PKL di Depan Pasar Kosambi Kini Sudah Masuk ke Dalam Pasar, Ditempatkan di Semi Basement
Pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Pasar Kosambi atau di Jalan Ahmad Yani kini sudah masuk ke dalam semi basement
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tiah SM
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Pasar Kosambi atau di Jalan Ahmad Yani kini sudah masuk ke dalam semi basement sejak 1 Januari 2020.
Direktur Utama (Dirut) PD Pasar, Kota Bandung Lusi Lesminingwati mengatakan, bangunan semi Basement menampung korban kebakaran dan PKL.
"PKL yang masuk ke kios dan meja dagang yang berjualan di depan pasar saja. Sementara yang di depan Bank Mayora sampai rel kereta api, belum masuk," ujar Lusi di Pasar Kosambi, Jumat (17/01/2020).
Kapasitas di semi basement ini, sekitar 509, terdiri dari 234 kios sisanya meja.
Kios digunakan pedagang oleh-oleh, kelontong dan pedagang keringan lainnya. Sementara untuk meja, digunakan untuk pedagang sayuran, daging dan pedagang basahan lainnya.
• Anjing Liar Masuk Pemukiman di KBB Hingga Memangsa Ternak, Warga Diminta Waspada
"Harganya sewa tempat bervariasi, dari harga Rp2 juta untuk meja dan Rp 21 juta untuk kios per tahunnya.
Semua bergantung luas dan posisi kios," jelas Lusi.
Menurut Lusi harga sewa kios dan meja sudah masuk biaya service charge selama satu tahun sehingga, pedagang hanya tinggal membayar listrik.
Lusi menjamin, kondisi di lantai semi basement sekarang lebih baik dibandingkan dengan sebelum kebakaran.
"Bahkan sekarang tidak banjir meski belakangan ini curah hujan sangat tinggi," terangnya.
Sanitasi juga dijamin baik, pedagang juga mendapat fasilitas freezer, bagi mereka yang berjualan daging dan ikan basah.
Pasar Kosambi menyediakan oleh-oleh Bandung, baju seragam sekolah, TNI Polri dan makanan unggulan lainnya seperti pindangpresto dan jajanan pasar.
Sementara itu Popon (68) pedagang, Pasar Kosambi mengaku merasa lebih nyaman dibandingkan sebelum kebakaran.
• SLB Gelora Karya Majalengka Diusir RS Cideres, Pengurus SLB Kaget dan Bingung Mau Pindah Kemana
"Kalau enak sih lebih enak sekarang tempatnya, rapi dan bersih," ujar Popon penjual bumbu dapur.
Popon berjualan di Pasar Kosambi sejak tahun 1965, baru kali ini nyaman karena walau meja tapi pakai tutup sehingga barang dagangan aman.
Popon menyewa meja berukuran 2 m X 1 m dengan biaya sewa per tahun Rp 5,6 juta.
Sedangkan Tina (42) pedagang plastik dan bahan kue yang semula PKL depan Pasar Kosambi kini sewa kios Rp 13,8 per tahun.
"Saat jadi PKL pengeluaran per hari Rp 70 ribu jadi setahun mencapai Rp 25 juta, kepanasan dan kehujanan, kini dalam kios nyaman," ujar Tina.