Mayat ABG di Gorong Gorong
Ayah Desi Sulistina, ABG yang Ditemukan Tewas di Gorong-gorong Diperiksa Polisi
Namun saat Delis dinyatakan hilang sejak Kamis (23/1/2020), dirinya menemui mantan suaminya itu Jumat (24/1/2020).
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Sembilan saksi dimintai keterangannya oleh polisi terkait kematian Delis Sulistina (13) alias Desi, siswi SMP Negeri 6 Kota Tasikmalaya, yang jasadnya ditemukan dalam gorong-gorong depan sekolah, Senin (27/1/2020) sore.
Dari sembilan saksi, keluarga korban juga ikut dimintai keterangan, termasuk ayah korban.
"Iya benar, termasuk ayah kandung korban," kata Kasatreskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Dadang Soediantoro, Kamis (6/2/2020).
• Menteri Agama Luruskan Kabar Akan Pulangkan WNI Petempur ISIS, Ini Pernyataan Dia Selengkapnya
Ibu kandung korban, Wati Candrawati (46), mengungkapkan, sejak jasad Delis ditemukan, ia tak pernah bertemu mantan suaminya itu.
Mereka memang telah bercerai lebih dari lima tahun lalu.
Namun saat Delis dinyatakan hilang sejak Kamis (23/1/2020), dirinya menemui mantan suaminya itu Jumat (24/1/2020).
"Saya sengaja datang karena dia bilang ke guru yang mendatanginya bahwa Delis ada sama dia. Tapi ternyata tidak ada," kata Wati.
Kemudian bertemu lagi saat di RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Senin (27/1/2020) sore.
"Terakhir melihat dia saat jenazah Delis dibawa ke kamar mayat rumah sakit, Senin (27/1) sore. Sejak itu tak pernah melihat lagi. Ketika kami menggelar tahlilan, dia juga tidak datang," ujarnya.
Tadinya, lanjut Wati, dirinya berharap ayah kandung Desi bisa hadir dan memberikan sumbangan untuk pelaksanaan tahlil.
Tapi nyatanya sampai hari ke tujuh tahlinan, dia tak memperlihatkan batang hidungnya lagi.
Menurut Wati, mantan suaminya sudah menikah lagi dan bekerja di sebuah rumah makan di Jalan BKR.
"Dia sudah menikah lagi dan setiap bulan memberi uang untuk ank-anaknya Rp 100 ribu," ujarnya.
Namun Wati tak mempersoalkan besaran uang itu karena dia pun maklum terhadap kondisi perekonomian suaminya.
• Siswi SMP di Tasik Ditemukan Tewas di Gorong-gorong, Orang Tua Yakin Kematian Tak Wajar
• Kabar Terkini Kasus ABG Ditemukan Tewas di Gorong-gorong Depan Sekolah, Ini Upaya Sekolah
Yakin Desi Sulistina Dibunuh
Hasil autopsi untuk menentukan penyebab kematian Delis Sulistina (13) alias Desi, tinggal menghitung hari. Ibu kandung Delis, Wati Candrawati (46), tetap yakin kematian putri sulungnya itu tak wajar.
Desi ditemukan tak bernyawa di dalam gorong-gorong depan sekolahnya, SMP Negeri 6 Jalan Cilembang Kota Tasikmalaya, Senin (27/1/2020).
Keesokan harinya, Selasa (28/1/2020), jasad Delis diautopsi.
Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Anom Karibianto, menyatakan, hasil autopsi baru bisa diketahui minimal dua minggu.
"Nanti dari hasil autopsi akan diketahui penyebab kematian korban, apakah karena tindak kejahatan atau meninggal secara wajar," katanya saat itu.
• Pembunuh Sadis dari Cianjur Ini Mengaku Resah Selama 4 Tahun Melarikan Diri, Dibayangi Hantu Korban
Jika tak meleset, hasil autopsi akan diketahui Selasa (11/2/2020) atau sekitar lima hari lagi.
"Saya ingin segera mengetahui hasilnya. Tapi saya tetap yakin bahwa kematian Delis tidak wajar. Bagaimana bisa ia masuk ke dalam gorong-gorong yang begitu kecil," ujarnya, Kamis (6/2/2020).
Wati mengaku hatinya merasa sakit pasca kematian Desi.
"Hati ini tambah sakit. Mudah-mudahan hasil autopsi tang tinggal lima hari ini bisa meringankan kesedihan saya," katanya.
Ia menyebutkan, setiap akan beli sesuatu ke warung atau membereskan rumah, pasti ingat Desi. Karena kedua pekerjaan itu selalu dikerjakan Desi.
"Setiap mau beres-beres rumah atau pergi ke warung, saya selalu sedih. Ingat Desi. Karena dia lah yang biasa mengerjakannya," ujar Wati.
Namun begitu, ia berupaya tetap tegar. Termasuk mencari nafkah dengan membuat lontong dan dijual di Pasar Induk Cikurubuk. Karena hanya itulah usahanya untuk menghidupi keluarganya.
• Di Lapas Perempuan Bandung, Lesbian Punya Pasangan, Kalau di Rutan Sedikit, Penghuni Jadi Korban
• Siswinya Ditemukan Tewas di Gorong-gorong, SMPN 6 Tasikmalaya Intensifkan Komunikasi Ortu & Guru