Detik-detik Ratusan Siswa SMP Tersapu Arus Sungai Sempor Sleman, Hujan Gerimis, Air Tiba-tiba Datang
Hingga Sabtu pagi, dilaporkan, 6 orang meninggal dunia dan 4 siswa pesert susur sungai masih hilang akibat terseret arus Sungai Sempor.
TRIBUNJABAR.ID, SLEMAN- Kemarin, Jumat (21/2/2020), ratusan siswa SMP Negeri 1 Turi Sleman, Yogyakarta, hanyut saat susur sungai di Sungai Sempor, Sleman, DIY.
Hingga Sabtu pagi (22/2/2020), dilaporkan, 6 orang meninggal dunia dan 4 siswa masih hilang akibat terseret arus Sungai Sempor.
Ahmad Bakir masih begitu jelas mengingat detik-detik banjir bandang di Sungai Sempor yang menelan rekan-rekannya saat mengikuti kegiatan susur sungai.
Ahmad Bakir merupakan satu di antara siswa SMP Negeri 1 Turi Sleman yang mengikuti kegiatan susur sungai di Sungai Sempor.
Semula, ia dan teman-temannya berangkat dari sekolah menuju Sungai Sempor sekitar pukul 15.00 WIB.
Saat berangkat, cuaca sedang hujan deras namun ketika tiba di Sungai Sempor, hujan mulai reda.
• Ratusan Siswa Hanyut saat Susur Sungai di Sleman, 239 Selamat dan 5 Tewas, Ini Daftar Korban Tewas
• Hujan Deras Juga Akibatkan Dua Sungai Meluap dan Banjiri Pemukiman di Desa Bugel Indramayu
"Kegiatannya itu susur sungai. Saat reda kita turun ke sungai," katanya. Awalnya, Bakir saat mulai susur sungai berada di paling belakang. Namun perlahan mendahului hingga berada di depan.
Menurutnya, kedalaman air saat susur sungai bervariasi, mulai 50 sentimeter hingga satu meter. Setelah beberapa saat menyusuri Sungai Sempor, mulai turun hujan gerimis.
"Nggak terasa, tiba-tiba air datang," ucapnya. Bakir menuturkan, saat banjir datang, kebetulan ia sudah berada di atas bibir sungai bersama temannya Danu Wahyu.
"Kalau yang hanyut saya tidak tahu tapi ada yang tenggelam sempat ditolong teman saya (Danu)," bebernya.
Mengetahui kejadian itu, Bakir pun lantas berteriak agar teman-temannya tetap berpegangan yang erat pada sebuah kayu. Selain itu, ia juga meminta teman-temannya tidak panik.
"Yang di tengah itu panik, terus saya teriak agar jangan panik. Kalau panik kan makin susah," ungkapnya.
Bakir yang berada di atas serentak berusaha membantu teman-temanya. Ia mencari benda yang ada di bibir sungai untuk dipergunakan menolong.
• Sampah Jadi Masalah Terbesar di Aliran Sungai Citarum, Status Pencemarannya Ada Perbaikan
• Aliran Sungai Cigunung Blok Pasawahan Panawangan Meluap, Jembatan Ambruk, Hubungan Dua Desa Terputus
"Saya langsung cari akar yang panjang, lalu saya lempar ke teman yang di tengah. Satu-satu tarik ke pinggir, ada enam yang tadi saya tarik," katanya.
Bakir mengungkapkan, saat kegiatan susur sungai ada pembina pramuka yang mendampingi. Posisinya berada di belakang dan tengah.