Sempat Ditutup Empat Bulan, Perlintasan Warung Jambu Akhirnya Dibuka Kembali tapi Masih Manual
Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Dinas Perhubungan meresmikan palang pintu perlintasan di Pos Jaga 159 Warung Jambu
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, KARAWANG - Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Dinas Perhubungan meresmikan palang pintu perlintasan di Pos Jaga 159 Warung Jambu, Rabu (18/12/2019).
Dalam peresmian palang pintu perlintasan ini, Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana turut hadir bersama para pejabat dari Direktorat Keselamatan Perkeretaapian.
Cellica mengaku telah memenuhi janji untuk menyelesaikan masalah infrastruktur terutama palang pintu pos jaga 159 Warung Jambu yang sempat ditutup selama 4 bulan pascatragedi yang menewaskan banyak korban.
"Kami sudah latih sebanyak 24 orang untuk jadi penjaga di perlintasan di Karawang dan bekerja secara shift. Dulu, perlintasan ini tak resmi, tapi berdasar pertimbangan akhirnya buka kembali hari ini," ujarnya di sela-sela peresmian.
• Banjir di Dayeuhkolot Malah Dijadikan Arena Bermain Anak-anak, Kini Sudah 5 Kecamatan Terendam
Dengan dibukanya palang pintu perlintasan ini, Cellica berharap perekonomian warga sekitar menjadi hidup kembali karena banyak yang berdagang
"Saat ini palang pintu di sini (Warung Jambu) memang masih manual tapi kami bakal anggarkan di 2020 untuk palang pintu otomatis," ujarnya.
Sementara itu, Kadishub Karawang, Arif Bijaksana mengatakan perlintasan Warung Bambu kini telah resmi dikelola oleh Pemkab Karawang yang biasanya dikelola oleh PT KAI.
"Alhamdulillah diperbolehkan kewenangan perlintasan ini oleh pemkab untuk dikelola. Kami dapat izin per 28 November 2019," katanya.
• Dedi Mulyadi Minta Polisi Usut Penyelundupan Benih Lobster, Rugikan Negara Ratusan Miliar Rupiah
Adapun persyaratan izin kelola perlintasan, kata Arif terlebih dahulu menyiapkan prasarana seperti pos jaga di pintu perlintasan dengan didanai dari APBD 2019.
"Kenapa masih manual? karena anggaran ini (palang pintu manual) masih Rp 200 juta dan melalui penunjukan langsung. Sedangkan palang pintu otomatis Rp 800 juta sampai Rp 900 juta paling murah. Insya Allah ke depan kami tingkatkan jadi otomatis," ujarnya.