Hakim PN Medan Tewas di Jurang Kebun Sawit, Diduga Dibunuh Orang Dekat, Polisi Periksa 4 Saksi
"Benar, sudah ada 4 orang saksi yang diperiksa di Polrestabes Medan," ungkap Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan kepada wartawan, Senin (2/
Doanta sendiri mengaku tidak mengenal mobil dan korban tersebut, menurutnya korban bukan warganya.
"Warga saya sampaikan penemuan ini belum ada melapor kehilangan salah satu pihak keluarganya. Untuk jenis mobil seperti itu belum ada di kampung kami," ujar Doanta.
Terkait peristiwa tersebut, Tribun Medan mencoba konfirmasi kepada Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Eko Hartanto melalui WhatsApp pada Jumat (29/11/2019) malam.
Kompol Eko Hartanto membenarkan peristiwa tersebut benar, namun belum bisa menjelaskan kronologi kematian korban.
Hingga saat ini timnya masih berada di lapangan.
“Kami telah membentuk tim khusus untuk mengungkapkan kasus ini. Untuk jenazah sedang dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan," ujarnya.
Eko juga mengatakan bahwa untuk sementara, Jamalludin diduga dibunuh.
"Untuk sementara (diduga) dibunuh," jelasnya.
Kompol Eko Hartanto mengatakan bahwa ditemukan luka di bagian leher korban.
"Setelah di cek tentang keadaan tubuh korban, ada memar di bagian leher yg menghitam. Dari hidung, keluar cairan yang berwarna agak kekuningan," katanya.
Jamaluddin Tinggalkan 4 Orang Anak
Mengulik, rekam jejaknya Jamal sapaan akrab pria ini yang sehari-hari sebagai Hakim yang biasa bersidang di ruang sidang cakra 8. Bersama para rekannya Hakim Eliwarti, Abdul Kadir dan Fahren.
Jamaludin yang sudah bergelar Magister Hukum ini merupakan Hakim Karier dengan jabatan Hakim Utama Muda dan pangkat Pembina Utama Madya golongan IV/d dengan nomor identitas pegawai (NIP) 196403201990031004.
Pria kelahiran Aceh ini merupakan suami dari Zuraihda Hanum dan telah dikaruniai 4 orang anak.
Jamal dikenal sebagai Hakim yang mudah tersenyum, bahkan awak media sangat mudah untuk berinteraksi dengan humas PN Medan dengan hanya menjumpainya di ruangan.
