Kuliner Ekstrem di Solo, Daging Anjing, Bahan Dasar Dikirim dari Jawa Barat

Tekstur dan bentuk daging anjingnya mirip daging sapi jika digoreng oseng.

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun Jabar/Mega Nugraha
Extrem Kuliner Hugjos, kedai daging anjing di Jalan Gilingan, Banjarsari, Kota Surakarta ,Rabu (11/12/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Rasanya gurih dan sedikit renyah karena digoreng kering. Tekstur dan bentuk daging anjingnya mirip daging sapi jika digoreng oseng. Bumbu rempah seperti bawang merah dan putih terasa saat gigitan pertama.

Sebelum digoreng, potongan daging tak ubahnya seperti daging sapi atau kambing. Warnanya agak kemerahan. Tidak ada bau khas yang tercium. Rasa asin bercampur wawangian rempah saat di lidah.

Mas Ijey (36), menawarkan menu daging anjing goreng kering saat Tribun berkunjung ke sebuah kedai di Jalan Gilingan, Banjarsari Kota Surakarta, Rabu (11/12/2019).

Ijey, pria dengan gaya rambut mohawk, sudah mengelola kedai itu selama 10 tahun. Kata dia, kedai yang ia kelola sudah ada sejak 20 tahun lalu.

"Untuk yang pertama kali makan ini, saya saranin yang goreng kering saja dulu," ujar Mas Ijey yang sehari-hari bertugas menyambut tamu.

Kedai itu buka sejak pukul 09.00. Hari Minggu tutup. Lokasinya persis di belakang Kantor Kelurahan Gilingan Kecamatan Banjarsari.

Malam Mingguan, Ini Rekomendasi 5 Kuliner Nasi Goreng Lezat di Bandung, Pas Disantap Bareng Pacar

Kuliner Chinese Food Otentik Khas Szechuan Tiongkok, Kaya Rempah dan Segar di Tenan Mala Bowl

Saat berkunjung, sekira pukul 10.00, pengunjung sudah berdatangan ke kedai seluas kira-kira 100 meter persegi itu.

Di dinding‎ kedai, tampak baliho besar dipasang. Tertulis di baliho, Extrem Kuliner Hugjos dengan logo kepala anjing di sebelah kiri di latar warna merah menyala.

"Spesial aneka masakan guk guk khas Solo," tulisan di bagian tengah.

Di bawahnya, ditulis berbagai menu olahan daging anjing. Seperti rica daging basah, rica daging goreng, rica tulang basah, sate daging dan buntel hingga masak kering.

Extrem Kuliner Hugjos, kedai daging anjing di Jalan Gilingan, Banjarsari, Kota Surakarta ,Rabu (11/12/2019).
Extrem Kuliner Hugjos, kedai daging anjing di Jalan Gilingan, Banjarsari, Kota Surakarta ,Rabu (11/12/2019). (Tribun Jabar/Mega Nugraha)

‎"Kami sudah 20 tahun mas. Ini tempat kedua karena sebelumnya sempat pindah," ujar Mas Ijey. Saat berbincang dengan Tribun, ia tampak sibuk melayani pengunjung yang datang.

Kedai dengan olahan daging anjing ini begitu terbuka. Tidak seperti di daerah di luar Solo yang menjualnya sembunyi-sembunyi untuk kalangan tertentu. Sehari, kedai itu menyembelih hampir 10 anjing.

"Di sini terbuka mas karena dijamin kesehatannya. Kalau siang sampai sore banyak pengunjungnya. Kami sore tutup karena habis. Sehari, kami memotong anjing paling sedikit delapan anjing," ujar dia.

Jika sehari untuk satu kedai memotong delapan anjing, ‎asumsinya, sebulan bisa 240 anjing dipotong untuk diolah jadi hidangan.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved