Ratusan Monyet Turun Gunung, Serbu Kebun Palawija Milik Warga di Tasikmalaya
Ratusan monyet turun gunung. Menyerbu kebun palawija milik warga di Pagerageung, Tasikmalaya.
Penulis: Firman Suryaman | Editor: taufik ismail
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Kawanan monyet menyerang kebun palawija milik warga Desa Nangewer, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya dalam seminggu terakhir ini.
Monyet yang jumlahnya diperkirakan mencapai ratusan ini memakan tanaman palawija milik petani.
Tanaman palawija yang diserang di antaranya jagung, kacang panjang, dan cabai.
Bahkan kawanan ini juga menggali tanah untuk memakan ubi, singkong, dan kacang tanah.
"Buah pepaya yang ditanam para petani juga rusak dimakan. Terutama yang sudah matang. Sejauh ini belum diketahui berapa kerugian materi akibat serangan monyet ini. Warga masih fokus pada upaya penanggulangan," kata Camat Pagerageung, Uwen Sulaeman, Minggu (8/12/2019).
Kawanan monyet berekor panjang ini, kata Uwen, menggasak palawija di Blok Ciguntur, Nyalenghor, Cihalisan, dan Cibungur di lereng Bukit Nangewer.
Terkadang kawanan juga tepergok berada di kawasan permukiman.
Kawanan monyet turun gunung diduga disebabkan makanan di puncak bukit mulai habis, menyusul kemarau panjang tahun ini.
"Sejauh ini warga kewalahan menanggulangi kawanan monyet yang jumlahnya mencapai ratusan ekor ini," ujar Uwen.
Disebutkannya, sejauh ini kawanan monyet hanya menyerang kebun palawija milik warga.
Belum ada laporan warga yang diserang.
"Mereka memang masuk ke perkebunan palawija, semata karena kelaparan. Tidak ada sifat agresif terhadap manusia," kata Uwen.
Serangan kawanan monyet ini sudah dilaporkan ke kantor Seksi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah IV Tasikmalaya, Bidang KSDA wilayah III Ciamis, di Jalan Sukarindik, Kota Tasikmalaya.
"Kami menunggu petugas BKSDA untuk melakukan upaya penanggulangan. Masyarakat siap membantu," ujar Uwen. (firman suryaman)
• Polisi Berusaha Menguak Sosok Perempuan Misterius di TKP Tewasnya Kepsek di Tasik, Periksa HP Korban
• Hujan Deras, Saluran Air di Sukaraja Tasikmalaya Ambrol, Dinding Rumah Warga Jebol