan kosong kepada empat orang wartawan di depannya, Rabu malam.

Sebelumnya, Wati sendiri yakin anaknya korban pembunuhan
Dirinya pun tak mengira akan mendapatkan kabar pengungkapan kasus kematian anaknya pada Rabu malam.
Namun keyakinan dirinya bahwa kematian anaknya akibat dibunuh telah muncul saat mengetahui mayatnya ditemukan mengenaskan.
"Baru kemarin lagi saat beres-beres pakaian saya sangat teringat lagi anak saya.
Padahal saya sudah mulai tabah dan berusaha supaya tak terus-terusan bersedih.
Mungkin ini pertanda dari Allah SWT.
Eh, sekarang saya dapat kabar pengungkapan kasusnya," tambah Wati, sembari dihibur oleh para wartawan dengan melontarkan pertanyaan humor lainnya terkait kapan akan menikah lagi.
"Sumpah Pak, saya gak kepikiran ke sana selama ini," tukas Wati, dibarengi senyuman walau kedua bola matanya memerah menahan tangis.
(TribunMataram.com/Asytari Fauziah)