Virus Corona Ancam Bandung

Update Virus Corona, Sudah 2.545 Orang Terjangkit dan 80 di Antaranya Tewas

Mayoritas korban meninggal memiliki penyakit penyerta, di antaranya sirosis hati, hipertensi, diabetes dan parkinson.

Editor: Ravianto
http://www.b2p2vrp.litbang.kemkes.go.id/
2019-novel Coronavirus (2019-nCoV). 

TRIBUNJABAR.ID - Wabah virus corona diketahui telah memakan 80 korban.

Berdasarkan hasil rilis yang dibagikan oleh Komisi Kesehatan China, yang dikutip dari The New York Times, Otoritas pemerintah memutuskan untuk mengisolali kota Wuhan dan kota-kota sekitarnya.

Diketahui, sejak virus corona mewabah, Kota Wuhan di China bagai kota mati.

Penduduk memilih berdiam diri di rumah untuk mencegah penularan virus corona.

Sebagian penduduk juga telah meninggalkan Wuhan setelah pengumuman isolasi.

Ilustrasi 3 dokter terinfeksi virus Corona
Ilustrasi 3 dokter terinfeksi virus Corona (CGTN’s YouTube)

Wuhan merupakan asal mula virus corona ini ditemukan.

Tepatnya di pasar tradisional Huanan.

Sampai saat ini, berdasar warta dari South China Morning Post, sebagian orang yang terinfeksi virus corona berada dalam kisaran usia 40-60 tahun.

Korban paling muda adalah seorang wanita bernama Yin, berusia 48 tahun.

Beberapa pasien yang terinfeksi dirawat di RS Jinyintan, Wuhan
Beberapa pasien yang terinfeksi dirawat di RS Jinyintan, Wuhan (SCMP/Jun Mai)

Dikutip dari Kompas.com, Yin meninggal pada Senin (20/1/2020), satu bulan setelah gejala pertama kali muncul.

Korban paling tua adalah dua orang pria berusia 89 tahun.

Korban itu meninggal pada Sabtu (18/1/2020) dan Minggu (19/1/2020).

Median usia korban meninggal sekira 75 tahun.

Mayoritas korban meninggal memiliki penyakit penyerta, di antaranya sirosis hati, hipertensi, diabetes dan parkinson.

Informasi Terbaru

Berdasar informasi terbaru pada Senin (27/1/2020), total ada 2.545 kasus terkait virus corona.

Sebanyak 80 orang tewas karena virus yang menyerang saluran pernapasan ini.

Berikut ini rincian data mengenai kasus dan jumlah korban akibat virus corona yang dikutip dari SCMP:

Kasus Positif Virus Corona

China: 2454

Hongkong: 8

Macau: 5

Taiwan: 4

Negara Asia Lainnya: 26

Eropa: 3

Amerika Utara: 6

Australia: 4

Korban Tewas Virus Corona

China: 80 orang

Dokter Liang Wudong Meninggal Dunia

Seorang dokter bernama Liang Wudong yang bekerja di Rumah Sakit Provinsi Hubei Xinhua China meninggal dunia karena terpapar virus corona.

Liang Wudong meninggal dunia pada Sabtu, 25 Januari 2020 waktu setempat.

Dokter ini meninggal pada usianya ke 62 tahun.

Meninggalnya dokter Liang Wudong diduga karena terjangkit virus Corona dari pasien yang ditanganinya.

Dilansir China Global Television Network atau CGTN Liang Wudong adalah salah satu dokter yang berada di garda terdepan dalam menanggulangi virus Corona di China.

Hal itu diinformasikan oleh CTGN melalui akun twitternya, @CTGN.

"Liang Wudong, a doctor at Hubei Xinhua Hospital who had been at the front line of the #CoronavirusOutbreak battle in Wuhan, dies from the virus at age 62 (Liang Wudong, seorang dokter di Rumah Sakit Hubei Xinhua yang berada di garis depan pertempuran #CoronavirusOutbreak di Wuhan, meninggal karena virus di usia 62)," tulis akun @CGTN.

Namun, setelah 9 hari berusaha menangani korban virus corona, dirinya harus terpapar wabah tersebut dan meninggal.

Sebelum meninggal, Liang Wudong mengeluh sakit dan sesak pada bagian dada dikutip dari Sosok.id.

Liang Wudong merupakan salah satu tenaga medis yang dikirim pemerintah China ke daratan Huabei, Xinhua, China.

dokter tewas saat tangani pasien virus corona
Dokter tewas saat tangani pasien virus corona (TribunMataram Kolase/ Daily Mail)

Kejadian ini menjadi kasus pertama kematian staf medis karena terjangkit virus corona.

Pemerintah China kemudian mengirim tenaga medis tambahan dan relawan sosial untuk membatu penduduk lokal.

Sebanyak 450 tenaga medis militer dikirim pemerintah ke Provinsi Huabei Xinhua, China.

Sejumlah staf ini merupakan tenaga medis pilihan yang sudah memiliki banyak jam terbang.

Selain itu mereka terlatih mengalami bencana epidemik seperti SARS atau Ebola.

Pengiriman tenaga medis ini dimaksudkan untuk meringankan beban tim medis setempat.

Mereka dikabarkan kewalahan dan nyaris kelaparan tiap hari karena merawat pasien yang membludak.

Sebelumnya, pemerintah China telah mengupayakan pencegahan penyebaran virus ini dengan menutup transportasi publik.

Karantina atau isolasi juga diberlakukan kepada kota-kota yang positif terjangkit wabah.

Pemerintah juga menutup beberapa lokasi rujukan wisatawan yaitu Tembok Besar China dan Disneyland.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani) (Kompas.com/Shierine Wangsa Wibawa)

 
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved