Persib Bandung
Laga Persib Bandung vs Persela Lamongan Disebut Settingan, Ini Tanggapan PT Liga
Persib Bandung melawan Persela Lamongan banyak menuai kecurigaan banyak pihak dan dianggap mengandung hal janggal.
TRIBUNJABAR.ID - PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi Liga 1 2019 menepis isu yang menyebut laga Persib Bandung melawan Persela Lamongan sudah diatur.
Laga pekan ke-30 Liga 1 2019 antara Persib Bandung melawan Persela Lamongan banyak menuai kecurigaan banyak pihak dan dianggap mengandung hal janggal.
Persib Bandung kalah 0-2 dari Persela Lamongan ketika laga digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Selasa (3/12/2019).
Dua gol yang mengantar Persela Lamongan menang atas Persib Bandung dicetak oleh Rafael Gomes de Oliveira alias Rafinha menit ke-12 dan gol bunuh diri Achmad Jufriyanto menit ke-56.
Namun, kekalahan Persib Bandung dari Persela Lamongan masih menjadi pertanyaan besar dari banyak pihak terutama soal gol bunuh diri Achmad Jufriyanto.
Beberapa pihak menilai gol bunuh diri yang dilakukan Achamad Jufriyanto dianggap disengaja dan tidak wajar.
Menanggapi pihak-pihak yang menganggap ada praktik mafia bola dalam laga Persib Bandung melawan Persela Lamongan, PT LIB memberikan pernyataan.
PT LIB selaku opertaor kompetisi Liga Indonesia membantah laga Persib Bandung melawan Persela Lamongan sudah diatur.
Dilansir BolaSport.com dari laman Liga Indonesia, Kamis (5/12/2019) PT LIB menegaskan bahwa tidak ada pengaturan pertandingan dalam laga Persib Bandung melawan Persela Lamongan dan juga laga-laga lain di Liga 1 2019.
PT LIB dalam menjalankan roda kompetisi baik Liga 1 2019, Liga 2 2019 dan Elite Pro Academy Liga 1 U-20 2019 selalu mengedepankan, serta menekankan aspek fair play dan fairness.
Lain itu, PT LIB pun juga mendukung dengan adanya Satuan Tugas Anti Mafia Bola (Satgas) Mafia Bola yang belakangan cukup aktif memberikan pengawasan terhadap kompetisi sepak bola dalam negeri.
Direktur PT LIB, Dirk Soplanit, menjelaskan jika memang laga Persib Bandung melawan Persela Lamongan terdapat kejanggalan, PT LIB siap mendukung Satgas Antimafia Bola untuk mengusutnya.
"Kami selalu melakukan pengawasan penuh terhadap pertandingan Liga 1 2019, termasuk pekan-pekan krusial pada akhir kompetisi," ujar Dirk Soplanit.
"Bersama PSSI, kami akan menjaga semuanya sesuai dengan regulasi yang sudah ditetapkan. Jadi, jika memang ada kecurangan, silahkan dilaporkan dan semuanya akan ditindak sesuai dengan hukum yang ada," kata Dirk Soplanit.
Robert Alberts Bingung
Persib Bandung mencatatkan rekor buruk di dua pertandingan terakhir, saat bertamu ke kadang Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali dan menjamu Persela Lamongan di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang Kabupaten Bandung.
Dalam dua pertadingan tersebut, Persib Bandung menelan dua kali kekalahan secara berturut-turut.
Pertama kalah dari Bali United 3-2 dan berlanjut dipermalukan Persela Lamongan di kandang sendiri.
Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts mengaku kecewa dengan penampilan anak asuhnya yang bermain tidak seperti biasa.
Persib Bandung terlihat kerepotan menghadapi serangan-serangan tim tamu.
"Gol mereka juga terlalu mudah, baru berjalan 12 menit, dengan bebas menyundul bola dan gol kedua kembali dari gol bunuh diri. Kami tidak bisa membantu tim kami sendiri," ujar Robert, saat jumpa pers seusai pertandingan, kemarin.
• Bhayangkara FC Ngamuk Saat Jamu Persija, Menang 3-0 & Naik Posisi Lima, Persija Gagal Samai Persib
• Kiper Persib Deden Natshir Mencoba Bangkit, Ini Sederet Pemain yang Memberi Semangat, Sebut Boaz
Dua kekalahan beruntun itu pun menjadi akhir dari tren positif Maung Bandung yang sebelumnya mencatatkan rekor tidak kalah di sepuluh pertandingan terakhir.
Selain itu, yang menarik dari kekalahan beruntun ini adalah dua gol bunuh diri yang dilakukan dua pemain berbeda.
Pertama saat melawan Bali United, kapten tim Maung Bandung, Supardi Nasir tidak sengaja menyundul bola ke gawang sendiri.
Kejadian itu terulang di pertandingan berikutnya, kali ini giliran bek senior Achmad Jufriyanto, yang mengulang kesalahan Supardi.
• Persipura Jayapura vs PSIS Semarang, Live Streaming Vidio.com, Mutiara Hitam Akan Jauhi Persib
• Teka-teki Menit 56, Dua Gol Bunuh Diri Tercipta di 2 Laga Terakhir Persib, Ini Komentar Abah Rene
Robert pun mengaku tidak mengerti dengan kejadian yang menimpa timnya.
Ia akan berusaha mencari solusi agar timnya mampu bangkit di sisa empat pertandingan dan memenuhi target finish diperingkat lima klasemen akhir Liga 1 musim ini.
"Memang tidak biasanya mencetak dua gol bunuh diri di dua laga beruntun. Itu membuat kami kecewa. Untuk pertama kalinya di musim ini saya merasa kecewa dan kami harus menemukan jawabannya," katanya.

Nil Maizar Ungkap Keberhasilan Persela
Bermain sabar dan tidak panik menjadi intruksi yang diberikan pelatih Persela Lamongan, Nil Maizar kepada anak asuhnya saat berhasil mengalahkan Persib Bandung di kandang, kemarin.
Pertandingan pekan ke-30 Liga 1 2019 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa 3 Desember 2019, dimenangkan oleh Persela Lamongan dengan skor 0-2.
Dua gol Persela masing-masing dicetak oleh Rafael Gomes de Oliveira dan satu gol bunuh diri Achmad Jufriyanto.
Kemenangan itu pun membuat Persela Lamongan berhasil mencatatkan rekor dua kali menang berturut-turut di kandang lawan.
• Penyakit Kambuh, Persib Bandung Ditekuk 10 Pemain Persela, Kembali ke Tren Sulit Menang
Sebelumnya, tim asuhan Nil Maizar ini sukses mengalahkan Borneo FC di kandang dengan skor 2-1.
Dikatakan Nil Maizar, ketika timnya sudah unggul 2-0, yang harus dilakukan anak asuhnya adalah bermain sabar dan tidak panik ketika mendapat tekanan dari lawan.
Intruksi yang disampaikannya itu, ujar Nil, dijalankan dengan baik oleh anak asuhnya sehingga berhasil menjaga keunggulan hingga akhir pertandingan.
"Karena kami sudah unggul 1-0, kami cuman instruksikan untuk sabar dalam bermain, sabar dalam bertahan tidak buru-buru, jangan panik karena dengan menang 2-0 itu suatu hal yang susah untuk dibalas lawan kecuali kami panik. Alhamdulillah, anak-anak bisa menjaga bola sehingga tidak terlalu banyak bikin kesalahan," ujar Nil Maizar, saat jumpa pers seusai pertandingan, Selasa (3/12/2019).
Selain itu, kata Nil, penampilan kiper Dwi Kuswanto pada pertandingan kemarin sangat memukau. Ia tercatat beberapa kali menghalau tendangan yang dilepaskan pemain depan Maung Bandung.
"(Kiper pemain terbaik), Setuju kami hari ini. Karena empat sampai lima penyelamatan dilakukan. Setuju saya. Tapi bukan berarti yang lain tidak berfungsi, cuma mungkin ada yang dimajukan sedikit atau ada lainnya," ucapnya.
• Ditekuk Persela Lamongan, Pelatih Persib Bandung Komentar Begini Soal Wasit
Robert Alberts kecewa
Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, tak bisa menutupi rasa kecewanya usai ditaklukan Persela Lamongan dengan skor 0-2 di Stadion Si Jalak Harupat, Selasa (3/12/2019).
Robert Alberts mengatakan bahwa kekalahan atas Persela membuat dirinya untuk pertama kali musim ini merasa kecewa.
"Memang tidak biasanya mencetak dua gol bunuh diri di dua laga beruntun. Itu membuat kami kecewa, ini untuk pertama kalinya di musim ini saya merasa kecewa dan kami harus menemukan jawabannya," ujar Robert Alberts dalam sesi konferensi pers setelah pertandingan.
Mantan pelatih PSM Makassar ini pun akan segera menggelar evaluasi untuk memperbaiki apa kekurangan dilaga kontra Laskar Joko Tingkir.
Apalagi, Maung Bandung akan di hadapkan pada dua partai tandang berat menghadapi PSS Sleman (7/12) dan Borneo FC (11/12).
Ia pun berharap, di sisa laga nanti, Persib Bandung bisa kembali ke jalur kemenangan setelah tiga pertandingan terakhir, merasakan dua kekalahan dan satu hasil imbang.
"Karena kami akan memainkan dua laga tandang yang sangat berat dan kami harus secepat mungkin menemukan jawabannya agar bisa kembali ke tren yang positif," katanya.
• Pelatih Persib Bandung Enggak Mengerti Timnya jadi Antiklimaks, Dua Kali Kalah Beruntun

• Pemain Persela Lamongan Dikartu Merah Saat Lawan Persib Bandung, Nil Maizar Ogah Komentar Soal Wasit
Robert Alberts kebingungan
Robert Alberts mengaku kebingungan karena penampilan timnya saat menghadapi Persela Lamongan.
Akibat kekalahan dari Persela Lamongan dalam pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat, Selasa (3/12/2019), ucap Robert Alberts, Persib Bandung pun harus kehilangan kesempatan menembus lima besar Liga 1 2019.
"Sangat mengecewakan, antiklimaks. Dalam posisi kami sebenarnya bisa menembus peringkat empat tetapi kami malah turun ke peringkat 10 atau 11 dan ada jarak yang cukup jauh," ujar Robert Alberts dalam sesi konferensi pers.
Menurut pelatih asal Belanda itu, Febri Hariyadi dkk pada laga malam ini bermain tidak seperti biasanya.
Ia menilai Persib Bandung sulit untuk menguasai bola, tidak agresif, dan tidak mampu untuk menembus pertahanan Laskar Joko Tingkir.
Akibat kekalahan dari Persela Lamongan dalam pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat, Selasa (3/12/2019), ucap Robert Alberts, Persib Bandung pun harus kehilangan kesempatan menembus lima besar Liga 1 2019.
"Sangat mengecewakan, antiklimaks. Dalam posisi kami sebenarnya bisa menembus peringkat empat tetapi kami malah turun ke peringkat 10 atau 11 dan ada jarak yang cukup jauh," ujar Robert Alberts dalam sesi konferensi pers.
Menurut pelatih asal Belanda itu, Febri Hariyadi dkk pada laga malam ini bermain tidak seperti biasanya.
Ia menilai Persib Bandung sulit untuk menguasai bola, tidak agresif, dan tidak mampu untuk menembus pertahanan Laskar Joko Tingkir.
• Soal Wasit di Laga Persib vs Persela, Nil Maizar: Ada Keputusan yang Betul dan Ada yang Tidak
Menurut Robert Alberts, gol yang diciptakan Persela Lamongan ke gawang Persib Bandung pun terlalu mudah.
Dua gol ke gawang Persib Bandung pada laga malam kemarin membuktikan koordinasi di lini belakang tak berjalan baik.
Gol pertama yang dicetak Rafael Oliviera lahir karena tak ada penjagaan ketat dari pemain Persib Bandung dalam situasi bola mati.
Begitu pula dengan gol kedua yang lahir karena lemahnya koordinasi dari Kiper Persib, I Made Wirawan dan Jupe.
Bola silang yang dilakukan Persela Lamongan gagal digapai oleh I Made Wirawan sehingga Jupe sedikit terkejut dengan melakukan sundulan ke gawang sendiri.
"Gol mereka juga terlalu mudah, baru berjalan 12 menit, dengan bebas menyundul bola dan gol kedua kembali dari gol bunuh diri. Kami tidak bisa membantu tim kami sendiri," katanya. (TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman/Ferdyan Adhy Nugraha)
• Persib Bandung Kalah, Robert Alberts: Saya Bingung Kenapa Kami Bisa Bermain seperti Itu