Tanah Ambles di Ujungberung, Setidaknya 15 Rumah Terancam Jika Hujan Deras Datang

Sedikitnya ada 15 rumah yang terancam dengan masihnya curah hujan yang terjadi sangat tinggi.

Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Eki Yulianto
Kondisi rumah warga yang rusak akibat amblesnya tanah pada 2018 lalu di Desa Ujungberung. Foto diambil Sabtu (8/2/2020). 

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Tanah ambles terjadi di Blok Desa Lama, Desa Ujungberung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, Sabtu (8/2).

Peristiwa tersebut mengancam setidaknya 15 rumah di area pemukiman.

Kepala Desa Ujungberung, Aris Susanto, mengatakan, peristiwa itu terjadi Jumat (7/2) malam hari saat hujan deras disertai petir selama beberapa jam.

Diketahuinya ada tanah ambles saat pagi sekitar pukul 07.00 atas laporan dari RW setempat.

"Ambles tadi pagi sekitar 20 sentimeter ke bawah," ujar Aris saat ditemui di Kantor Kepala Desa setempat, Sabtu (8/2).
Aamblesnya tanah di Blok Desa Lama itu sepanjang 300 meter.

Sedikitnya ada 15 rumah yang terancam dengan masihnya curah hujan yang terjadi sangat tinggi.

Aris mengatakan, dengan kejadian ini masyarakat diminta waspada, selain curah hujan yang tinggi, amblesnya tanah hanya berjarak 10 meter dari rumah yang paling dekat.

Aris menambahkan, kejadian tanah ambles seperti itu pernah terjadi dua tahun lalu.

"Ini kali kedua, waktu pertama tahun 2018 yang membuat tiga rumah hancur. Beruntung, tahun ini tidak ada rumah hancur dan korban jiwa," ujar Aris.

Aris menyampaikan, kejadian ambles tahun ini terjadi hampir di titik yang sama pada peristiwa yang pertama.

Ia pun khawatir akan terjadi ambles susulan yang terjadi.

Namun ia belum ada rencana untuk mengevakuasi warga yang rumahnya terancam, sebab ia menilai peristiwa itu masih dalam kategori aman dan belum membahayakan.

Salah satu warga yang rumahnya terdekat dari lokasi amblesnya tanah adalah milikYoyoh Sopiah (51).

"Saya khawatir, apalagi ini sudah semakin dekat dibanding beberapa tahun lalu, saya harus gimana," ujar Yoyoh.

Yoyoh mengaku tidak memiliki sanak saudara di daerah lain.

Ia pun merasa bingung, jika sampai amblesnya tanah benar‑benar menimpa rumahnya.

"Saya sih maunya pindah, cuma kemana mau pergi, tidak punya saudara," ucapnya.

Yoyoh mengatakan, jika hujan terjadi malam hari, ia tidak dapat tidur dengan nyenyak.

Ia pun berharap dapat mempunyai rumah yang lebih aman dan tidak terancam tanah ambles. (eki yulianto)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved