77 Siswa di NTT Dipelonco Disuruh Makan Kotoran Manusia, Kami Semua Menangis, Terlalu Jijik dan Bau
Sebanyak 77 siswa kelas 7 Seminari BSB Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, hanya bisa menangis setelah dipelonco dua pendamping mereka.
Pendamping itu bertanya siapa yang memiliki kantong berisi kotoran itu kepada puluhan siswa kelas 7.
Para siswa pun tak ada yang mengaku memiliki kantong itu.
Pendamping tersebut langsung menyendok dan menyuapkan kotoran itu ke dalam mulut para siswa.
Puluhan siswa itu pun terpaksa menerima perlakuan itu tanpa perlawanan.
Minta Pelaku Dipecat
Aksi itu terbongkar karena salah satu siswa bercerita kepada orangtuanya.
Cerita itu lalu disampaikan orangtua tersebut kepada pihak sekolah melalui grup WhatsApp sekolah.
• 77 Siswa di NTT Dihukum Makan Kotoran Manusia, Orang Tua Geram Minta Pelaku Dipecat dari Sekolah
Martinus, salah satu orangtua murid kecewa terhadap perlakuan pendamping asrama tersebut.
"Menurut saya, pihak sekolah beri tindakan tegas bagi para pelaku. Yang salah ditindak tegas. Bila perlu dipecat saja," ujar Martinus.
Martinus memutuskan memindahkan anaknya dari Seminari BSB Maumere.
"Biar pindah dan mulai dari awal di sekolah lain saja," kata dia.
Martinus mengatakan, secara psikologis anak-anak yang mendapat perlakuan kotor dari pendamping pasti terganggu jika terus bertahan di sekolah itu.
Sementara itu, pihak Seminari Bunda Segala Bangsa menggelar rapat dengan orangtua siswa membahas hal ini.
Namun, mereka enggan untuk berkomentar saat diwawancarai awak media.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Curhat Siswa yang Dihukum Makan Kotoran: Setelah Makan, Kami Hanya Bisa Menangis"
Penulis : Kontributor Maumere, Nansianus Taris
Editor : Dheri Agriesta