Guru SD di Ciamis Meninggal di Ruang Kelas, Sempat Jatuh di Halaman Sekolah

Seorang guru SD di Ciamis Ety Maryati (57) meninggal mendadak di ruang kelas tempat ia mengajar.

istimewa
Ety Maryati (57), guru SDN 3 Sukahurip, Pamarican, Ciamis meninggal secara mendadak di ruang kelas III tempat ia mengajar, Jumat (17/1/2020) sekitar pukul 08.00. 

TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS- Seorang guru SD di Ciamis Ety Maryati (57) meninggal mendadak di ruang kelas tempat ia mengajar.

Sebelum meninggal di kelas, sang guru sempat ambruk di halaman sekolah lalu dibantu rekan-rekannya sesama guru.

Peristiwa duka itu terjadi di SDN 3 Sukahurip, Dusun Kertajaya, Desa Sukahurip, Pamarican, Ciamis Jumat (17/1/2020) sekitar  pukul 08.00.

Ibu dua anak tersebut meninggal diduga karena penyakit jantung yang diidapnya kambuh.

Waktu kejadian Ety baru saja melangkah keluar dari ruang kelas III SDN 3 Sukahurip tempat ia mengajar untuk suatu keperluan.

Ketika melangkah di halaman sekolah, Ety tiba-tiba ambruk jatuh tak sadarkan diri.

Hari Guru, Ridwan Kamil Kunjungi Guru SD-nya lalu Berangkatkan Umrah

VIDEO Rumahnya Disapu Angin, Guru SMPN 9 Purwakarta Tidur di Tenda

Seorang warga yang sedang berjualan di halaman sekolah begitu melihat kejadian tersebut langsung minta tolong.

Guru-guru yang sedang berada di ruang kelas dan warga sekitar langsung ke lokasi kejadian.

Ety yang sudah tidak sadarkan diri dibopong masuk ke dalam ruang kelas.

Ety dibaringkan di kursi panjang.

“Di dalam ruang kelas sempat diberi minum. Tadi waktu beliau jatuh pingsan ada saksinya,” ujar Tuti SPd, Kepala SDN 3 Sukahurip, Pamarican saat dihubungi Tribun Jumat siang.

Namun nyawa Ety tidak tertolong lagi.

“Ibu Ety meninggal di dalam ruang kelas. Kejadiannya begitu cepat,” katanya.

Kejadian yang begitu cepat, katanya, membuat para guru sempat panik dan tidak sempat minta pertolongan medis.

Guru dan Orang Tua Harus Tahu, Berikut Sejumlah Kebijakan Mendikbud Nadiem Makarim pada 2020

Kabar Gembira untuk Guru Honorer di Kemenag Kabupaten Cirebon, Tahun Ini Bakal Dapat Tunjangan

Meninggalnya Ety Maryati di dalam ruang kelas tersebut membuat suasana di SDN 3 Sukahurip berkabung dan kegiatan belajar mengajarkan pun dibubarkan.

Jenazah almarhumah langsung dibawa ke rumah duka di Kampung Blater, Dusun Kertajaya, RT 22 /10, Desa Sukahurip.

Menurut Tuti, almarhumah Ety punya riwayat penyakit jantung dan gejala ginjal.

“Beliau sering berobat ke dokter. Ada gejala ginjal dan riwayat penyakit jantung kronis,” ujar Tuti.

Kata Tuti, ia bersama Ety sudah mengajar di SDN 3 Sukahurip sejak tahun 2000.

Tahun 2017, Tuti jadi Kepala SDN 3 Sukahurip.

SDN 3 Sukahurip ini kini memiliki 84 murid dengan 8 orang guru, yang terdiri dari 4 orang guru PNS dan 4 orang guru honorer.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved