Kisah Fitriyani Rutin Makan Beling Bohlam, Badan Panas Mendadak Dingin, Awalnya Alami Hal Mistis

Fitriyani (44), perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung memiliki kebiasaan ganjil atau tak lazim, makan beling atau kaca.

Editor: Kisdiantoro
Tribun Jakarta/Nur Indah Farrah dan Pixabay
Fitriyani, punya kebiasaan ganjil makan beling. Kebiasaan itu bermula ketika dia tersesat di hutan dan alami hal gaib. 

TRIBUNJABAR.ID - Fitriyani (44), perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung memiliki kebiasaan ganjil atau tak lazim, makan beling atau kaca.

Kebiasaan anah itu hampir selalu Fitriyani lakukan tiap 2 pekan sekali.

Memakan beling bukanlan kebiasaan yang dilakukan oleh manusia normal. Manusia normal ketika lapra dia akan memkan makanan seperti nasi, buah, daging, atau sayuran. Bukan memakan beling.

Kebisaan ganjil Fitriyani ini memang tak datang ujug-ujug. Ada asal muasal mengapa dia makan beling atau kaca.

Pria Ini Punya Kebiasaan Aneh, Hobi Makan Beling, Lihat Apa yang Terjadi pada Bagian Tubuhnya

Rupanya, kebiasaan memakan beling itu terjadi sejak dia minggat ke hutan di Kalimantan Tengah, lalu tersesat.

Saat duduk di bawah pohon, dia merasa ada yang merasuki. Lalu sejak itu, ketika tubuhnya merasa panas, secara tak sadar dia memakan beling.

Cerita Hidup di Pedalaman

 

Diceritakan Fitriyani, selama 37 tahun ia hidup di daerah pedalaman Kalimantan Tengah.

Ketika tinggal di sana pun, Fitriyani mengaku banyak adat istiadat yang harus ia taati.

Selain itu, Fitriyani juga tidak pernah belajar tentang teknologi karena saat itu teknologi dilarang masuk ke dalam kampungnya.

Fitriyani, pemulung sekitaran Jakarta yang memiliki kebiasaan unik makan beling (17/12/2019 (TribunJakarta/Nur Indah Farrah Audina)
Fitriyani, pemulung sekitaran Jakarta yang memiliki kebiasaan unik makan beling (17/12/2019 (TribunJakarta/Nur Indah Farrah Audina)

Dilansir dari Tribun Jakarta dalam artikel 'Cerita Fitri Miliki Kebiasaan Aneh dan Makan Beling 2 Minggu Sekali: Bermula Saat Tersesat di Hutan' ia terbiasa hidup dengan alam.

"Semuanya serba dari alam. Makanya di sana untuk kehidupan sehari-harinya dengan cara berburu," katanya kepada TribunJakarta.com, Rabu (18/12/2019).

Bahkan meskipun ia seorang wanita, Fitriyani pun juga diminta untuk pandai berburu.

Alhasil, Fitriyani pun terlatih untuk menangkap hewan liar seperti babi dan ular yang kemudian ia jual ke orang lain.

"Kami di sana itu kan di hutan. Hasil buruan kami itu nanti di jual. Biasanya pembelinya seperti orang China itu."

"Untuk babi dihargai Rp 200 ribu. Tapi kalau ular kobra paling mahal, bisa kami jual seharga Rp 700 ribu," sambungnya.

Brimob Tewas Dikeroyok di Yahukimo Ternyata Berawal dari Teguran Pipis di Samping Pos Polisi

Selama hidup di Kalimantan Tengah, Fitriyani mengakui jika banyak pertauran suku yang harus ia taati.

Beberapa diantaranya ia tidak boleh menolak makanan dan membakar ikan asin di tengah hutan.

Sumber: Surya
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved