Murid-murid Belajar di Kantor Desa Tak Kondusif, Kadisdik Purwakarta: Sudah Biasa Kok

Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta, Purwanto, akhirnya angkat bicara terkait penggusuran bangunan SDN 1 Malangnengah, Sukatani.

Tribun Jabar/Muhamad Nandri Prilatama
Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta, Purwanto, di Tajug Gede Cilodong, Kabupaten Purwakarta, Selasa (7/1/2020). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA- Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta, Purwanto, akhirnya angkat bicara terkait penggusuran bangunan SDN 1 Malangnengah, Sukatani.

Proses belajar mengajar SDN 1 Malangnengah terpaksa pindah ke Kantor Desa Malangnengah.

Menurut Purwanto, Disdik meminta kepada pihak kereta cepat (KCIC) untuk menyelesaikan bangunan sekolah yang baru dalam waktu 3 bulan, terhitung sejak awal 2020 atau masa tahun ajaran baru.

"Untuk sekolah yang terdampak KCIC di Purwakarta hanya ini (Malangnengah)," ujar Purwanto di Tajug Gede Cilodong, Selasa (7/1/2020).

Berdasarkan pantauan Tribun, para murid tampak tak kondusif melakukan kegiatan belajar di kantor desa ini. Bahkan, sesekali seorang guru mesti meninggikan atau mengeraskan suaranya agar dapat terdengar oleh muridnya.

Belum lagi, ruangan aula yang hanya disekat sebilah papan, sehingga masing-masing guru perlu berlomba mengeraskan suaranya agar didengar oleh murid yang tengah diajarkannya.

Hari Kedua Ratusan Murid SDN 1 Malangnengah Purwakarta Belajar di Kantor Desa, Ini Kata Wakepsek

Sawah dan Saluran Irigasi Longsor di Legoksari Purwakarta, 200 Hektare Sawah Bisa Gagal Tanam

Ketika disinggung terkait tempat sementara proses belajar yang tak kondusif dan bising karena ruangannya yang sangatlah terbatas, Purwanto justru mengaku tak menjadi persoalan.

"Ya enggak apa-apa daripada anak-anak gak belajar. Lagipula, anak-anak sudah biasa kok. Kalau di sekolah biasanya juga bising saat ada motor yang lewat," ujarnya seraya menegaskan terpenting anak-anak bisa belajar dan bangunan baru bisa segera selesai.

Menyusul bangunan SDN 1 Malangnengah yang mesti dibongkar gara-gara proyek nasional yakni kereta cepat, lanjut Purwanto, pihaknya menekankan agar KCIC dapat mengganti lahan bangunan sesuai dengan lahan yang telah dihilangkan.

Purwanto juga meminta pihak sekolah agar tak ada pengurangan jam belajar, melainkan mesti disiasati dengan cara pembagian waktu.

"Jam pembelajaran tak boleh berkurang dan pembangunan (bangunan baru) mesti sesuai keinginan kami," katanya.

Murid SDN 1 Malangnengah Ini Tiap Hari Mesti Tempuh Jarak 1 Kilometer ke Kantor Desa untuk Belajar

Tergerus Proyek Jalan Tol Cisumdawu, SDN Cijolang Dihancurkan, Pembangunan Kembali Tuntas 3 Bulan

Di samping itu, Wakil Kepala SDN 1 Malangnengah, Aja Sapja mengatakan pemindahan kegiatan belajar ke Kantor Desa Malangnengah sudah diinformasikan sejak setahun lalu.

"Ya memang di sana (SDN 1 Malangnengah) berdiri di tanah milik desa dan kami seolah menumpang. Sekarang sambil menunggu bangunan baru di tanah relokasi kami sementara belajar dahulu di kantor desa," katanya di lokasi, Selasa (7/1/2020).

Bangunan SDN 1 Malangnengah yang baru ini berjarak 1,5 kilometer dari bangunan yang sebelumnya. Bangunan yang hendak dibangun memiliki luas 8.000 meter dan hanya 4.000 meter yang hendak dibangun.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved