Tahun Baru Imlek
Ternyata Begini Sejarah Asal Usul Tahun Baru Imlek di Indonesia, Sempat Dirayakan Secara Tertutup
Inilah sejarah atau asal usul perayaan Tahun Baru Imlek di Indonesia dari waktu ke waktu, tradisi dari luar sempat mendapatkan represif
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Kebijakan ini pun berkembang dan mengarahkan warga etnis Tionghoa tidak lagi menggunakan nama Tionghoa.
Kemudian warga Tionghoa pun dianjurkan menikah dengan penduduk setempat dan menggalkan bahasa, agama, kepercayaan dan adat dalam kehidupan sehari-hari.
Lalu pada masa kepresidenan Gus Dur akhirnya warga Tionghoa mulai bernapas lega.
Gus Dur sebagai presiden ke 4 itu membuka kembali kebebasan beragama.
Selain itu ia juga menerbitkan Kepres meresmikan Imlek sebagai hari libur fakultif.
Seperti diketahui Gus Dur merupakan tokoh yang berpihak pada kalangan minoritas.
Hingga pergantian presiden di bawah Megawati Soekarnoputri, Kepres tersebut diperluas, dan Imlek menjadi hari libur Nasional.

• Tahun Baru Imlek, di Kota Bandung Digelar Parade Lintas Agama, 1 Ton Buah-buahan Bakal Dibagikan
Seperti halnya pergantian tahun kalender masehi atau kalender umat muslim Hijriah.
Pada dasarnya Imlek pun adalah tradisi pergantian tahun.
Menurut Sidharta Ketua Walubi, tradisi ini dilakukan oleh selurus etnis Tiongoa apapun agamanya, termasuk Tionghia Muslim.
Tujuan peringatan Tahun Baru Imlek tak lain juga merupakan bentuk rasa syukur.
Oleh karena itu perayaannya pun meliputi sembahyang, berdoa dan meminta harapan di tahun depan.
Selain itu, warga juga menjamu leluhur, serta silaturahmi dengan keluarga dan kerabat.