Relawan Pengawal Ambulans, Ikhlas Dimarahi Warga di Jalanan, Kuncinya Santun
Tidak mudah bagi Yacobus Sandhi Pratomo (25) bersama timnya mengawal ambulans. Arus lalu lintas y
Penulis: Januar Pribadi Hamel | Editor: Ichsan
"Satu orang meminta ijin dan buka jalan di depan. Dua orang di depan ikut membantu membuka jalan. Satu orang di belakang untuk menutup barisan, untuk menghidari kejadian yang tidak diinginkan," katanya.
• 400 Rumah di Kompleks Adipura Bandung Kebanjiran, Petugas Evakuasi 8 Orang, DPU Sedot Air
Yacobus gabung IEA karena dia memang senang jalan-jalan menggunakan sepeda motor dan amalnya. Kemudian dia iseng mencari komunitas relawan pengawal ambulans di media sosial dan menemukan Indonesian Escorting Ambulance.
"Saya bergabung. Saya ikhlas dan tulus ikut membantu, pasti Tuhan tahu apa yang kita kerjakan di dunia ini," katanya.

Awalnya Anggotanya Hanya Berdua
AWAL pendirian Indonesian Escorting Ambulance (IEA) di Bandug tak semulus yang dibayangkan. Para relawan pengawal ambulans ini sering mendapat ejekan dan nyinyiran dari rekan-rekannya.
Indonesian Escorting Ambulance mulai diperkenalkan di Bandung pada 2018. Saat itu, anggotanya hanya dua orang. Namun, lambat laun, organisasi kemanusiaan ini terus berkembang hingga sekarang aggotanya mencapai 50 orang.
Para anggota IEA ini profesinya beragam, ada chef, mahasiswa, pengojek, dan lain-lain.
Yacobus Sandhi Pratomo (25) adalah salah satu orang yang menjadi pioner keberadaan IEA di Bandung. Dia daftar menjadi relawan pada 2018. Dia langsung diangkat pengurus pusat untuk menjadi koordinator di Bandung.
"Saya langsung mendapat tugas membentuk organisasi di Bandug. Untuk merekrut anggota, saya awalnya ngajak ke organisasi-organisasi lain tapi dianggap sepele dan malah dihina. Menurut mereka ini pekerjaan yang tidak jelas," katanya lewat whatsapp, Selasa (21/1/2020).
Berkat kegigihan Yacobus, organisasi ini bertahan hingga sekarang. Misi yang diusung IEA pun terus disosialisasikan Yacobus ke masyarakat lewat media sosial seperti Instaggram dan Facebook.
"Saya membentuk organisasi ini di Bandung niatnya cuma satu, yakni menyadarkan masyarakat respek kepada kendaraan emergency. Puji Tuhan, saya perhatikan masyarakat pun makin ke sini makin sadar dengan hal tersebut," kata Yacobus.
Yacobus menyayangkan, sekarang ada yang mengatasnamakan escorting ambulans untuk sekadar ajang arogan di jalanan. Untungnya, kata Yacobus, anggota IEA Bandung tetap santun saat mengawal ambulans.
• Omid Nazari Teken Kontrak Lagi, Ini yang akan Dilakukannya di Musim 2020
Menurut Yacobus kalau ada yang mau mendaftar bisa langsung mengirim pesan ke fitur pesan langsung (dm) di instagram @ieabandung. Bisa juga, kata Yacobus, meghubungi kontak antarkorlap.
Untuk menjadi anggota IEA tidak sulit, peminat harus memiliki kendaraan lengkap dengan surat-suratnya, SUrat Ijin Mengemudi (SIM), ikhlas dalam bertindak.
"Untuk daftar tidak dipungut biaya. Bagi yang masih tinggal dengan orang tua harus ada ijin dari orang tua," katahya.