Terpopuler

Sebelum Anaknya Ditemukan di Gorong-gorong, Ibu Delis Sempat Bertemu Mantan Suami Tanyakan Hal Ini

Ibunda Desi Sulistiana alias Delis, Wati Candrawati (46) sempat menemui mantan suaminya.

Editor: Hilda Rubiah
Tribun Jabar/Firman Suryaman
Sejumlah kerabat berupaya menenangkan Wati Candrawati (46), ibu kandung Desi Sulistina (13) alias Delis, saat pemakaman jenazah Delis di pemakaman Lewo, tak begitu jauh dari rumah Wati di Kampung Sindangjaya, Desa Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Rabu (29/1/2020) 

TRIBUNJABAR.ID - Ibunda Desi Sulistiana alias Delis, Wati Candrawati (46) sempat menemui mantan suaminya.

Wati dan ayah Delis sudah bercerai lebih dari lima tahun yang lalu. Mereka tinggal di tempat terpisah.

Setelah bercerai, Wati tinggal bersama anaknya yang berusia 13 tahun itu.

Saat Delis dinyatakan hilang pada Kamis (23/1/2020), Wati Candrawati menemui mantan suami keesokan harinya.

Wati mendapat informasi dari guru SMPN 6 Tasikmalaya yang ikut mencari Delis.

Wakil Kepala Sekolah SMPN 6 Tasikmalaya, Saefulloh mengatakan sempat menemui ayah Delis.

Ia bertemu ayah kandung Delis di tempat kerjanya di sebuah rumah makan di Jalan Laswi, Jumat (24/1/2020).

Ayah Delis mengaku anaknya ada bersamanya.

Wati sempat menanyakan keberadaan Delis.

Nyatanya Delis tidak bersama sang ayah ketika Wati menemuinya.

"Saya sengaja datang karena dia bilang ke guru yang mendatanginya bahwa Delis ada sama dia. Tapi ternyata tidak ada," kata Wati.

Delis justru ditemukan tak bernyawa di gorong-gorong di depan sekolahnya, Senin (27/1/2020).

Seorang pelajar melintas di lokasi ditemukannya jasad Delis (13) yang dipenuhi taburan bunga, di atas gorong-gorong depan sekolahnya, SMP Negeri 6, Jalan Cilembang, Kota Tasikmalaya, Rabu (29/1/2020).
Seorang pelajar melintas di lokasi ditemukannya jasad Delis (13) yang dipenuhi taburan bunga, di atas gorong-gorong depan sekolahnya, SMP Negeri 6, Jalan Cilembang, Kota Tasikmalaya, Rabu (29/1/2020). (Tribun Jabar/Firman Suryaman)

Wati kembali bertemu mantan suami saat jenazah Delis dibawa ke RSU dr Soekardjo di hari yang sama saat gadis itu ditemukan.

"Terakhir melihat dia saat jenazah Delis dibawa ke kamar mayat rumah sakit, Senin (27/1) sore. Sejak itu tak pernah melihat lagi. Ketika kami menggelar tahlilan, dia juga tidak datang," ujarnya.

Tadinya, lanjut Wati, dirinya berharap ayah kandung Desi bisa hadir dan memberikan sumbangan untuk pelaksanaan tahlil. Tapi nyatanya sampai hari ke tujuh tahlinan, dia tak memperlihatkan batang hidungnya lagi.

Menurut Wati, mantan suaminya sudah menikah lagi dan bekerja di sebuah rumah makan di Jalan BKR.

"Dia sudah menikah lagi dan setiap bulan memberi uang untuk ank-anaknya Rp 100 ribu," ujarnya.

Namun Wati tak mempersoalkan besaran uang itu karena dia pun maklum terhadap kondisi perekonomian suaminya.

Penyebar Hoaks Soal Kematian Delis Sulistina Diciduk Polisi, Sebut Organ Tubuh Korban Diambil

Tulisan Tangan Ungkap Cita-cita Delis dan Alasannya Masuk SMP 6 Tasik: Biar Punya Banyak Teman

Tidak Hadir di Pemakaman

Ayah Desi Sulistiana atau Delis tidak hadir di pemakaman sang anak yang dilaksanakan pada Rabu (29/1/2020).

Hal itu disampaikan oleh ibu Delis, Wati Candrawati (46).

Wati menjawab ketika ditanya apakah ayah korban mengunjunginya seusai ditemukannya jenazah Delis.

Namun, Wati enggan menjelaskan lebih rinci mengenai ketidakhadiran ayah Delis.

"Kemarin juga saat pemakaman, ayahnya enggak hadir. Sudah ya," ujarnya singkat, Jumat (31/1/2020), seperti yang dikutp dari Kompas.com.

Orangtua Delis memang sudah lama bercerai. Mereka tinggal terpisah dan hubungannya kurang harmonis setelah bercerai.

Delis (13) yang merupakan siswi SMP 6 Tasikmalaya itu tinggal bersama ibunya.

Hubungan orangtua Delis itu diungkap oleh Wakil Kepala Sekolah SMP 6 Tasikmalaya Saefulloh kepada awak media, Jumat (31/1/2020).

Delis ditemukan dalam keadaan tewas di dalam gorong-gorong tepat di depan sekolahnya.

Jenazah Delis ditemukan pada Senin (28/1/2020).

Sebelumnya, Delis menghilang tanpa kabar selepas pulang sekolah, Kamis (23/1/2020).

Pihak sekolah sempat ikut dalam pencarian Delis.

Saat proses evakuasi, Senin (27/1/2020) sore, petugas terus berupaya menggali lubang agar jasad Desi bisa dikelurkan. Tangan dan kaki Desi sendiri sudah terlihat menyembul.
Saat proses evakuasi, Senin (27/1/2020) sore, petugas terus berupaya menggali lubang agar jasad Desi bisa dikelurkan. Tangan dan kaki Desi sendiri sudah terlihat menyembul. (Tribun Jabar/Firman Suryaman)

Saeful mengatakan sempat menemui ayah kandung Delis di tempat kerjanya di sebuah rumah makan di Jalan Laswi, Jumat (24/1/2020).

Ada hal ganjil yang diucapkan ayah Delis.

Ayah Delis mengaku anaknya ada bersamanya namun beberapa hari kemudian Delis justru ditemukan di gorong-gorong dan sudah tidak bernyawa.

"Waktu itu bertemu di tempat kerjanya dan ayahnya mengaku kalau anaknya bersamanya," kata Saefulloh.

Mendengar keterangan dari ayahnya tersebut, lanjut Saefulloh, pihak sekolah saat itu langsung menghentikan pencariannya dan percaya kalau korban bersama ayahnya.

"Setelah ada keterangan itu kami lega walau tidak sampai melihat Delis. Masa ayah kandung sampai menyatakan hal tidak benar," kata Saefulloh, saat dimintai keterangan oleh Tribun Jabar.

 Gorong-gorong Tempat Ditemukannya Delis Bertaburan Bunga, Warga Tak Tahu Siapa yang Menaburkan

 Wawancara dengan Ibunda Delis, ABG yang Ditemukan Tewas di Gorong-gorong, Minta Pelaku Dihukum Mati

Kronologi Penemuan

Setelah Delis tak kunjung pulang, keluarga mencari-cari korban ke rumah sanak saudara. Namun, hasilnya nihil.

Keesokan harinya, keluarga melaporkan Desi yang hilang ke polisi.

"Sejak saat itulah tidak diketahui keberadaan Desi. Kami sempat melakukan pencarian ke rumah sanak-saudara tapi tidak ada. Besoknya, Jumat (24/1/2020) barulah kami lapor polisi," kata Ade Munir, kerabat korban.

Pencarian pun dilakukan. Polisi sempat mendatangi sekolah Desi di Jalan Cilembang.

Ade mengatakan polisi dan warga sempat berbincang-bincang dengan warga persis di lokasi ditemukannya jasad Desi.

"Saat itu kami berkerumun persis di sekitar atas jasad Desi berada. Tapi memang saat itu belum tercium apa-apa. Sehingga tidak curiga sama sekali jasad Desi berada di dalam gorong-gorong," ujar Ade.

Jasad Desi ditemukan di gorong-gorong yang berdiameter 50 cm.

Gorong-gorong itu berada di depan pilar SMP Negeri 6.

Desi ditemukan setelah warga curiga mencium bau tak sedap.

Saat proses evakuasi, Senin (27/1/2020) sore, petugas terus berupaya menggali lubang agar jasad Desi bisa dikelurkan. Tangan dan kaki Desi sendiri sudah terlihat menyembul.
Saat proses evakuasi, Senin (27/1/2020) sore, petugas terus berupaya menggali lubang agar jasad Desi bisa dikelurkan. Tangan dan kaki Desi sendiri sudah terlihat menyembul. (Tribun Jabar/Firman Suryaman)

Warga pun semakin curiga sebab gorong-gorong tersebut mampet padahal biasanya tidak.

Kasatreskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Dadang Soediantoro, dalam laporannya ke Kapolres, AKBP Anom Karibianto mengatakan ada tiga orang yang menemukan Desi, yakni Teten, Engkos, dan Nandang.

Awalnya Teten curiga ada bau busuk dari dalam gorong-gorong.

Dia sempat mencoba mengeluarkan benda di dalam got tapi tidak sampai.

Dibantu oleh Nandang dan Engkos, mereka kemudian membongkar bagian atas gorong persis di posisi jenazah Desi berada.

"Saat dibongkar ada kaki kelihatan. Pembongkaran dihentikan dan lapor polisi," ujar Dadang.

 Cerita Penemu Mayat ABG di Gorong-gorong di Tasik, Langsung Berhenti Menggali Setelah Lihat Kaki

 Kejanggalan Ditemukan di Jasad ABG yang Ditemukan di Gorong-gorong, Ada Bekas Ikatan & Luka Lebam

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved