Profil Dirut PLN Zulkifli Zaini, Sepak Terjangnya Tak Bisa Diremehkan, Kariernya Cemerlang

TRIBUNJABAR.ID - Sosok Zulkifli Zaini sedang menjadi sorotan karena ditunjuk sebagai Direktur Utama atau Dirut PLN oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Hingga Selasa (24/12/2019) siang, namanya bahkan masih mejeng di jajaran trending Google Indonesia.

Seperti diketahui, Erick Thohir memang melakukan perombakan besar di jajaran petinggi PLN. Penunjukkan Zulkifli Zaini di luar dugaan.

Hal ini disebabkan kabar yang beredar sebelumnya, nama mantan Menkominfo Rudiantara yang justru mencuat digadang-gadang bakal jadi Dirut PLN.

Namun, kini Zulkifli Zaini inilah yang mendapatkan tugas besar dalam roda bisnis PLN.

Sosoknya memang bukan orang sembarangan, Zulkifli Zaini adalah seorang profesional senior di bidang perbankan.

Diolah Tribunjabar.id dari berbagai sumber, sepak terjang pria kelahiran Bukittinggi, 13 Januari 1956 ini memang tak bisa diremehkan. Ia memiliki karier yang cemerlang.

Sebelum ditunjuk menjadi Dirut PLN, ia menjabat sebagai Komisaris Independen di Bank Negara Indonesia atau BNI.

Tak hanya itu, ia juga lama berkarier di Bank Mandiri.

• Dukung TNI AD, PLN Peduli Salurkan Bantuan Melalui KODAM III Siliwangi

Saat puncak kariernya di bank tersebut, Zulkifli Zaini bahkan sempat duduk menjadi Direktur Teknologi dan Operasional, kemudian naik lagi menjadi Dirut Bank Mandiri.

Sebelum di Bank Mandiri, ia mengawali kariernya di Bapindo.

Berbagai posisi pun didudukinya, mulai dari staf account officer hingga menjadi kepala cabang Bapindo Jambi.

Berkat pekerjaannya, Zulkifli Zaini bahkan pernah mendapatkan penghargaan The Best Chief Executive Officer in Indonesia dari Corporate Governance Asia.

Berdasarkan latar belakang pendidikannya, Dirut PLN ini ternyata jebolan perguruan tinggi negeri ternama tanah air.

Ia merupakan insinyur lulusan Institut Teknologi Bandung atau ITB.

Kemudian ia melanjutkan pendidikan bisnis di Washington University dan mendapatkan gelar MBA. (Tribunjabar.id)

• PLN Minta Masyarakat Waspada Bahaya Listrik Saat Musim Hujan

Kekayaan Zulkifli Zaini

Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) periode 2 April 2013, harta kekayaan Zulkifli Zaini mencapai Rp 100.609.185.097.

Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan harta kekayaan Zulkifli Zaini pada 31 Desember 2010 mencapai Rp 69.014.122.657.

Sebagian besar kekayaannya berupa surat berharga senilai Rp 78.058.575.730. per 2 April 2013.

Angka tersebut bertambah dari kepemilikan surat berharga Zulkifli Zaini pada 31 Desember 2010 senilai Rp 42.835.880.990.

Dari catatan LHKPN, dia melakukan investasi pada surat berharga sejak 2004 silam. 
Setelah surat berharga, kekayaan terbesar Zulkifli berasal dari giro dan setara kas senilai Rp 9.350.636.367.

Jumlah tersebut menyusut dibandingkan kepemilikan giro dan setara kas Zulkifli per 31 Desember 2010 senilai Rp 16.406.808.667.

Selanjutnya, kekayaan Zulkifli Zaini untuk harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan senilai Rp 10.852.143.000. pada 2 April 2013.

Nilai tersebut bertambah dibandingkan periode 31 Desember 2010 mencapai Rp 7.121.603.000. 
Zulkifli memiliki tanah dan bangunan di daerah Bekasi, Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan.

Kekayaan Zulkifli dalam hal transportasi mesin senilai Rp 2.103.000.000.

Kemudian, Zulkifli Zaini memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 244.830.000.

Terdiri dari logam mulia, batu mulia, barang-barang seni dan antik serta benda bergerak lainnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Zulkifli ditunjuk sebagai dirut untuk menggantikan Sofyan Basyir yang dijadikan tersangka oleh KPK atas kasus suap PLTU Riau I.

Selain Zulkifli, mantan pemilik klub sepak bola Inter Milan itu juga menunjuk Amien Sunaryadi sebagai Komisaris Utama PLN.

“Baik Pak Amien maupun Pak Zulkifli memiliki rekam jejak yang sangat baik, siap berkeringat dan berakhlak. Sama dengan dirut dan komut BUMN lainnya. Saya akan intens bertemu secara reguler setiap bulan untuk memastikan berbagai rencana besar yang menjadi prioritas pemerintah,“ ujar Erick Thohir dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/12/2019).

Erick menjelaskan, ke depannya, PLN akan memiliki tugas yang berat, mulai dari merealisasikan rasio elektrifikasi 100 di Indonesia hingga menciptakan tarif listrik yang efisien, baik untuk masyarakat maupun industri.

Selain itu, para pimpinan PLN ini juga ditugaskan untuk meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan sebagai sumber listrik.

Salah satu yang harus dipenuhi PLN adalah pemenuhan listrik ramah lingkungan di ibu kota baru.

“PLN juga akan membentuk ekosistem bisnis yang sehat dengan swasta, BUMD, dan BUMDes dalam memproduksi listrik. PLN akan fokus pada distribusi," kata Erick. (Kompas.com)