Mantan Pengawal Tiga Presiden Indonesia Ini Jadi Danlanud Wiriadinata Tasikmalaya, Ini Ceritanya

Danlanud Wiriadinata Tasikmalaya, Letkol (Nav) Ali Sudirman Pasaribu, ternyata pernah 'dekat' dengan tiga presiden Indonesia. Megawati, SBY dan Jokowi

Penulis: Firman Suryaman | Editor: Dedy Herdiana
Tribun Jabar/Firman Suryaman
Danlanud Wiriadinata Tasikmalaya, Letkol (Nav) Ali Sudirman Pasaribu, bercerita perjalanan karirnya di TNI-AU, saat bersilaturahmi dengan jurnasil Tasikmalaya, di aula Lanud, Rabu (26/2/2020). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Danlanud Wiriadinata Tasikmalaya, Letkol (Nav) Ali Sudirman Pasaribu, ternyata pernah "dekat" dengan tiga Presiden Indonesia. Yaitu Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY), dan Joko Widodo ( Jokowi).

Ke mana pun ketika ketiga presiden yang berbeda periode itu terbang, di situ pula Ali ada.

Setia memberikan pelayanan pengamanan penerbangan yang prima, demi keselamatan dan keamanan orang-orang nomor satu di republik ini.

Panen Kurma di Halaman Masjid Agung Kota Tasikmalaya Dipimpin Pak Wali, Warga Berebut Ingin Barokah

Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, secara simbolis memanen kurma di halaman Masjid Agung, Rabu (26/2/2020).
Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, secara simbolis memanen kurma di halaman Masjid Agung, Rabu (26/2/2020). (Tribun Jabar/Firman Suryaman)

Ali yang baru tiga bulan menjabat Danlanud Wiriadinata, pernah menjadi Komandan Operasi APM VIP/VVIP.

Yaitu pasukan khusus yang menjadi mitra Paspampres, yang mengawal pengamanan selama presiden terbang.

"Saat Presiden terbang, saya melakukan pengamanan penerbangan," kata Ali, saat memberikan sambutan pada acara gathering Lanud Wiriadinata dengan jurnalis, di Aula Lanud Wiriadinata, Rabu (26/2/2020).

2 Rumah Tersambar Petir di Tasikmalaya, 3 Orang Luka Bakar, TV Meledak, Langit-langit Jebol

Banyak suka dan duka selama mengawal presiden saat terbang.

"Jadi selama bertugas mengawal presiden, kami bermitra dengan Paspampres. Itu tugas yang membanggakan," ujar Ali.

Ali mengaku tak menyangka bisa menjadi perwira TNI-AU.

Wati Lega, Kini Tahu Penyebab Kematian Anaknya yang Ditemukan di Gorong-gorong di Tasikmalaya

Kasus gadis SMP Tasik tewas di gorong-gorong: sang ibu curiga putrinya dibunuh, polisi masih dalami.
Kasus gadis SMP Tasik tewas di gorong-gorong: sang ibu curiga putrinya dibunuh, polisi masih dalami. (TribunJabar.id/Firman Suryaman)

Ia yang lahir di sebuah daerah pelosok di Tapanuli Selatan, Sumut, juga sebelumnya tak bercita-cita jadi tentara.

Setelah lulus SMP dan SMA di Pondok Pesantren KH Ahmad Dahlan, Sipirok, Tapanuli Selatan, ia mendaftar ke AKABRI karena terbawa-bawa oleh teman di kampung yang berminat jadi tentara.

"Tapi saat itu teman-teman di kampung banyak yang berminat. Saya jadi kebawa-bawa. Tahun 1994 ikut tes tapi gagal. Barulah tahun 1995 diterima, setelah selama setahun mempersiapkan diri. Setelah mengikuti tahapan tes tahun 1994 saya memang jadi sangat berminat," kata Ali. (firman suryaman)

Kasus Duit Hilang Misterius di Tasikmalaya, Ulama Imbau Tokoh Warga Berembuk dan Cari Orang Pintar

Illustrasi uang hilang misterius ( Foto: Dok. Kompas.com/Pixabay)
Illustrasi uang hilang misterius ( Foto: Dok. Kompas.com/Pixabay) (Kolase Tribun Jabar)
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved