Jawaban Tedy Suami Lina, Tak Lihat Lebam, Percaya Kematian Istri Sudah Takdir & Tak Ada Kejanggalan

Suami Lina, Tedy Paryadina percaya bahwa kematian istrinya adalah takdir. Tedy membantah ada lebam di tubuh mantan istri Sule itu.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Yongky Yulius
Kolase Tribun Jabar (Instagram/@rizkyfbian)
Tedy jawab kejanggalan soal lebam di tubuh Lina 

TRIBUNJABAR.ID - Suami Lina, Tedy Paryadina percaya bahwa kematian istrinya adalah takdir.

Tedy membantah ada lebam di tubuh mantan istri Sule itu.

Ia tidak melihat lebam tersebut dan mengatakan hal tersebut adalah kabar tak benar.

"Enggak ada. Yang mandiin juga ibu-ibu, pada tahu semua. Yang mandiin keluarga saya, ada orang sini. A iky (Rizky Febian) juga ikut mandiin. kalau ada yang bilang ada lebam, itu hoaks saja, enggak tahu rekayasa yang menyebarkannya," kata Tedy Paryadina setelah Polrestabes Bandung olah tempat kejadian perkara di rumah Lina, Jalan Neptunus Tengah, Rabu (8/1/2020).

Menurut Tedy, tidak ada kejanggalan yang menyertai kematian Lina.

Seperti diketahui, anak Lina, Rizky Febian melapor ke Polrestabes Bandung terkait kejanggalan kematian sang ibu.

Kejanggalan tersebut misalnya, ada mirip lebam di leher dan tubuh Lina.

Tim Inafis Polrestabes Bandung melakukan olah TKP di kediaman Lina, Rabu.

Setelah olah TKP, polisi terlihat membawa sejumlah barang, seperti CPU dan decoder CCTV.

Tedy mengonformasi barang yang dibawa polisi.

"CCTV sama PC CPU diambil. Lalu ponsel bunda (Lina) dicek, saya kasih biar semua jelas bahwa kematiannya normal, enggak ada apa-apa," kata Tedy.

Tedy Pardiyana, suami almarhumah Lina Zubaedah, mengkonfirmasi sejumlah barang di rumahnya dibawa penyelidik Polrestabes Bandung saat olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah Lina, di Jalan Neptunus Tengah, Rabu (8/1/2020).
Tedy Pardiyana, suami almarhumah Lina Zubaedah, mengkonfirmasi sejumlah barang di rumahnya dibawa penyelidik Polrestabes Bandung saat olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah Lina, di Jalan Neptunus Tengah, Rabu (8/1/2020). (Tribun Jabar/Mega Nugraha)

Olah TKP dimulai pukul 11.00 WIB dan berlangsung selama 2 jam 20 menit.

Selama olah TKP, suami Lina tampak menemani petugas.

Polisi terlihat meninggalkan rumah sembari membawa CPU komputer, satu DVR rekaman CCTV dan satu koper.

"Iya rekaman CCTV, decoder-nya yang dibawa," ujar seorang anggota polisi.

Adapun rumah itu dilengkapi empat CCTV terpasang di dalam halaman rumah. Olah TKP dipimpin Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Galih Indragiri.

Seperti diketahui, Lina meninggal pada Sabtu (4/1/2020). Dia dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jalan Sekelimus.

Sule, sebelumnya mengatakan, saat pemeriksaan dokter, menyebut ada kejanggalan perihal kondisi tubuh Lina seusai pingsan.

Teddy Akhirnya Buka Suara Mengapa Ada Lebam di Jenazah Lina Mantan Istri Sule

Sakit Hatinya Ibunda Lina Mendiang Mantan Istri Sule, Anak Sakit dan Melahirkan Tak Diberitahu

Putra Sule, Rizky Febian melaporkan kejanggalan tersebut ke Polrestabes Bandung pada Senin (5/1/2020). AKBP Galih Indragiri menyebut olah TKP ini adalah tindak lanjut laporan Rizky.

"Ini tindak lanjut laporan Rizky Febian Senin kemarin. Selebihnya langsung ke Kabid Humas Polda Jabar saja," ujar Galih.

Bantah Lina Divisum

Tedy, suami almarhumah Lina Jubaedah membantah ada visum saat mantan istri pelawak Sule itu berada di RS Al Islam Bandung, Sabtu (4/1/2020).

Dalam sebuah wawancara, Sule menyebut Lina sempat divisum atas saran dari dokter.

Lina meninggal akhir pekan lalu. Kematiannya berbuntut panjang karena anaknya, Rizky Febian melaporkan kejanggalan kematian ibunya ke Polrestabes Bandung.

Rabu (8/1/2020), polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah Lina, Jalan Neptunus Tengah Kota Bandung.

"‎Visum engak ada, saat kejadian enggak ada apa-apa. Karena saat itu dokter bilang meninggal dalam perjalanan," ujar Tedy usai olah TKP.

Curi Tas Berisi Uang Rp 13,5 Juta di Masjid, Kakek Seorang Juru Parkir Terpaksa Mendekam di Penjara

Pelaporan Rizky ke polisi yang ditindak lanjuti dengan olah TKP, memungkinkan adanya visum atas permintaan penyidik Satreskrim Polrestabes Bandung.

Itupun, menunggu hasil olah TKP. Tedy tidak keberatan jika harus demikian. Visum atau otopsi merupakan cara mengungkap penyebab kematian.

"Saya enggak keberatan kalau butuh divisum. Kalau diotopsi‎ juga enggak keberatan saya, selama anak-anaknya setuju," ujar Tedy yang selama diwawancara 10 menit menggendong bayinya.

"Tapi kalau saya pribadi kasihan saja. Harusnya sudah tenang, jadi ramai lagi. Makanya nanti pihak kepolisian yang bekerja keras membuktikan," katanya.

Begini Jawaban Supardi Sekarang Ini Saat Ditanya Soal Kepastiannya Hengkang dari Persib Bandung

Keluarga Lina juga menyebut sempat menyayangkan karena tidak diperbolehkan melihat wajah Lina untuk yang terakhir kalinya. Tedy mengaku tidak ada maksud negatif terkait hal itu.

"Kalau dilarang enggak, saya juga ada videonya. Itu bohong. Itu mukanya sudah ditutup karena banyak yang enggak kuat lihat, nanti datang A Iki (Rizky Febian), ibunya Lina datang, jadi saya bilang ada buktinya, ada datanya. Kalau katanya jangan kena air mata, ada pepatah nanti air matanya membebani almarhumah, yang ditinggalin harus sabar," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved