Pihak Desa Pagerwangi & Warga Tak Diberitahu Bakal Ada Pembangunan Waterboom di Gunung Batu Lembang
Pihak Desa Pagerwangi dan warga tak pernah diberitahu bakal ada pembangunan waterboom di Gunung Batu, Lembang.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, LEMBANG - Pihak Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) hingga saat tidak diberitahu oleh pihak perusahan yang bakal membangun waterboom di kawasan Gunung Batu, Kampung Suka Tinggal.
Kawasan Gunung Batu tersebut masuk zona Sesar Lembang dan Kawasan Bandung Utara (KBU) atau zona merah pembangunan, sehingga seharusnya dilarang ada pembangunan tempat wisata di kawasan tersebut.
"Sampai saat ini, belum ada informasi ke saya. Justru itu semua perusahaan di sana tidak pernah mengajukan izin ke pihak desa," ujar Kepala Desa Pagerwangi, Agus Ruhidayat saat dihubungi Tribun Jabar, Minggu (16/2/2020).
Ia mengatakan, pihaknya tidak pernah dilibatkan dalam rencana pembangunan waterboom itu, sehingga hingga saat ini pihaknya tidak pernah mendapat informasi terkait rencana tersebut.
"Enggak pernah ada izin ke desa, seperti izin mendirikan bangunan (IMB), maupun izin yang lainnya. Semuanya tidak ada," katanya.
Untuk itu, pihaknya akan tegas menolak terkait adanya pembangunan waterboom itu dan akan mengikuti keinginan warga yang juga melakukan penolakan karena lahannya masuk zona rawan bencana.
"Betul, lahan itu rawan bencana, tapi seharusnya yang melakukan tindakan orang yang di atas (Pemkab Bandung Barat)," ucap Agus.
Warga Kampung Suka Tinggal, Solihin Rahmat (57) mengaku hingga saat ini pihak perusahaan belum pernah melakukan sosialisasi ke warga setempat terkait rencana pembangunan waterboom itu.
"Iya, katanya bakal dijadikan waterboom, tapi saya enggak tahu kapan pembangunannya karena belum ada yang sosialisasi," ucap dia belum lama ini.
Ia mengaku, mengetahui bakal ada pembangunan waterboom itu setelah mendengar dari warga yang lainnya yang menolak pembangunan itu karena masuk pada zona Sesar Lembang dan KBU.
"Kalau memang berbahaya, saya juga pasti menolak," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, kawasan Gunung Batu, di Kampung Suka Tinggal, RT 1/2, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang masuk zona Sesar Lembang dan Kawasan Bandung Utara (KBU), rencananya bakal dijadikan tempat wisata berupa waterboom.
Pantauan Tribun Jabar, lahan berupa rumput hijau yang akan dijadikan waterboom tersebut sudah ditutup menggunakan seng dan di dalamnya sudah terdapat alat-alat waterboom dan tenda.
Ketua RW 2 Desa Pagerwangi, Wawan, membenarkan lokasi itu akan dijadikan waterboom.
Namun selama ini dari pengembang maupun pemerintah belum melakukan sosialisasi terkait rencana pembanguan tersebut.
"Jadi untuk sementara dari mulai warga maupun pihak RT dan RW menolak rencana pembangunan itu," ujar Wawan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (16/2/2020).
Penolakan tersebut, katanya, karena lahan tersebut merupakan KBU yang masuk pada zona merah pembangunan serta masuk zona sesar Lembang yang berpotensi digoyang gempa besar, sehingga rencana pembangunan tersebut membuat warga resah.
"Warga pasti kena imbas dari pembangunan ini, terlebih belum ada sosialisasi ke warga maupun aparat pemerintah setempat. Padahal itu KBU dan zona sesar Lembang," katanya.
Sampai kapan pun pihaknya bersama warga setempat bakal menolak terkait rencana pembangunan itu karena lokasinya berdekatan dengan permukiman warga di Desa Pagerwangi.
Seharusnya, kata Wawan, jika ada rencana pembangunan tempat wisata di kawasan yang rawan bencana seperti KBU dan zona Sesar Lembang harus ada sosialisasi dulu terkait dampaknya bagi warga sekitar.
• Warga Pagerwangi Resah, Kawasan Gunung Batu Masuk Zona Sesar Lembang & KBU Akan Dijadikan Waterboom
• Melanggar Tata Ruang, DBMPR Pemprov Jabar Minta The Great Asia Africa Lembang Ditutup Sementara
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/gunung-batu-mau-jadi-waterboom.jpg)