Pencopotan Direktur Utama Garuda Ari Askhara Tunggu RUPS

Hal ini lantaran PT Garuda merupakan perusahaan terbuka (Tbk) yang keputusan akhirnya berada di tangan pemegang saham.

Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS/HO
Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara (kanan) bersama crew pesawat Garuda Indonesia memberi salam saat memperkenalkan armada baru yakni Airbus A330-900 Neo yang merupakan armada baru Garuda Indonesia kepada penumpang di Garuda Maintenance Facility, Tangerang, Banten, Rabu (27/11/2019). Maskapai Garuda Indonesia mulai mengoperasikan pesawat baru berbadan lebar (wide body) Airbus A330-900 NEO, yang merupakan bagian dari revitalisasi armada di Garuda Indonesia Group. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunggu proses Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk memecat Direktur Utama PT Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra atau Ari Ashkara.

Hal ini lantaran PT Garuda merupakan perusahaan terbuka (Tbk) yang keputusan akhirnya berada di tangan pemegang saham.

"Kami masih menunggu dan melihat karena prosesnya RUPS karena perusahaan terbuka. Mau tidak mau lewat formalnya RUPS. Nanti akan kami lihat juga bagaimana Dirut Garuda yang sekarang, apakah dia langsung mundur atau menunggu RUPS," ucap Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (5/12/2019).

Diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir memutuskan mencopot Ari Ashkara dari jabatannya sebagai Dirut Garuda.

Pencopotan ini terkait kasus penyelundupan Harley Davidson dan dua sepeda Brompton.

Dari hasil audit diketahui pemilik Harley Davidson dan sepeda Brompton yang diangkut menggunakan pesawat Garuda A330-900 adalah direksi Garuda berinisial AA. 

Arya Sinulingga menyatakan Kementerian BUMN belum menyiapkan nama untuk menggantikan Ari Ashkara.

Ia meyakini, tanpa Ari Ashkara direksi Garuda saat ini masih mampu menjalankan operasional perusahaan maskapai pelat merah tersebut.

"Belum (ada kandidat). Masa kita langsung siap-siap. Tunggu sajalah. Kan ada proses. Kita percaya direksi yang sekarang mampu kok melakukan operasional sehari-harinya Garuda," kata Arya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved