Mendikbud Nadiem Makarim Bakal Hapus Ujian Nasional? Pemerhati Pendidikan: Sudah Sangat Tepat

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyatakan pihaknya tengah mengkaji ulang terkait penghapusan ujian nasional.

Editor: Yongky Yulius
TRIBUNNEWS / JEPRIMA
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim saat mengikuti Rapat Kerja (Raker) perdana dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2019). Raker tersebut beragendakan perkenalan dan RKP (Rencana Kerja Pemerintah) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

TRIBUNJABAR.ID - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyatakan pihaknya tengah mengkaji ulang terkait penghapusan ujian nasional.

Namun, Nadiem Makarim belum memberikan penejelasan lebih jauh soal hasil kajian tersebut.

"Itu yang sedang kami kaji, ditunggu kabarnya," ujar Nadiem Makarim dalam tayangan yang diunggah tvOneNews, Kamis (28/11/2019).

 

Pemerhati Pendidikan Dony Koesoema memberikan tanggapan positif terkait dengan kabar pengkajian penghapusan ujian nasional oleh Mendikbud.

Dony Koesoema menilai keputusan Nadiem Makarim untuk mengevaluasi kebijakan ujian nasional sudah tepat.

Dony Koesoema
Pemerhati Pendidikan Dony Koesoema. (Tangkap Layar YouTube tvOneNews).

"Kalau Mas Nadiem ini mau mengevaluasi kebijakan ujian nasional itu sudah sangat tepat, tetapi saya ingin jangan sampai evaluasi ujian nasional hanya membahas satu kegiatan yang disebut ujian nasional," jelas Dony dalam tayangan yang diunggah tvOneNews, Kamis.

Dony Koesoema mengatakan soal pengkajian ujian nasional harus menggunakan pertimbangan yang utuh.

Meliputi evaluasi yang sifatnya internal dan evaluasi yang sifatnya eksternal.

Karena ujian nasional adalah bagian dari standar nasional pendidikan yang berhubungan dengan standar penilaian.

Mendikbud Nadiem Makarim Kaji Penghapusan Ujian Nasional, Ingin Wujudkan Merdeka Belajar di Sekolah

Selain itu, ujian nasional juga berkaitan dengan proses seleksi masuk ke perguruan tinggi.

"Karena ujian nasional itu adalah bagian dari standar nasional pendidikan terutama standar penilaian, evaluasi yang sifatnya internal ada yang evaluasi sifatnya eksternal," terang Dony.

"Nah ini harus dipertimbangkan secara utuh oleh Mas Menteri ini, terutama ujian nasional ini kan terkait juga dengan bagaimana proses seleksi masuk ke perguruan tinggi," tambahnya.

Sementara itu, Nadiem Makarim mengungkapkan bahwa pendidikan nantinya akan berbasis pada kebutuhan dunia kerja dan lainnya yang membutuhkan perubahan cukup besar.

Pidato Mendikbud Nadiem Makarim Buat Hari Guru Nasional 2019 Viral di Medsos, Ini Isi Naskahnya

Untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya deregulasi dan debirokratisasi dari semua instansi pendidikan.

"Untuk mencapai itu kan ada beberapa hal, deregulasi dan debirokratisasi dari semua instansi unit pendidikan makanya platfornya yang kami sebut itu #MerdekaBelajar," terang Nadiem Makarim.

"Merdeka untuk lembaga, merdeka untuk guru, merdeka untuk murid dan mahasiswa, dan itu adalah step pertama," tambahnya.

Selain itu, Nadiem Makarim mengatakan adanya penyederhaan kurikulum dan assesmen untuk beralih ke kompetensi.

"Dan dari situ harus adanya penyederhanaan dari sisi kurikulum maupun assesmen agar beralih pada yang sifatnya kompetensi dan bukan saja menghafal informasi, itu suatu perubahan juga yang akan terus kita terapkan dan kita sempurnakan," jelas Nadiem Makarim.

Nadiem Makarim juga menyampaikan bahwa hal terpenting dari perubahan yang ingin ia terapkan adalah peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) pendidik.

"Dan tentunya yang terpenting adalah peningkatan kualitas dari SDM pendidik baik di vokasi maupun di unit pendidik dalam SMA, SD, SMP kita," ujar Nadiem Makarim.

"Itu adalah kunci dari fokus aktivitas kita, berarti semua itu adalah mengarah kepada pelatihan peningkatan dan penyederhaan hidup seorang pendidik," tambahnya. (Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)

Pidato Mendikbud Nadiem Makarim Buat Hari Guru Nasional 2019 Viral di Medsos, Ini Isi Naskahnya

Naskah pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau Kemendikbud RI Nadiem Makarim viral di Media sosial dan menjadi perbincangan hangat warganet.

Pidato tersebut merupakan pidato Nadiem Makarim dalam memperingati Hari Guru Nasional setiap 25 November.

Pidato yang disampaikan Nadiem Makarim disebut berbeda dengan Mendikbud terdahulunya.

Apa isi pidato Nadiem hingga memunculkan berbagai respons?

Pada kalimat awal pidatonya, Nadiem mengucapkan permohonan maaf karena pidato yang akan ia sampaikan sedikit berbeda dengan para pendahulunya.

"Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati, biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik," demikian Nadiem mengawali pidatonya.

"Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke," tulis Nadiem.

Dalam pidato tersebut, Nadiem berjanji tak akan memberi janji kosong kepada ratusan guru.

Ia juga menyampaikan rasa simpatinya untuk para guru di Indonesia karena tugas mulia yang mereka emban juga diikuti oleh aturan-aturan yang justru menyulitkan tugas mereka.

Selain itu, Nadiem memandang tugas administratif yang dibebankan kepada para guru menghambat mereka untuk membantu para murid yang mengalami ketertinggalan di kelas.

Kurikulum yang terlalu padat dan kurangnya kepercayaan untuk berinovasi, dinilai Nadiem juga menghambat para guru untuk berkarya demi kesuksesan anak didiknya.

Ia berjanji tidak akan memberi janji-janji kosong kepada seluruh guru di Indonesia, serta akan tetap berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia.

Ia juga meminta para guru untuk melakukan perubahan kecil di kelas tanpa menunggu perintah.

Masih dalam pidatonya, Nadiem mengatakan perubahan kecil terbus bisa dilakukan dengan cara berikut:

  • Mengajak kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar.
  • Memberikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas.
  • Mencetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.
  • Menemukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri.
  • Menawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan

"Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak," tutup Nadiem sebelum memberikan ucapan Selama Hari Guru dalam pidatonya.

Selengkapnya, berikut naskah pidato Mendikbud Nadiem Makarim dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional 2019:

PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2019

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Shalom, 
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya, 
Rahayu, 
Selamat pagi dan salam kebajikan bagi kita semua, 
Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati,

Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda.

Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia dari Sabang sampai Merauke, Guru Indonesia yang Tercinta, tugas Anda adalah yang termulia sekaligus yang tersulit.

Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan.

Anda ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu anda habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.

Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan.

Anda ingin mengajak murid keluar kelas untuk belajar dari dunia sekitarnya, tetapi kurikulum yang begitu padat menutup pintu petualangan.

Anda frustasi karena anda tahu bahwa di dunia nyata kemampuan berkarya dan berkolaborasi akan menentukan kesuksesan anak, bukan kemampuan menghafal.

Anda tahu bahwa setiap anak memiliki kebutuhan berbeda, tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagaman sebagai prinsip dasar birokrasi.

Anda ingin setiap murid terinspirasi, tetapi anda tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi.

Saya tidak akan membuat janji-janji kosong kepada anda. Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia.

Namun, perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambillah langkah pertama.

Besok, di mana pun anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas anda.

- Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar. 
- Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas
- Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas. 
- Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri. 
- Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.

Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak.

Selamat Hari Guru,
#merdekabelajar 
#gurupenggerak

Wassalammualaikum warrahmatullahi wabarakatuh 
Shalom, 
Om Santi Santi Santi Om, 
Namo Buddhaya, 
Rahayu.

Jakarta, 25 November 2019 
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 
Nadiem Anwar Makarim

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved