Mowilex Selamatkan Bumi dengan Menanam 500 Pohon Tabebuya di Kampung Ilmu
Pemandangan alam berupa gunung dan hamparan sawah hijau yang menyejukkan mata terlihat di SMK Tegalwaru, Purwakarta.
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Ichsan
Gedung-gedung yang tinggi menjulang berdampak berkurangnya resapan air sehingga timbul banjir dimana-mana.
Adanya bencana alam yang terjadi justru menjadi peringatan bagi manusia jika alam marah ketika manusia merusaknya.
CEO Mowilex, Niko Safavi, mengatakan penanaman 500 pohon ini merupakan sebuah rangkaian program dalam rangka merayakan ulang tahun ke 50 tahun PT. Mowilex Indonesia dengan total 50,000 pohon.
"Memiliki sertifikasi netral karbon, Mowilex merasa penanaman pohon merupakan cara terbaik menangkap polutan udara, seperti partikel atau emisi gas. Pohon juga mengatur aliran air hujan dan menstabilkan tanahmelalui penyimpanan dan penyaringan secara alami," ujar Niko, Kamis (6/2/2020).
Menurutnya reboisasi menjadi salah satu metode penangkapan karbon yang paling berkelanjutan dan efisien.
• 41 Orang Meninggal Akibat Longsoran Salju di Turki Selama 2 Hari Beruntun
"Saat ini kami juga sedang mempersiapkan kesiapan masyarakat secara daring agar khalayak dapat
berpartisipasi menjadi ‘orang tua asuh’ bagi pohon-pohon yang akan kami tanam selanjutnya," ujarnya
Penanaman pohon tabebuya ini dilakukan secara bersama-sama oleh Mowilex, perwakilan Yayasan Nurani Dunia, perwakilan dari guru SMK, siswa-siswi SMK, perwakilan dari PTPN (Perkebunan Nusantara) dan tokoh masyarakat setempat.
Adanya penanaman pohon ini dikatakan Imam sebagai bukti nyata dari komitmen perusahaan yang tengah menerapkan program "carbon neutral" yaitu upaya menyeimbangkan kembali emisi karbon yang telah dihasilkan sebuah perusahaan dengan membiayai upaya-upaya carbon reducing.