Manusia Kayu dari Kuningan
Tersentuh Kisah Pilu Manusia Kayu, Istri Bupati Kembali Kunjungi Teti, Sempat Guntingkan Kuku
Tersentuh kisah pilu sang manusia kayu, istri bupati kembali kunjungi Teti. Sempat mengguntingkan kuku Teti.
Hidup di tengah masyarakat yang berkebutuhan rendah, kata Rumiati, Teti yang hanya bisa berbaring sejak belasan tahun.
Teti tak bisa bergerak sama sekali.
"Akibat dari lama berbaring, di bagian punggung Teti, kulitnya melepuh karena panas," ucap Rumiati.
Rumiati menambahkan Teti butuh perawatan.
Ia sering ditimpa kegalauan jika teringat biaya yang dibutuhkan untuk Keperluan Teti.
"Seperti mengganti pampers, serta kebutuhan lainnya. Saya suka bingung Kang, uang dari mana untuk mencukupi itu. Sedangkan suami saya kerjanya itu tidak menentu, ya, serabutan gitu, " ujar Rumiati.
Menyinggung soal bantuan, Kata Rumiati, untuk bantuan memang ada saja.
Namun, yang sering menjadi kehawatiran itu datang, ketika Teti mengalami sikap yang tak biasanya.
"Apalagi dalam waktu beberapa terakhir ini. Kondisi dan berat badannya mengalami penurunan. Bisa Akang lihat langsung," ucap dia.
Ditanya cara memberi makan, Rumiati menjawab, Teti sering disuapi.
Namun sesekali, Teti minta jangan dibantu.
Alasan itu muncul dari Teti yang kasihan kepada kakaknya, yang telah mengorbankan waktu dan tenaga untuk mengurus Teti.
"Caranya, saya kasih makan yang sudah dibungkus plastik dan pakai alat semacam kayu. Nanti tongkat pendek itu dipegang dan bungkus makanan itu sodorkan ke mulutnya oleh Teti sendiri, " kata Rumiati.
Teti kemudian menceritakan awal menderita penyakit langka seperti ini.
Ini bermula saat muncul benjolan di kepala bagian belakang.