Suami yang Dituduh Pergi karena Anaknya Cacat Muncul, Beberkan Alasan Tak Serumah, Bukan karena Malu
Seorang ibu muda, Dina Oktavia di Surabaya sempat mengaku ditinggal suami, Abdul Aziz karena melahirkan anak yang cacat dan mengalami hidrosefalus.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Theofilus Richard
TRIBUNJABAR.ID - Seorang ibu muda di Surabaya, Dina Oktavia, sempat mengaku ditinggal suami, Abdul Aziz, karena melahirkan anak yang cacat dan mengalami hidrosefalus.
Selain itu, Dina Oktavia juga mengaku mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari keluarga suami.
Setiap anaknya diperiksa di rumah sakit, Dina Oktavia tidak ditemani suami.
Ia hanya ditemani ibunya dan terpaksa harus berbohong kepada perawat bahwa sang suami sedang berada di luar kota.
Kini, Abdul Aziz muncul dan buka suara. Ia menjelaskan permasalahan dari sudut pandangnya.
Seperti yang dikutip dari Surya, Abdul Aziz mengatakan bahwa pemberitaan yang beredar menyudutkan ia dan keluarganya.
Abdul Aziz membantah tudingan menelantarkan Dina Oktavia dan anaknya.
Ia juga mengatakan masih memberi nafkah kepada istri setiap bulan.
"Selama ini saya tetap tanggung jawab sama istri dan anak saya," kata Aziz kepada SURYA.co.id melalui sambungan telepon, Kamis (5/12/2019).
Meski begitu, Abdul Aziz mengakui sudah tidak serumah lagi dengan Dian Oktavia.
Hengkangnya Abdul Aziz dari rumah petak tersebut dituturkannya bukan karena ia ingin meninggalkan anak dan istrinya.
Ia mengaku rumah tersebut terlalu sempit dan tidak cukup untuk ditinggalinya saat itu.
• Arumi Bachsin Kagum Dina Oktavia, Mamah Muda yang Ditinggal Suami Gara-gara Lahirkan Anak Cacat
• Foto-foto Dina Oktavia, Ibu Muda yang Ditinggal Suami Gara-gara Lahirkan Anak Cacat
Lebih lanjut, Abdul Aziz menyebutkan jika pindahnya ia dari rumah tersebut disebabkan karena banyak faktor, salah satunya ia sudah tidak rukun dengan istri.
Kendati sudah tak tinggal seatap, Abdul Aziz mengaku masih menengok anaknya.
Ia pun menegaskan jika ia pindah bukan dikarenakan kondisi sang anak yang tak sempurna.
"Tapi saya tetap nengok anak saya," ucap Aziz.
Abdul Aziz pun mengucapkan terima kasih kepada sejumlah pihak yang menaruh perhatian kepada istri dan anaknya hingga kini bisa hidup lebih layak.
"Saya juga mengucapkan terimakasih dari pihak yang telah membantu memberikan donasi kepada anak saya Pandhu, itu sangat membantu sekali," katanya.
Kisah Dina dan Anaknya
Kisah pilu dialami oleh ibu muda di Surabaya. Dina Oktavia (21) mengalami keretakan rumah setelah melahirkan anak pertamanya, Muhammad Pandhu Firmansyah.
Kelahiran anak yang seharusnya menjadi hal yang menyenangkan justru menjadi awal kehancuran hubungannya dengan sang suami.
Pandhu lahir dengan keadaan tak biasa. Ia mengalami hidrosefalus yang mengakibatkan kepalanya lebih besar dari ukuran normal.
Selain itu, Pandhu juga mengalami kerusakan pada bagian wajahnya, khususnya di bagian bibir, hidung, dan kedua matanya.
Suami Dina Oktavia malu dengan keadaan anaknya sehingga ia tidak mau mengakui darah dagingnya.
Keadaan semakin parah karena mertua Dina Oktavia.
Hal tersebut dipaparkan oleh Dina yang merupakan warga Jojoran STAL 5B, Kelurahan Airlangga, Kecamatan Gubeng, Surabaya.
Sudah satu bulan suami Dina Oktavia tidak pulang ke rumah.
"Suami saya sudah satu bulan ini pergi, katanya malu punya anak tidak sempurna," katanya sambil berkaca-kaca saat ditemui di rumahnya, Minggu (1/12/2019), seperti yang dikutip dari Surya.co.id.
Sebelum menikah, Dina Oktavia mengaku hubungannya dengan suami memang tidak direstui mertua.
Sebab, Dina berasal dari keluarga miskin.
Namun, mereka masih mencoba mempertahankan hubungan hingga akhirnya melansungkan pernikahan.
Lahirnya Pandhu dengan keadaan tak biasa menambah pertentangan orangtua suaminya.
"Malu gara-gara cucunya enggak sempurna," kata Dina.

Suami pun memutuskan untuk meninggalkan Dina dan anak.
Penderitaan Dina pun kian bertambah, saat belakangan sang suami menyuruh dirinya mengurus cerai sendiri.
"Untuk makan sehari-hari kadang ada kadang enggak gitu saya harus ngurus cerai sendiri," ucap Dina.
Kini, Dina hidup di rumah petak berukuran 2x6 meter bersama ibunya.
"Saya tinggal di sini sama ibu saya, bapak saya meninggal Kamis kemarin," ucapnya.
Rumah itu dalam kondisi memprihatinkan dan tidak layak untuk ditinggali.
"Saya sewa perbulan lima ratus ribu," katanya.
Di rumah tersebut banyak berkeliaran tikus.
Dina mengaku trauma dengan gigitan tikus. Ia takut anaknya digigit.

Ia mengaku Pandhu mengalami cacat sejak lahir.
Kondisi anaknya yang mengidap hidrosefalus dan cacat wajah itu ditengarai lantaran virus tikus.
"Saya waktu hamil dua kali digigit tikus," katanya.
Gigitan tersebut cukup dalam sehingga berdarah.
Karena dokter mengetahui Dina tengah mengandung, ia hanya diresepkan obat salep.
Dapat Bantuan
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan bantuan terhadap keluarga Dina Oktavia (21), beserta anaknya Muhammad Pandhu Firmansyah yang mengidap penyakit hidrosefalus.
Pemkot Surabaya pun telah melakukan outreach ke rumah petak Dina Oktavia (21) di kawasan Jojoran STAL 5B, Kelurahan Airlangga, Kecamatan Gubeng, Surabaya, Senin (2/12/2019).
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya, Chandra Oratmangun mengatakan Pemkot Surabaya memberikan intervensi bantuan kepada Dina Oktavia beserta keluarganya.
"Dari awal berupa bantuan BPJS PBI (Penerima Bantuan Iuran), klien juga sudah didampingi pihak Puskesmas Mojo, baik pendampingan psikologi ibunya maupun perawatan sang bayi,” kata Chandra, Senin (2/12/2019).
Belum lama ini, Pandhu menjalani operasi VP Shunt di bagian kepala. Kata Chandra, Pandhu dicover menggunakan biaya dari BPJS PBI.
Selain mendapat bantuan BPJS PBI, keluarga Dina Oktavia itu juga mendapat bantuan pengurusan KK dari pihak Kecamatan serta bantuan PKH dari Dinas Sosial.
“Sejak Oktober teman-teman Dinsos Surabaya juga memberikan bantuan PSR serta bantuan susu khusus untuk nutrisi anaknya dan neneknya juga sudah mendapat program permakanan,” terang Chandra.
Lebih lanjut Chandra memastikan, Pemkot Surabaya akan terus memberikan pendampingan kepada Dina Oktavia beserta sang anak.
Bahkan, Pemkot disebut telah menyiapkan bantuan pemberdayaan ekonomi untuk kelangsungan hidup keluarga Dina.
“Supaya ibunya punya kekuatan ekonomi untuk penghasilan, kita akan dampingi terus," pungkasnya.
• Pelatih Persib Bandung Enggak Mengerti Timnya jadi Antiklimaks, Dua Kali Kalah Beruntun
• VIRAL Ifan Seventeen Doakan Nella Kharisma Dapat Jodoh, Lalu Siapakah Cak Malik?
• Vina Garut Sakit Lagi, Disebut Sudah Tak Kuat, Gini Saat Ikut Sidang Kasus Video Panas Lawan 3 Pria
Pindah ke Rusun
Harapan keluarga Dina Oktavia (21) untuk tinggal di rusun bersama bayinya, Muhammad Pandhu Firmansyah akhirnya terwujud.
Kini Dina Oktavia sudah dipindahkan ke Rusun Gunungsari, Selasa (3/12/2019).
Saat proses pemindahan dari rumahnya di kawasan Jojoran Surabaya, Dina Oktavia mendapat pendampingan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya serta Pemerintah Provinsi atau Pemprov Jatim.
Dina pun tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih lantaran banyak yang peduli terhadap dirinya beserta keluarganya.
Sementara ibunda Dina, terus berurai air mata sembari menggendong bayi Muhammad Pandhu Firmansyah.
Suasana haru pun pecah saat keluarga Dina itu mulai berpamitan dengan tetangga sekitar.
"Alhamdulillah, senang dan bersyukur," kata Dina.
Senangnya Dina, lantaran dirinya sekarang bisa tinggal di tempat layak bersama bayinya yang berusia lima bulan dan mengidap hidrosefalus.
Ia pun berharap dapat membuka usaha online kecil-kecilan sembari merawat anak semata wayangnya yang berkebutuhan khusus.
"Bersyukur banyak yang sayang Pandhu," kata Dina.