Wali Kota Bandung Oded M Danial Resmikan Teaching Factory dan Business Incubator SMK Pasundan 1

Oded M Danial, selaku Wali Kota Bandung meresmikan "Teaching Factory dan Business Incubator" yang dimiliki SMK Pasundan 1 Bandung

Tribunjabar.id/Daniel Andreand Damanik
Oded M Danial, selaku Wali Kota Bandung meresmikan "Teaching Factory dan Business Incubator" yang dimiliki SMK Pasundan 1 Bandung, Jumat (27/12/2019) pagi. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Daniel Andreand Damanik

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Oded M Danial, selaku Wali Kota Bandung meresmikan "Teaching Factory dan Business Incubator" yang dimiliki SMK Pasundan 1 Bandung, Jumat (27/12/2019) pagi.

"Kami sangat mendukung sistem pembelajaran ini, sudah saatnya siswa SMK diberikan pemahaman yang komprehensif tentang dunia industri. Program ini bisa membekali siswa bukan hanya secara teori, tapi juga kemampuan dari sisi praktik bisnis, dan praktik dalam melakukan teknologi tepat guna," kata Oded.

Pria yang akrab disapa Mang Oded ini juga menjelaskan bahwa sebaiknya memang sekolah kejuruan harus membentuk siswa-siswi menjadi siswa yang memiliki kemampuan.

"Jika menguasai kemampuan dan keterampilan, siswa akan memiliki kesempatan lebih besar untuk bekerja. Kalaupun anak ingin melanjutkan sekolah, ia juga telah memiliki basis kemampuan yang bisa membuatnya lebih produktif dan mandiri," katanya.

Kunjungi Korban Kebakaran di Gang Pajagalan, Wali Kota Bandung Oded M Danial Akan Carikan Kontrakan

Menurutnya, siswa SMK sebaiknya dibekali nilai-nilai kemandirian, sehingga ditekankan agar lulusan SMK bukan untuk mencari kerja, tapi menciptakan lapangan pekerjaan (berwirausaha).

"Siswa-siswi, meskipun sekarang sudah banyak dari perusahaan yang siap menampung kerja, saya berharap jangan terlalu berpikir untuk kerja. Kalau sudah punya skill, kemampuan, teknologi, sebaiknya jadi wirausaha," katanya.

Di tempat yang sama, Kepala SMK Pasundan 1, Tati Mutiara menambahkan bahwa sistem tersebut memungkinkan sekolah untuk tidak sekedar menerapkan kurikulum nasional dalam pembelajaran, tetapi juga kurikulum berbasis industri.

Dampaknya, bisa memperkaya wawasan siswa tentang keterampilan dan kemampuan sesuai kebutuhan dunia industri.

"Setelah diberi bantuan, nanti akan dipergunakan anak-anak berlatih dan guru-gurunya juga magang. Setelah guru-gurunya magang nanti menghasilkan modul pembelajaran. Modul pembelajaran tersebut basisnya industri, tidak kurikulum Nasional lagi. Jadi nanti siswa itu belajarnya seperti belajar di industri," kata Kepala Sekolah SMK Pasundan 1 Bandung.

Teaching factory tersebut merupakan bantuan Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Pihak Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang hadir ialah Deden Syaiful Hidayat, M.Pd.

Deden menjelaskan bahwa Teaching Factory merupakan sistem pembelajaran berbasis industri yang kini wajib diterapkan di SMK.

Rusuh Penggusuran di Tamansari Bandung, Mang Oded Jelaskan Duduk Perkaranya, Menyesal dan Minta Maaf

"Melalui sistem tersebut, siswa akan diperkenalkan dengan ekosistem belajar yang semirip mungkin dengan lingkungan kerja di industri," katanya.

Bantuan yang diberikan Direktorat Pembinaan SMK Kemendikbud RI berupa biaya sosialisasi, magang guru, pembelajaran factory 4.0, pembenahan ruangan, hingga pameran. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved