Pria di Purwakarta 3 Hari Koma Akibat Digigit Ular, di Awali Pusing dan Penglihatan Buram

Abad Badrudin mengungkapkan, dirinya sempat alami koma alias tak sadarkan diri selama tiga hari saat berada di rumah sakit setelah digigit ular.

Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Muhammad Nandri Prilatama
Abad Badrudin (47) digigit ular hingga koma tiga hari 

Ternyata ada alasan kenapa Panji Petualang membuat channel Youtube. Ia mengaku, mulanya ia membuat video untuk membuat klarifikasi terkait berita yang menyebutnya telah meninggal dunia.

Hal ini disampaikan Panji Petualang dalam channel Lucky Hakim.

"Tujuan Panji juga bikin vlog, bikin Youtube justru awalnya sama sekali awalnya enggak ada niat buat jadi Youtuber. Yang saya tahu Youtube hanya situs berbagai video biasa lah kaya Facebook, dan saya coba-coba bikin Youtube itu untuk klarifikasi berita kematian itu. Mudah-mudahan aja orang tahu," katanya.

Kepada Lucky Hakim, Panji Petualang juga bercerita kondisi hidupnya saat diberitakan meninggal dunia.

 Ular King Kobra Garaga Makin Tenar, tapi Menyedihkan, Panji Petualang Emosional Menceritakannya

Menurut Panji, kala itu tiba-tiba tak ada tawaran pekerjaan. Padahal, sebagain besar penghasilannya itu didapatkan dari dunia hiburan.

"Jujur ketika ada berita itu, susah nyari duit mas, enggak ada job susah. Kita 80 persen mata pencaharian selain usaha ya dari entertain dari kegiatan show bisnis," ujar Panji Petualang.

Selain itu, ia juga mengaku, keluarganya yang tinggal berbeda daerah sampai syok saat mendengar kabar Panji meninggal.

Panji mengaku, bahkan keluarga jauhnya sampai menelepon ibunya untuk mengecek kebenaran dari berita yang beredar.

"Beberapa keluarga jauh syok, nelepon ke ibuku nanya 'anaknya mati'," kata Panji Petualang.

Saat itu, ibu Panji Petualang disebut kaget setelah menerima telepon dari saudaranya.

Kemudian, Panji Petualang pun menceritakan kepada ibunya bahwa berita itu hanya gosip.

Ia pun membongkar siapa penyebar berita bohong soal ia meninggal digigit komodo. Ternyata itu adalah ulah dari haters Panji Petualang saat itu.

"Jadi kalau temen-temen public figure lain punya hatersnya yang hanya nyinyir di Instagram atau mungkin di Facebook, kalau Panji beda, dia niat banget bikin cerita dari awal sampai akhir tentang Panji meninggal," kata Panji Petualang.

Menurutnya, haters tersebut menyebarkan berita bohong itu melalui blog yang kemudian dibagikan secara masif di dunia maya.

"Di-share sama dia di satu blog dan pas zaman itu Facebook, Twitter itu belum eksis kaya sekarang, jadi di-share, di-share, di-share di Youtube, tahunya orang meninggal. Dari situlah kabar itu bener-bener menguat," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved