Persib Bandung vs Persela Lamongan
VIDEO-LIGA 1 HASIL AKHIR PERSIB Bandung 0-2 PERSELA Lamongan, Pelatih Robert Rene Alberts Bingung
"Saya bingung kenapa kami bisa bermain seperti tadi. Kami tidak kuat memegang bola, kami tidak agresif dalam melaju ke depan,"...
Penulis: Giri | Editor: Dicky Fadiar Djuhud
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Apa mau dikata, peluang yang hampir sempurna untuk meraih tiga angka saat melawan tim papan bawah di kandang sendiri akhirnya lepas
begitu saja dari tangan Persib Bandung.
Disaksikan puluhan ribu bobotoh yang memadati Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, semalam, Supardi Nasir dan kawan-kawan seolah kehilangan tajinya.
Persela Lamongan, tak disangka-sangka, menekuk mereka dengan skor telak, 2-0.
Dua gol kemenangan Persela Lamongan dicetak oleh Rafael Oliviera menit ke-12 dan gol bunuh diri bek Persib Bandung Achmad Jufriyanto menit ke-56.
Hasil laga pekan ke-30 ini membuat posisi Persib Bandung melorot satu strip ke posisi 10 klasemen Liga 1 dengan raihan 41 poin.
Bagi Persela Lamongan, meski belum beranjak dari posisi 15, tambahan tiga poin paling tidak menjauhkan mereka dari jurang degradasi.
Hingga pekan ke-30, mereka berhasil meraup 34 poin, terpaut empat poin dari peringkat 16, Badak Lampung, yang juga tinggal menyisakan empat pertandingan.
Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, mengaku tak habis pikir dengan penampilan para pemainnya pada laga kali ini.
"Saya bingung kenapa kami bisa bermain seperti tadi. Kami tidak kuat memegang bola, kami tidak agresif dalam melaju ke depan," ujarnya dalam sesi konferensi pers di Si
Jalak Harupat seusai laga.
Penampilan Persib Bandung, ujarnya, membuat Persela Lamongan leluasa melakukan serangan.
"Kami tidak bisa membantu tim kami sendiri," ujar Robert Alberts.
Pada laga semalam, untuk kesekian kalinya, Persib Bandung kembali bermain tanpa Ezechiel N'Douassel, yang lagi-lagi tak bisa tampil karena terkena kartu.

Posisi Ezechiel digantikan oleh Kevin van Kippersluis yang diduetkan dengan Kim Jeffrey Kurniawan.
Namun, rapatnya barisan pertahanan Persela Lamongan yang dikomandoi oleh Arif Satria membuat keduanya tak bisa berbuat banyak.
Serangan-serangan Persib Bandung sering kandas bahkan sebelum melewati garis tengah.
Kembalinya Jufriyanto, yang sempat dua kali absen karena cedera, sebenarnya membuat Robert Alberts bisa menempatkan formasi pertahanannya yang terbaik.
Namun, kenyataannya, lini belakang tampil rapuh, sekalipun di sana juga ada Nick Kuipers, Ardi Idrus, dan Supardi Nasir.
Pada laga semalam, Persib Bandung justru dibuat keteteran dengan serangan-serangan balik yang dirancang trio asing Persela Lamongan, Kei Hirose, Rafael Oliviera, dan Alex
Goncalves.
Dua gol ke gawang Persib Bandung pada laga malam kemarin membuktikan bahwa koordinasi di lini belakang tak berjalan baik.
Gol pertama yang dicetak Oliviera lahir karena tak ada penjagaan ketat dari pemain Persib Bandung dalam situasi bola mati.
Gol kedua pun lahir karena lemahnya koordinasi kiper Persib Bandung, I Made Wirawan dan Jupe.
Bola silang yang dilesakkan pemain Persela Lamongan gagal digapai Made. Akibatnya, Jupe, yang terkejut, justru menyundulnya ke gawang sendiri.
Semalam, Persela Lamongan bahkan sebenarnya bisa mencetak lagi gol.
Beruntung sepakan Alex Goncalves di pengujung babak pertama masih dapat diselamatkan oleh Supardi Nasir.
Dikeluarkannya Arif Satria pada menit ke-65 sebenarnya menjadi kesempatan emas bagi skuat Maung untuk membalikkan keadaan.
Alih-alih menyerang, Persib Bandung justru tetap keteteran. Esteban Vizcarra, yang masuk menggantikan Frets Butuan di depan, juga tak mampu memberikan efek signifikan.

Kecewa Berat
Robert Alberts mengaku sangat kecewa dengan hasil ini. Kekalahan ini, kata Robert Alberts, menutup peluang mereka untuk finis di posisi lima besar.
Terlebih setelah laga ini, Persib Bandung akan dijamu oleh dua lawan berat di dua partai tandang, yakni PSS Sleman dan Borneo FC.
"Memang tidak biasanya mencetak dua gol bunuh diri di dua laga beruntun. Itu membuat kami kecewa. Ini untuk pertama kalinya di musim ini saya merasa kecewa. Kami
harus secepatnya menemukan jawabannya agar bisa kembali ke tren yang positif," ucapnya.
Apresiasi Wasit
Meski timnya kalah, Robert Alberts mengapresiasi wasit, yang menurutnya sudah menjadi pengadil yang adil.
"Saya ingin katakan, kali ini wasit memimpin dengan bagus. Kami sempat mendapat tendangan bebas yang bagus di dekat area kotak penalti, tapi tidak menggunakannya
dengan baik. Jadi kami hanya bisa melihat pada diri kami sendiri dan bagaimana caranya secepatnya bangkit. Ini penampilan terburuk kami di sepanjang musim ini. Saya akan
berdiri paling depan untuk tim ini dan mencari caranya bagaimana bisa bangkit secepat mungkin. Tapi hasil hari ini sangat mengecewakan," katanya.

Bersyukur
Pelatih Persela Lamongan, Nil Maizar, bersyukur dengan kemenangan di kandang Persib Bandung ini.
"Target kami sebenarnya hanya dapat satu poin. Alhamdulillah. Ini perjuangan semua pemain, seluruh tim pelatih, dan manajemen, bagaimana memotivasi supaya mereka
tetap berjuang sampai akhir pertandingan. Mudah-mudahan ke depan kami tetap tidak pernah menyombongkan diri karena pertandingan masih banyak dan saya harap
pemain tetap rendah hati karena kemenangan ini patut kami syukuri tapi tidak kami sombongkan. Persib Bandung juga bermain sangat luar biasa hari ini," katanya.
Strategi Persela Lamongan yang mengandalkan zona marking, ujarnya, sukses membuat Persib Bandung kebingungan di sepertiga akhir permainan.
Bola yang sudah sampai di daerah pertahanan Persela Lamongan selalu gagal menjadi peluang berbahaya.
Setelah Persela Lamongan bermain dengan 10 orang, kata Nil, ia menginstruksikan kepada para pemainnya untuk fokus menjaga setiap manuver yang dilakukan pemain
Persib Bandung.
"Karena kami sudah unggul 2-0, kami hanya instruksikan sabar dalam bermain, sabar dalam bertahan, tidak buru-buru, tidak panik karena dengan menang 2-0. Itu suatu hal
yang susah untuk dibalas oleh lawan, kecuali kami panik. Alhamdulillah, kami sabar dan bisa menjaga bola sehingga tidak terlalu banyak melakukan kesalahan," ucapnya.
Ia juga memuji penampilan kipernya, Dwi Kuswanto. Penampilan Dwi, kata Nil, membuat barisan penyerang Persib Bandung mati kutu.
Peluang yang didapat selalu dapat dimentahkan Dwi. Menurutnya, Dwi merupakan salah satu pemain terbaik di timnya pada laga kontra Persib Bandung ini. (*)