Rapper Asal Majalaya Asep Balon Jadi Terdakwa, Jaksa Tanyakan Asal-usul Nama

Rapper asal Majalaya, Asep Balon, jadi terdakwa Pengadilan Musik. Jaksa tanyakan asal-usul nama.

Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Kemal Setia Permana
Asep Balon saat tampil di DCDC Pengadilan Musik edisi 39. 

Tak hanya itu, Hakim DCDC Pengadilan Musik itu bertambah yakin dengan keputusannya setelah melihat langsung kepiawaian menyanyikan lagunya di persidangan. Disebutkan dalam persidangan bahwa Asep Balon dalam waktu dekat akan tampil di Jepang dan Maret 2020 akan meluncurkan album.

DCDC Pengadilan Musik yang terselenggara dengan kerja sama ATAP Promotions malam tadi telah memasuki edisi ke-39.

DCDC Pengadilan Musik kali ini menghadirkan Asep Balon.
DCDC Pengadilan Musik kali ini menghadirkan Asep Balon. (Tribun Jabar/Kemal Setia Permana)

Menurut perwakilan DCDC, Agus Danny Hartono, pemilihan Asep Balon bukan semata-mata karena penyanyi ini sedang menanjak kariernya, tapi memang sudah dibidik sejak lama.

"Kami memang sudah mengincar sejak lama, dan baru sekarng bisa dihadirkan sebagai terdakwa di DCDC Pengadilan Musik," ujar Danny.

Menurut Danny, sosok Asep Balon memang sangat pantas dihadirkan sebagai terdakwa pada DCDC Pengadilan Musik edisi 39.

Ia menambahkan, tema lirik yang akrab terjadi di keseharian dan penggunaan bahasa Sunda yang sederhana menjadikan setiap karyanya banyak disukai.

"Dan nanti Asep Balon akan segera terbang ke Jepang, dia akan tampil tanggal 2 januari di sana," ujarnya. 

Ditemui di tempat yang sama, perwakilan ATAP Promotions, Uwie Fitriyani, menyebutkan bahwa hadirnya Asep Balon dalam DCDC Pengadilan Musik merupakan buah aspirasi Coklatkita yang menjadi penggemar Asep Balon.

Hal ini membuktikan bahwa komunitas Cokelatfriends semakin hari semakin bertambah dan variatif.

"Perkembangan komunitas Cokelatfriends memang terus bertumbuh cukup pesat, dan mereka terdiri dari berbeda-beda genre. Misalnya ketika menghadirkan Burgerkill maka komunitas yang hadir akan berbeda dengan komunitas penggemar Asep Ballon ini," katanya.

Uwie mengatakan tahun depan DCDC Pengadilan Musik akan terus hadir memberikan beragam terdakwa yang terlibat dalam industri musik, khususnya indie, kepada masyarakat agar mereka dapat lebih jauh mengenal karya-karya dari para musisi itu.

"Mungkin di awal tahun kami akan menghadirkan solois-solois indie dan ternama, dan berikutnya mungkin solois perempuan, pokoknya kami akan menghadirkan terdakwa dari berbagai genre yang lebih variatif dan tentunya dengan menambah gimik-gimik lainnya," katanya.

Seusai persidangan digelar, hampir semua pencinta musik rap yang hadir mendapat kesempatan untuk berfoto bersama. Suasana pun tampak semakin semarak dan cair serta terasa lebih akrab.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved