Pejabat PU Sebut Debit Air Lampaui Batas Jadi Penyebab Ambruknya Jembatan Ciherang Majalengka
Debit air yang tinggi akibat hujan lebat di Desa Jayi dan sekitarnya menjadi faktor ambruknya jembatan Ciherang.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Debit air yang tinggi akibat hujan lebat di Desa Jayi dan sekitarnya menjadi faktor ambruknya jembatan Ciherang.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Majalengka, Eman Suherman melalui Sekretaris, Ruchyana di kantornya, Selasa (21/1/2020).
Menurut Ruchyana, ambruknya jembatan tersebut disebabkan oleh debit air di sungai Ciherang yang melampaui batas.
Sementara pembangunan jembatan yang menghubungkan dua desa dari dua kecamatan itu menggunakan debit air yang 25 tahun sekali.
"Jadi gini, debit banjir itu ada debit banjir 5 tahunan, 25 tahunan, 50 tahunan dan 100 tahunan. Artinya jika menggunakan debit banjir 5 tahunan saat pembangunan jembatan, banjir terjadi hanya di 5 tahun sekali, demikian selanjutnya," ujar Ruchyana.
• Anggota DPRD Cianjur Minta Kaji Ulang Perizinan Pabrik yang Diduga Buang Limbah ke Citarum
Oleh sebab itu, Ruchyana menyampaikan, dalam hal perencanaan pembangunan jembatan Ciherang saat itu, pihaknya menggunakan debit banjir yang 25 tahun sekali.
Sedangkan, saat ini debit air yang dihasilkan lebih dari debit banjir yang telah ditentukan.
"Dipilihnya pembangunan jembatan yang menggunakan debit banjir yang 25 tahun sekali itu, untuk mengefisienkan biaya juga," ucapnya.
Yana menyebutkan, tingginya debit air juga dibuktikan dengan keluarnya peringatan dari BMKG bahwa curah hujan intensitas lebat akan terjadi dibeberapa wilayah di Jawa Barat.
"Tahu sendiri mas, di Jakarta kemarin terjadi banjir, ternyata BMKG juga menyebut bahwa cuaca ektrem oleh karena itu debit air melebihi debit air pembangunan yang telah ditentukan," kata Yana.
Ke depannya, Yana menambahkan, sembari menunggu jembatan diperbaiki, pihaknya telah menyiapkan jembatan beli.
• Penyelidikan Sunda Empire, Polisi Periksa 4 Orang, Termasuk yang Mengaku Perdana Menteri
Nantinya, jembatan beli akan dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai jembatan sementara.
Jembatan beli sendiri yaitu jembatan penghubung jalan yang terbuat dari kerangka besi yang menyelubung di bawah, samping maupun atas jalan.
"Untuk tahun ini kita usulkan lagi anggaran untuk pembangunan atau memperbaiki jembatan tersebut, namun kami telah menyiapkan jembatan beli untuk semmentara agar masyarakat tetap dapat memanfaatkan akses tersebut," jelasnya.