Kerap Dimintai Uang dan Tanggung Jawab Kehamilan, Siswa SMA di Bojonegoro Nekat Bunuh Janda Muda
Seorang siswa SMA berinsial AN ST (19), membunuh seorang janda muda berusia 20 tahun, Aidatul Izah, di area embung atau waduk di Desa Sumodikaran, kec
TRIBUNJABAR.ID, BOJONEGORO - Seorang siswa SMA berinsial AN ST (19), membunuh seorang janda muda berusia 20 tahun, Aidatul Izah, di area embung atau waduk di Desa Sumodikaran, Bojonegoro, Senin (25/11/2019).
Dilansir dari TribunJatim.com, korban dibunuh dalam kondisi hamil. Usia kandungan diketahui sudah 24 minggu.
Pelaku disebut diminta pertanggungjawaban oleh korban yang mengaku dihamili pelaku.
"Hasil visum korban hamil enam bulan atau 24 minggu," kata Kapolres Bojonegoro, AKBP M Budi Hendrawan saat ungkap kasus, Jumat (29/11/2019).
• Warga Desa Paningkiran Majalengka Andalkan Pompa Manual untuk Dapat Air Bersih
Korban tewas karena lehernya dijerat dan dipukul
Dia menjelaskan, selain fakta korban dalam kondisi mengandung saat dihabisi nyawanya oleh pelaku, ternyata janda satu anak itu dijerat lehernya saat dibunuh.
Bahkan lebih sadis lagi, pelaku tak tanggung-tanggung memukul bagian wajah dan kepala hingga rusak atau luka berat, hanya untuk memastikan agar korban benar-benar meninggal.
"Setelah dijerat lehernya, lalu korban dihajar bagian wajah dan kepalanya hingga rusak," ucap AKBP M Budi Hendrawan.
• Tak Peduli Peringatan Juru Parkir, Pria Asal KBB Tewas Terlindas Truk di Cimahi
Hubungan asmara terkuak
Dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik, ternyata pelaku pembunuhan mengaku punya hubungan asmara dengan korban.
Jadi keduanya sudah saling mengenal.
Pelaku sudah mengenal korban sejak Juli 2019, awal kenalannya melalui jejaring Facebook lalu hingga akhirnya keduanya memiliki hubungan khusus.
"Sudah saling kenal, punya hubungan khusus antara pelaku yang masih pelajar dan korban yang statusnya janda satu anak itu," terang AKBP M Budi Hendrawan.
• Diduga Cemburu dengan Istri Tua, Wanita Hamil di Aceh Nekat Bunuh Bayi, Bakar Mobil, Lalu Bunuh Diri
Diduga pelaku dimintai tanggung jawab
Dari data yang dikembangkan pelaku diduga kerap diminta pertanggungjawaban atas kehamilan korban.
Bahkan, pelaku juga kerap dimintai uang oleh korban dan menurut pengakuannya itu sering dilakukan.
"Dari keterangan, pelaku diminta bertanggung jawab atas kehamilan korban yang sudah usia 24 minggu atau enam bulan, tapi tidak tahu buah dari siapa. Kita baru sebatas mendalami kasus pembunuhannya," pungkasnya.
Pelaku menyesal
Saat ditanya petugas, sambil menundukkan kepala, AN ST yang merupakan warga Sumodikaran itu menyesali perbuatan yang dilakukan.
"Menyesal atas pembunuhan yang saya lakukan kepada Aidatul Izah," katanya sambil menjawab lontaran pertanyaan awak media.
Pelajar tersebut juga tak menyangka bisa melakukan hal itu kepada janda yang tak lain merupakan tetangga desanya tersebut.
Namun dia mengungkapkan, jika kerap diminta pertanggung jawaban atas kehamilan Aidatul Izah, yang berdasarkan hasil visum sudah usia 24 minggu atau 6 bulan.
Tak hanya itu, pelaku juga menyebut jika kerap diminta uang oleh korban dan itu sering.
Atas sejumlah desakan itulah pelaku tega menghabisi nyawa janda di sekitar saluran irigasi.
"Saya diminta tanggung jawab atas kehamilan dan sering dimintai uang juga," bebernya sambil digiring petugas ke tahanan.
Kini tersangka harus manjalani proses hukum atas perbuatannya.
Pelaku dijerat pasal 340 KUHP dan 338 KUHP, ancaman pidana mati atau seumur hidup atau selama-lamanya 20 tahun.
• Cerita Mengharukan, Driver Ojol di Bandung Gendong Bayi Saat Bekerja, Istrinya Wafat Ketika Hamil
Penemuan mayat korban
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang siswa SMA di Bojonegoro ditangkap setelah menjadi tersangka kasus pembunuhan janda muda berusia 20 tahun.
Kronologi kasus siswa SMA Bojonegoro bunuh janda muda itu pun dibongkar polisi.
Kasus pembunuhan ini terungkap saat mayat seorang wanita ditemukan di parit irigasi di Bojonegoro sebelah waduk di Desa Sumodikaran, Kecamatan Dander, Senin (25/11/2019) siang.
Mayat tersebut ditemukan oleh Fiki Firmansyah (17), yang saat itu buang air kecil di dekat irigasi.
Setelah mengetahui mayat yang dalam kondisi tengkurap, lalu dia melaporkan ke Polsek setempat.
"Saya mau kencing, lalu melihat ada sesosok mayat," ucap saksi.
Mayat perempuan itu mengenakan kaus merah dan hanya memakai celana dalam warna putih.
Jarak 25 meter terdapat celana panjang bermotif bunga yang diduga milik korban.
Kondisi wajah dan kepala mayat juga ditemukan luka, seperti akibat pukulan benda tumpul.
Polisi juga mengamankan sejumlah bukti, di antaranya celana panjang motif bunga, botol air mineral, tisu, dan beberapa benda lain.
Setelah diselidiki, identitas mayat wanita itu pun terkuak.
Perempuan tersebut diketahui bernama Aidatul Izah (20), janda satu anak, warga Dusun Kedungrejo, Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander.
"Betul identitas mayat sudah terungkap, warga Desa Ngumpakdalem," kata Kasat Reskrim Polres Bojonegoro AKP Rifaldhy Hangga Putra. (TribunJatim.com/M Sudarsono/Ani Susanti)
• Reuni PA 212 akan Dihadiri 10.000 Orang, Polisi Beri Pengamanan Biasa, di Perbatasan Pun Longgar