Relawan Pengawal Ambulans, Ikhlas Dimarahi Warga di Jalanan, Kuncinya Santun

Tidak mudah bagi Yacobus Sandhi Pratomo (25) bersama timnya mengawal ambulans. Arus lalu lintas y

Penulis: Januar Pribadi Hamel | Editor: Ichsan
istimewa
Relawan Pengawal Ambulans 1 

Indonesian Escorting Ambulance ini memiliki akta notaris pendirian dan mengantongi surat izin dari Kenterian Hukum dan HAM.

"Jadi kami organisasi yang sah, bukan organisasi ilegal," katanya.

Untuk mendanai keberadaan IEA, Yacobus mengaku, para anggotanya harus mengeluarkan uang pribadi. Namun, katanya, kadang ada donatur yang peduli dan memberi bantuan.

"Kami di sini tidak mencari materi. Kami mencari bayarannya nanti di akherat. Yang penting kami ikhlas dan tulus pasti Tuhan tahu apa yang kami kerjakan di dunia," katanya.

Bagi yang membtuhkan tenaga relawan pengawal ambulans, warga tinggal tinggal kontak nomor yang tertera di instagram atau facebook.

"Kalau yang dari luar kota biasanya memakai form permintaan escorting. Kami ada grup WA kang, biasanya dari anggota wilayah luar kota memberikan informasi via WA atau facebook," katanya. 

Tergerak, Sering Melihat Ambulans Terjebak

INDONESIA Escorting Ambulance (IEA) berawal dari sebuah grup Whatsapp yang dibuat Nova Widyatmoko pada 3 Maret 2017. Nova merasa terdorong untuk membuat grup tersebut setelah sering melihat ambulans terjebak dalam kemacetan di jalanan ibu kota (Jakarta – Bekasi).

Nova juga merasa masyarakat pengguna jalan tidak peduli memprioritaskan perjalanan ambulans. Dia terpanggil membantu memecah kemacetan dan membuka jalur untuk ambulans.

Nova kemudian mencoba menulis sebuah artikel di Facebook yang mengajak masyarakat, khususnya anggota komunitas/klub motor yang peduli dan sering membantu ambulans ketika terjebak macet, untuk tergabung dalam sebuah forum di grup Whatsapp dengan nama Indonesian Escorting Ambulance (IEA).

Dalam laman IEA disebutkan grup forum itu untuk berbagi informasi jika anggota grup menemui ambulans yang terjebak kemacetan untuk segera menginformasikan ke dalam grup. Informasi itu kemudian bisa ditindaklanjuti anggota grup lainnya dalam satu wilayah yang dilewati ambulans tersebut.

Bos Persib Bandung Kembali Beri Kode Soal Pemain Baru, Sebut Football Fantasy

Disebutkan juga, grup tersebut untuk berbagi pengalaman dan ilmu yang berkaitan dengan escorting ambulans.

Dalam grup itu terdapat perwakilan dari driver ambulans. Driver ini yang menginformasikan terlebih dahulu titik keberangkatan ambulans yang membawa pasien rujukan, tujuan, dan rute yang akan dilewati.

Selanjutnya anggota grup lain bisa membantu informasi mengenai kondisi jalur dan membantu memandu perjalanan ambulans tersebut sampai ke tujuan.

Laman ini menyebut beberapa bulan setelah grup WA berjalan, masukan dan saran dari anggota grup untuk membesarkan IEA tidak hanya sekadar sebuah forum grup.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved