Gunung Merapi Meletus pada Kamis Pagi, Kolom Abu Vulkanik Tebal Setinggi 2.000 Meter

Erupsi Gunung Merapi kali ini menyemburkan abu vulkanik tebal ke udara setinggi 2.000 meter dari puncak gunung.

Twitter/@BPPTKG
Gunung Merapi kembali meletus pada Minggu (17/11/2019) siang pukul 10.46 WIB dengan tinggi kolom 1000 meter. 

TRIBUNJABAR.ID, YOGYAKARTA- Gunung Merapi meletus pada Kamis (13/2/2020) pukul 05.16 WIB.

Erupsi Gunung Merapi kali ini menyemburkan abu vulkanik tebal ke udara setinggi 2.000 meter dari puncak gunung.

Data singkat yang dirilis Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta melalui akun Twitter menunjukkan erupsi Gunung Merapi terjadi selama 150 detik.

Amplitudo letusan di seismogram 75 mm sedangkan material vulkanik Gunung Merapi tertiup angin ke arah barat laut dari gunung.

Mengutip dari Kompas.com, petugas pos pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang, Lasiman mengkonfirmasi soal Gunung merapi mengalami erupsi.

"Iya benar, pukul 05.15 WIB," kata Lasiman.

Hingga kini BPPTKG Yogyakarta masih menetapkan status Gunung Merapi pada level II atau waspada.

Penetapan status waspada tersebut sejak 21 Mei 2018.

Mengutip dari Kompas.com, Gunung Merapi telah mengeluarkan awan panas pada Sabtu (4/1/2020).

Akibatnya, hujan tipis mengguyur sejumlah titik di Kabupaten Boyolali.

Indonesia Terima 70 Spesimen Pasien Terduga Virus Corona, 68 di Antaranya Negatif

Viral Gerobak Sampah Rumah Sakit di Gunungkidul Jalan Sendiri, Begini Penjelasannya

Dari pantauan BPPTKG Yogyakarta, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo max 55 mm dan durasi kurang lebih 105 detik.

Peristiwa tersebut terjadi saat cuaca tengah berkabut, sehingga pantauan visual sulit dilakukan petugas.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman telah mengecek kantong-kantong lahar di sepanjang Sungai Gendol dan Opak pada Rabu (8/1/2020).

Dikutip dari Kompas.com, pengecekan tersebut dilakukan untuk memastikan kondisi kantong-kantong di sungai yang berhulu di Gunung Merapi jika sewaktu-waktu terjadi aliran lahar hujan.

Kepala Seksi Mitigasi Bencana BPBD Kabupaten Sleman, Joko Lelono mengatakan, pengecekan dilakukan dari kantong lahar yang posisi paling atas hingga yang terbawah.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved