Nenek di Dayeuhkolot Tinggal di Rumah Tak Layak Huni dan Asuh Cucu yang Berkebutuhan Khusus
Seorang nenek di Kampung Bojong Asih, Desa Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Edah (76) tetap tegar meski hidupnya berkekurangan.
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Seorang nenek di Kampung Bojong Asih, Desa Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Edah (76) tetap tegar meski hidupnya berkekurangan.
Ia tinggal dengan anaknya, Bahriah atau akrab disapa Nyai (42) dan cucunya, Soleh yang akrab disapa Ujang (15).
Diketahui Edah juga harus mengasuh Ujang yang memiliki kebutuhan khusus.
Namun nyai yang sehari-hari bekerja serabutan menjadi buruh tani dan memulung brang bekas, tak mampu memenuhi keluarganya.
• Persib Bandung Launching Pemain dan Jersey Liga 1 2020, Besok
Selain itu Nyai juga kini sedikit mengalami gangguan mental juga, setelah ditinggal suaminya yang meninggal beberapa tahun lalu.
Sehingga Edah lah yang harus terus mengawasi dan mengurus sang cucu yang yang mengalami gangguan mental tersebut.
Ketiganya kini tinggal di rumah yang tidak layak huni. Rumah tersebut memiliki tiga kamar dengan total luas 7x6 meter.
Tetapi, atapnya seakan mau roboh, lantai terlihat kotor, pakai dan perabotan berserakan.
Bahkan sebelumnya rumah Edah tidak memiliki MCK.
Tapi kini Edah sudah memiliki MCK berkat bantuan komunitas Munding Dongkol.
Selain itu di rumahnya banyak terdapat kayu bakar, yang Edah dan Nyai kumpulkan untuk memasak makanan.
Kondisi tersebut membuat rumahnya terlihat kumuh meski tidak banjir.
Jika Kampung Bojong Asih sedang dilanda banjir, keadaanya bertambah parah.
Edah mengaku, jika banjir dirinya lebih memilih bertahan di rumahnya, menemani sang Cucu yang mengalami gangguan mental, sebab ia merasa khawatir.
• Mahathir Mohamad Mundur dari Kursi Perdana Menteri Malaysia, Begini Tanggapan Anwar Ibrahi
