Link Peta Online Persebaran Virus Corona, Kasus COVID-19 Capai 89 Ribu, Termasuk 2 Warga Indonesia

Data mengenai dua warga Indonesia yang terinfeksi virus corona juga sudah termuat adalah peta dari Center for Systems Science and Engineering (CSSE).

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Pixabay
ilustrasi virus corona 

TRIBUNJABAR.ID - Dua warga Indonesia positif terinfeksi virus corona atau COVID-19.

Kabar ini tentu saja langsung tersebar luas hampir ke seluruh tanah air.

Tak sedikit juga ada yang panik setelah mengetahui ada warga Indonesia yang terinfeksi virus corona.

Adapun dua warga negara Indonesia yang terinfeksi virus corona ini adalah seorang ibu dan putrinya.

Ibu yang berusia 64 tahun dan anaknya yang berusia 31 tahun itu berdomisili di Depok.

Kini, mereka berdua sudah ditangani di rumah sakit.

Data mengenai dua warga Indonesia yang terinfeksi virus corona juga sudah termuat di peta online dari Center for Systems Science and Engineering (CSSE), Departemen Teknik Sipil Universitas John Hopkins.

Dalam peta itu per Senin (2/3/2020), sudah ada 85 ribuan kasus orang terinfeksi corona yang sudah terkonfirmasi.

Sementara itu, korban meninggal berjumlah 3.048 orang.

Lalu, korban yang sembuh ada 45 ribuan orang.

Virus Corona Sudah Masuk Indonesia, Begini yang Dilakukan Dinas Kesehatan Kota Bandung

Kini, masyarakat juga bisa memantau persebaran virus corona tersebut melalui tautan atau link yang disematkan di akhir tulisan.

Dalam peta, Anda bisa melihat wilayah-wilayah mana saja yang terdapat kasus virus corona, baik itu yang masih dugaan (suspect) atau yang sudah positif.

Adapun kasus virus corona dalam peta ditandai dalam lingkaran yang warnanya berbeda.

ilustrasi virus corona
ilustrasi virus corona (Pixabay)

Warna merah menandakan sudah positif mencatat kasus infeksi virus corona.

Sedangkan, warna kuning adalah wilayah yang belum terkonfirmasi.

Kemudian, ukuran lingkaran juga mengindikasikan jumlah kasus di wilayah tersebut.

Dalam peta itu, terdapat keterangan berapa kasus orang yang sudah positif terinfeksi virus corona.

Klik link atau tautan di bawah untuk melihat peta sebaran virus corona:

https://gisanddata.maps.arcgis.com/apps/opsdashboard/index.html#/bda7594740fd40299423467b48e9ecf6

Cara Pencegahan dari WHO

Virus corona atau COVID-19 bisa jadi menghantui publik di berbagai belahan dunia.

Hal ini disebabkan penyebaran virus itu berlangsung secara cepat.

Awalnya, penyebaran virus ini terdeteksi di Wuhan, China, pada akhir tahun 2019. Hal ini membuat warga setempat yang terinfeksi virus semakin bertambah.

Diketahui, virus corona ini menyerang sistem pernapasan manusia.

Hal yang mengerikan, Novel coronavirus ini memiliki kemampuan yang tinggi untuk menyebabkan penyakit yang parah daripada virus lainnya.

Seperti yang dimuat BBC Indonesia, dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Diah Handayani menjelaskan, hal paling berbahaya ketika virus tersebut merusak fungsi paru-paru.

Kondisi tersebut disebut sebagai pneumonia. Dalam hal ini, jaringan paru-paru akan terinfeksi atau mengalami peradangan akut.

ilustrasi virus corona
ilustrasi virus corona (Pixabay)

"Pertukaran oksigen tidak bisa terjadi sehingga orang mengalami kegagalan pernafasan. Itulah mengapa virus ini berat karena bukan lagi hanya menyebabkan flu atau influenza tapi dia menyebabkan pneumonia," ujarnya.

Sebagai informasi tambahan, pada artikel di laman Alodokter yang ditinjau dr Tjin Willy, disebutkan bahwa pneumonia bisa dikenal dengan istilah paru-paru basah.

Penyakit ini juga disebutkan memang disebabkan oleh virus atau bakteri, atau juga jamur.

Pneumonia memang berupa infeksi yang mengakibatkan salah satu atau kedua paru-paru mengalami peradangan pada kantong udaranya.

Disebutkan, pada kumpulan kantong-kantong udara kecil yang berada di ujung saluran pernapasan dalam paru-paru, akan mengalami radang. Kemudian akan dipenuhi cairan atau nanah.

Dewan Minta Pemkab Garut Sediakan Sabun Antiseptik, Antisipasi Penyebaran Corona

Biasanya, penderita pneumonia ini akan mengalami batuk berdahak, sesak napas, demam, atau menggigil.

Dilihat dari gejalanya memang sama seperti gejala virus corona. Seperti informasi yang dimuat Kementerian Kesehatan RI melalui akun Twitter, gejala virus corona tersebut antara lain demam, batuk, pilek, gangguan pernafasan, sakit tenggorokan.

Terkait penyebaran virus corona, WHO pun memberikan petunjuk pencegahan yang dimuat di laman resminya.
Berikut ini yang bisa kita lakukan untuk pencegahan tertularnya virus corona dari WHO.

1. Sering membersihkan tangan dengan sabun dan air berbasis alkohol.

2. Saat batuk dan bersin, tutup mulut dan hidung dengan siku tertekuk atau tisu. Segera buang tisu dan cuci tangan.

3. Hindari kontak dekat dengan siapa pun yang menderita demam dan batuk.

4. Jika menderita demam, batuk, dan sulit bernapas, segera cari perawatan medis lebih awal dan bagikan riwayat perjalanan sebelumnya dengan penyedia layanan kesehatan.

5. Ketika mengunjungi pasar langsung di daerah yang saat ini mengalami kasus coronavirus baru, hindari kontak langsung tanpa perlindungan dengan hewan hidup dan permukaan yang bersentuhan dengan hewan.

6. Konsumsi produk hewani mentah atau setengah matang harus dihindari. Daging mentah, susu, atau organ hewani harus ditangani dengan hati-hati untuk menghindari kontaminasi silang dengan makanan mentah, sesuai praktik keamanan pangan yang baik.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved