Lesbian di Rutan Perempuan Bandung
Pengakuan Mengejutkan Tahanan di Rutan Perempuan Bandung, Malam-malam Digerayangi Teman Sekamar
Pengakuan mengejutkan datang dari Va (22), seorang tahanan yang sempat menghuni Rumah Tahanan (Rutan) Perempuan Kelas IIa, Bandung.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Widia Lestari
"(Setelah itu pelaku) baru masuk sel isolasi seminggu. Putusan masuk sel itu rekomendasi dari sidang TPP," ujarnya.
Lilis mengatakan, pihaknya langsung merespons lantaran pada dasarnya rutan punya kewajiban untuk pembinaan dan memberikan edukasi supaya hal itu tidak terjadi.
Pihaknya juga melakukan tindakan preventif berbekal ciri-ciri umum lesbian.

Dia berujar, biasanya perempuan lesbian memiliki rambut seperti pria, tak pakai anting.
"Itu ada kecenderungan (lesbian) meski tidak serta-merta dia punya perilaku seks menyimpang. Itu secara umum," ujar Lilis.
Saat melihat warga binaan tersebut, pihaknya langsung mengingatkan, menyuruh warga binaan bersikap layaknya perempuan.
Selama menjabat kepala rutan, kata Lilis, ia belum menemukan perilaku seks menyimpang antarsesama warga rutan yang didasari suka sama suka.
"Sejauh ini tidak ada karena kami batasi ruang geraknya supaya tidak terjadi seperti itu. Kemarin memang ada percobaan, tapi pihak yang satunya tidak terima dan laporan. Laporannya kami tindak lanjuti, kami pisahkan keduanya dan si pelaku percobaannya dimasukkan ke sel isolasi dan masuk register F," ucap Lilis. (Laporan berita eksklusif Tribun Jabar Mega Nugraha)