Eksklusif Tribun Jabar
Warga Derwati Kota Bandung Kaget Tiba-tiba Fasum Berubah Jadi Danau, Keruk Dulu Baru Sosialisasi
Keresahan melanda warga di Kompleks Bandung Inten Indah, Kelurahan Derwati, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung.
Penulis: Cipta Permana | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Cipta Permana
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Keresahan melanda warga di Kompleks Bandung Inten Indah, Kelurahan Derwati, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung.
Sejumlah alat berat tiba-tiba didatangkan dan langsung dioperasikan, mengeruk area fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) yang ada di sana untuk dijadikan danau retensi.
Upaya warga mencegah, sia-sia. Fasum dan fasos telanjur dikeruk dan menjadi danau.
Danau retensi dibangun memanjang sejauh 275 meter dengan lebar tujuh meter di antara perumahan di RW 12.
Pantauan Tribun di lokasi, Selasa (21/1/2020), genangan air danau sudah mencapai sekitar dua meter. Alat-alat berat masih berada di lokasi.
Anjar Permana (41), warga di Kompleks Bandung Inten Indah, pengerukan dilakukan Rabu (15/1/2020) pagi, tak lama setelah alat-alat berat tiba di lokasi.
Warga kaget karena tak tahu kenapa fasum dan fasos di kompleks mereka tiba-tiba dikeruk.
• Bruno Matos Dikabarkan Merapat ke Persib Gantikan Ezechiel, Pengamat: Dia Bukan Tipe Finisher

Sosialisasi baru mereka terima, beberapa hari kemudian.
Surat pemberitahuan pembangunan danau retensi yang diterima Ketua RW 12, Kamay Abdulrachman dari DPU Kota Bandung tertanggal 20 Januari 2020, atau lima hari setelah pengerukan dilakukan.
Sejumlah warga mengaku sangat khawatir dengan pengerukan ini karena dilakukan tepat di bawah tiang listrik saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET). Mereka khawatir hal itu dapat mengancam keselamatan mereka.
Selain menyuarakan kecaman dan penolakan melalui spanduk, warga juga membuat petisi berisi penolakan yang ditujukan kepada Wali Kota Bandung, Oded M Danial dan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, Senin (20/1/2020).
Petisi mereka layangkan karena petisi sebelumnya yang mereka layangkan kepada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Jumat (17/1/2020) tak mendapat tanggapan.
Petisi ditandatangi oleh 53 warga yang berada di Blok C1 dan C2, RT 03 dan RT 04 kompleks tersebut.
"Lokasi perumahan Bandung Inten Indah ini adalah yang paling rendah di antara kompleks perumahan lain, seperti Riung Bandung dan Kompleks Adipura, sehingga apabila hujan besar pasti menjadi langganan banjir, terlebih jika mendapat limpahan debit air dari sungai di wilayah Babakan Karet dan Derwati yang akan masuk melalui saluran sungai baru menuju kompleks Bandung Inten Indah," kata Anjar.
• Detik-Detik ABK Tengelam di Perairan Indramayu, Rekan Korban Temukan Topi Mengambang di Laut Lepas
