Virus Corona Ancam Bandung

Update Virus Corona, Sudah 2.545 Orang Terjangkit dan 80 di Antaranya Tewas

Mayoritas korban meninggal memiliki penyakit penyerta, di antaranya sirosis hati, hipertensi, diabetes dan parkinson.

Editor: Ravianto
http://www.b2p2vrp.litbang.kemkes.go.id/
2019-novel Coronavirus (2019-nCoV). 

Seorang dokter bernama Liang Wudong yang bekerja di Rumah Sakit Provinsi Hubei Xinhua China meninggal dunia karena terpapar virus corona.

Liang Wudong meninggal dunia pada Sabtu, 25 Januari 2020 waktu setempat.

Dokter ini meninggal pada usianya ke 62 tahun.

Meninggalnya dokter Liang Wudong diduga karena terjangkit virus Corona dari pasien yang ditanganinya.

Dilansir China Global Television Network atau CGTN Liang Wudong adalah salah satu dokter yang berada di garda terdepan dalam menanggulangi virus Corona di China.

Hal itu diinformasikan oleh CTGN melalui akun twitternya, @CTGN.

"Liang Wudong, a doctor at Hubei Xinhua Hospital who had been at the front line of the #CoronavirusOutbreak battle in Wuhan, dies from the virus at age 62 (Liang Wudong, seorang dokter di Rumah Sakit Hubei Xinhua yang berada di garis depan pertempuran #CoronavirusOutbreak di Wuhan, meninggal karena virus di usia 62)," tulis akun @CGTN.

Namun, setelah 9 hari berusaha menangani korban virus corona, dirinya harus terpapar wabah tersebut dan meninggal.

Sebelum meninggal, Liang Wudong mengeluh sakit dan sesak pada bagian dada dikutip dari Sosok.id.

Liang Wudong merupakan salah satu tenaga medis yang dikirim pemerintah China ke daratan Huabei, Xinhua, China.

dokter tewas saat tangani pasien virus corona
Dokter tewas saat tangani pasien virus corona (TribunMataram Kolase/ Daily Mail)

Kejadian ini menjadi kasus pertama kematian staf medis karena terjangkit virus corona.

Pemerintah China kemudian mengirim tenaga medis tambahan dan relawan sosial untuk membatu penduduk lokal.

Sebanyak 450 tenaga medis militer dikirim pemerintah ke Provinsi Huabei Xinhua, China.

Sejumlah staf ini merupakan tenaga medis pilihan yang sudah memiliki banyak jam terbang.

Selain itu mereka terlatih mengalami bencana epidemik seperti SARS atau Ebola.

Pengiriman tenaga medis ini dimaksudkan untuk meringankan beban tim medis setempat.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved