'Kenyataan Getir, 518.516 ODHA di Indonesia Tidak Memperoleh Layanan Kesehatan HIV'
Direktur Eksekutif Rumah Cemara, Aditia Salim, menyebut lebih dari setengah juta orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Indonesia tidak memperoleh layanan ..
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG– Rumah Cemara menyebut Indonesia sedang dalam krisis sistem kesehatan negara.
Direktur Eksekutif Rumah Cemara, Aditia Salim, menyebut lebih dari setengah juta orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Indonesia tidak memperoleh layanan kesehatan HIV.
Lantaran hla itu, Aditia Salim mengajak masyarakat Indonesia lebih kritis dalam memperingati Hari AIDS Sedunia.
“Hari AIDS Sedunia yang diperingati tiap 1 Desember sejak 1988 bertujuan agar dunia bersatu melawan HIV/AIDS dan memberi dukungan semangat kepada orang-orang dengan HIV/AIDS,” ujar Aditia Salim saat dihubungi Kompas.com, Minggu (1/12/2019).
Hari AIDS juga untuk menghormati mereka yang telah meninggal akibat AIDS. Itu artinya, ucapnya, Hari AIDS Sedunia bukanlah sebuah perayaan apalagi di tengah kenyataan getir tahun ini.
“Saat ini, bukan waktunya untuk sebuah perayaan. Negara ini sedang menghadapi krisis,” tuturnya.
Krisis yang dimaksud adalah krisis sistem kesehatan negara yang gagal melindungi hak-hak warganya dalam pemenuhan hak paling mendasar yaitu kesehatan.
• Hapus Stigma HIV AIDS, Sejumlah Dokter Gigi Siap Layani Pasien ODHA
• Hari AIDS Sedunia: Ada Ratusan Ribu Orang Indonesia Hidup dengan HIV, Jumlah Kematian Meningkat
Aditia mengatakan, hingga September 2019, Kementerian Kesehatan melaporkan, hanya 57 persen atau 363.526 orang yang mengetahui bahwa dirinya mengidap HIV.
Lalu hanya 19 persen atau 121.927 orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang memeroleh pengobatan antiretroviral (ARV).
Terakhir, capaian untuk tidak terdeteksinya jumlah virus pada ODHA yang ikut terapi ARV hanya 1 persen atau 5.170 orang.
“Ini kenyataan getir karena dari data tersebut, 518.516 ODHA di Indonesia saat ini tidak memperoleh layanan kesehatan HIV,” tuturnya.
Aditia mengungkapkan, pada 2016, seluruh negara anggota PBB menyepakati sebuah komitmen global yang dinamakan The 2016 Political Declaration on Ending AIDS.
Dalam komitmen ini, seluruh negara berkomitmen mengakhiri epidemi AIDS pada 2030.
Salah satu targetnya, pencapaian 90-90-90 pada 2020. Yaitu, 90 persen ODHA tahu mereka mengidap HIV, 90 persen ODHA mendapatkan pengobatan ARV, dan 90 persen ODHA melakukan terapi ARV.
Indonesia, berada dalam krisis. Sebab di sisa 12 bulan sejak hari ini, dari target pencapaian 90-90-90, faktanya Indonesia hanya mencapai 57-19-1.
• Balita di Cianjur Idap HIV/AIDS, Tertular Lewat Air Susu Ibu, Sang Ayah Sumbernya, Anggaran Minim
• 21 Orang Meninggal karena HIV/AIDS di Bangka, 20 Ibu Hamil Terinfeksi