Reaksi Novel Baswedan Soal Penyerangnya yang Sudah Ditangkap, Beri Pesan Ini ke Penyidik Polri

Kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan pada 11 April 2017 kini menjadi perbincangan lagi.

Penulis: Widia Lestari | Editor: Kisdiantoro
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan (kiri), didampingi Wakil Ketua KPK Laode M Syarif (kanan), saat tiba di gedung KPK, Jakarta, Kamis (22/2/2018). Novel Baswedan kembali ke Indonesia setelah menjalani pengobatan di Singapura untuk melakukan penyembuhan matanya yang disiram air keras. 

TRIBUNJABAR.ID - Kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan pada 11 April 2017 kini menjadi perbincangan lagi.

Hal ini disebabkan pelaku penyerangan sudah ditangkap polisi. Novel Baswedan pun memberikan tanggapan terkait penangkapan penyerang dirinya.

Dalam video wawancara tayangan Kabar Utama TV One, Novel Baswedan berkomentar, di satu ia melihat ada sisi positifnya.

Namun, ia tampak heran terkait pelaku yang disebut dendam pribadi terhadapnya.

"Di satu sisi saya melihat positif ketika ada upya pengungkapan, tetapi di sisi lain ketika dikatakan bahwa terkait dengan masalah pribadi dengan saya,

saya kira ini lelucon apa lagi gitu. Jadi apalagi kalau dibilang katanya ada dendam pribadi,

emang saya punya utang dan saya pikir akan lebih baik saya bertemu dengan orangnya," kata Novel Baswedan dalam channel TV One News yang diunggah pada 27 Desember 2019.

Perjalanan Kasus Penyerangan ke Novel Baswedan, Ini Fakta Terbarunya, Pelaku Ditangkap

Seperti yang banyak diberitakan, pelaku penyerangan terhadap Novel Baswedan yang ditangkap itu ada dua orang.

Mereka adalah RM dan RB yang disebut sebagai anggota Polri aktif.

Penyidik KPK Novel Baswedan memberikan keterangan pers di gedung KPK, Jakarta, Kamis (22/2/2018). Novel kembali ke Indonesia setelah sepuluh bulan menjalani operasi dan perawatan mata di Singapura akibat penyerangan air keras terhadap dirinya.
Penyidik KPK Novel Baswedan memberikan keterangan pers di gedung KPK, Jakarta, Kamis (22/2/2018). Novel kembali ke Indonesia setelah sepuluh bulan menjalani operasi dan perawatan mata di Singapura akibat penyerangan air keras terhadap dirinya. (KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

Keduanya ditangkap di kawasan Cimanggis, Depok, pada Kamis, (26/12/2019) malam.

Novel Baswedan mengaku, tak mengetahui siapa nama lengkap dari RM dan RB.

"Saya enggak tahu (RM dan RB). Saya kenal dengan banyak anggota dengan anggota Brimob, anggota TNI, yang saya yakin mereka itu rasanya enggak mungkin melakukan hal-hal yang seperti itu

Saya kalau dibilang dendam, dendam pribadi dia atau dendam atasannya, saya kira saya enggak masuk akal lah.

Saya enggak percaya kalau kemudian dianggap dendam pribadi itu saya enggak percaya.," kata Novel Baswedan.

Ia mengaku, memberikan apresiasi atas pengungkapan pelaku penyiraman air keras terhadapnya.

Penyidik senior KPK, Novel Baswedan, sebelum menjalani operasi besar untuk mata kirinya di Singapore National Eyes Centre, Singapore General Hospital, Kamis (17/8/1017).
Penyidik senior KPK, Novel Baswedan, sebelum menjalani operasi besar untuk mata kirinya di Singapore National Eyes Centre, Singapore General Hospital, Kamis (17/8/1017). (Istimewa)

Namun, Novel Baswedan pun mencurahkan kekhawatirannya.

"Saya di satu sisi saya ingin mengapresiasi, di sisi lain saya khawatir ada cerita lain," ujarnya.

Walaupun begitu, ia menyebut tetap menghormati upaya penyidik Polri dalam pengungkapan kasus tersebut.

Ia juga memberikan pesan kepada penyidik Polri terkait kasusnya.

Ditanya Soal Jabatan dan Kesatuan Kedua Penyerang Novel Baswedan di Polri, Ini Jawaban Argo Yuwono

"Saya harus menghormati setiap upaya kebaikan yang dilakukan penyidik Polri,

tapi saya ingin garis bawahi sekali lagi jangan tinggalkan fakta dan objektivitas.

Kalau nanti asal sekadar ditangani, saya kira jadi tidak baik," kata Novel Baswedan.

Berikut ini video lengkap tanggapan Novel Baswedan.

Cara Polisi Ungkap Pelaku

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kini, kasus yang menjadi misteri selama 2,5 tahun itu mulai terungkap.

Polisi mengamankan dua pelaku penyiraman air keras yang statusnya anggota polisi aktif.

Hal itu disampaikan Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Argo Yuwono, Jumat (27/12/2019).

Polisi perlu waktu lama dan memeriksa 73 orang saksi sampai akhirnya menemukan titik terang atas kasus ini.

"Kemudian juga memeriksa beberapa saksi yang sekitar 73 saksi. Informasi tadi malam kita mengamankan terduga pelaku di Cimanggis, Depok," katanya.

Dua pelaku itu berinisial RM dan RB.

Penyerang Novel Baswedan Berhasil Ditangkap, Ternyata Anggota Polri Aktif, Mahfud MD Sudah Tahu

Argo menyebut penyidik juga melakukan pra-rekontruksi sebanyak 7 kali.

Argo tak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai jabatan dan kesatuan kedua pelaku.

"Yang pasti dua anggota polisi aktif yang ditangkap. Yang penting itu. Sekarang sedang diperiksa," ucap Argo.

Kedua pelaku ditangkap pada Kamis (26/12/2019) malam oleh tim teknis bersama Kepala Korps Brimob Polri.

Setelah dilakukan penangkapan, kedua pelaku pun dibawa ke Polda Metro Jaya untuk diperiksa lebih lanjut.

Upaya mengungkap kasus penyiraman air keras kepada Novel Baswedan sempat mengalami kesulitan.

Polisi bahkan telah membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta pada tahun ini tapi hingga masa kerja tim itu berakhir, pelaku saat itu tidak berhasil ditangkap.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved