Tekad Kuat Ciputra Ingin Jadi Arsitek, Meski Berasal dari Pelosok, Bisa Jadi Konglomerat Properti
Siapa sangka, Ir Ciputra memiliki perjalanan yang tak mudah hingga berhasil meraih pencapaiannya yang luar biasa.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Widia Lestari
TRIBUNJABAR.ID - Siapa sangka, Ir Ciputra memiliki perjalanan yang tak mudah hingga berhasil meraih pencapaiannya yang luar biasa.
Ciputra dikenal sebagai pengusaha properti yang cemerlang.
Ia meraih sukses lewat beberapa perusahaan, di antaranya Jaya Group, Metropolitan Group, dan perusahaan keluarga, Ciputra Group.
Ciputra bukan berasal dari kota besar.
Ia lahir di pelosok Sulawesi, tepatnya di Parigi, Sulawesi Tengah.
Pria yang lahir pada 24 Agustus 1931 ini banyak menghabiskan masa kecilnya di Parigi.
Kemudian, menginjak remaja, Ciputra melanjutkan pendidikan di SMP dan SMA Frater Don Bosco di Manado, Sulawesi Utara.
Selama hidup di Sulawesi tersebut, ada tekad kuat yang muncul dalam diri Ciputra.
Ia berkeinginan untuk berkarya di bidang pembangunan.
• Gejolak Pahit Ciputra pada 1998, Utang Numpuk, Karyawan Menangis, Begini Caranya Bangkit Sukses Lagi
Ciputra bercerita, klimaks keinginannya itu muncul saat ayahnya ditangkap oleh polisi Jepang.
Ketika itu ia harus merasakan kesedihan lantaran ayahnya diseret, dan mati di penjara.
"Sehingga saya kehilangan ayah saya," ujarnya, dikutip TribunJabar.id dari tayangan "Saka Guru: Belajar Berbisnis Pada Ciputra" yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV pada 21 Agustus 2018.
Akibat kejadian itu, ia mulai berpikir untuk mengatasi kemelaratannya.
Pasalnya, ia tinggal di desa kecil.
"(Desa tempat saya tinggal) tanpa air minum, ledeng, tanpa jalan aspal, tanpa listrik."

"Saya bilang, saya harus jadi arsitek," ujarnya.
Selepas SMA, Ciputra akhirnya bisa melanjutkan ke pendidikan tinggi.
Ia mengenyam pendidikan di ITB Bandung sebagai calon arsietk.
"Saya punya cita-cita jadi arsitek," ujarnya.
Namun, jalan Ciputra jadi arsitek pun tak mulus.
Pada waktu itu ia tak punya uang.
Keluarganya yang hidup dalam keterbatasan karena ayahnya meninggal, tak memberi uang rutin kepadanya.
• Profil Ciputra, Konglomerat Kaya Ternama Indonesia Pemilik Ciputra Group, Kini Meninggal
"(Akhirnya) saya bekerja sebagai kontraktor, sebagai arsitek dan kemudian mendirikan biro di Bandung," ujarnya.
Kini, Ciputra tinggal kenangan.
Namun, tekad kuatnya bisa dijadikan inspirasi bagi generasi muda yang sedang merintis karier atau perjalanan hidupnya.
Kabar meninggalnya Chairman dan Founder Ciputra Group tersebut diterima redaksi Kontan melalui pesan singkat.
"Telah meninggal dunia dengan tenang, Bapak Ir Ciputra, Chairman dan Founder Ciputra Group di Singapore
pada tanggal 27 November 2019 pukul 01.05 waktu Singapore.
Kami keluarga besar Ciputra Group mengucapkan turut berduka yang mendalam
dan mendoakan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan
dan kekuatan menghadapi kedukaan ini," demikian pesan singkat dari Rina Ciputra Sastrawinata yang merupakan anak pertama Ciputra.
Masuk Keluarga Terkaya di Indonesia
Dilansir TribunJabar.id dari Kompas.com, Keluarga Ciputra bahkan masuk dalam daftar orang terkaya di dunia.
Daftar 100 orang terkaya tersebut dirilis oleh Majalah Forbes pada Maret 2019.
Ada 21 nama miliarder Indonesia yang masuk dalam daftar orang terkaya di dunia itu.
Di Indonesia, predikat orang terkaya masih diepgang oleh Budi Hartono dan Michael Hartono.
Mereka adalah kakak beradik yang sebagian besar sumber kekayaannya berasal dari PT Bank Central Asia atau BCA.
Sementara itu, Keluarga Ciputra ada di urutan ke-18.
Posisinya berada di bawah Sukanto Tanoto.
• Konglomerat Properti Ir Ciputra Meninggal Dunia di Singapura pada Rabu Dini Hari
Berikut adalah daftar lengkapnya:
Berikut daftar 20 orang terkaya di Indonesia:
1. Budi Hartono: 18,6 miliar dollar AS setara Rp 263,8 triliun
2. Michael Hartono: 18,6 miliar dollar AS setara Rp 260,4 triliun
3. Sri Prakash Lohia: 7,3 miliar dollar AS atau setara Rp 102,2 triliun
4. Dato Sri Tahir: 4,5 miliar dollar AS setara Rp 63 triliun

5. Chairul Tanjung: 3,7 miliar dollar AS setara Rp 51,8 triliun
6. Prajogo Pangestu: 3,5 miliar dollar AS setara Rp 49 triliun
7. Low Tuck Kwong: 2,4 miliar dollar AS setara Rp 33,6 triliun
8. Mochtar Riady: 2,3 miliar dollar AS setara Rp 32,2 triliun
9. Theodore Rachmat: 1,7 miliar dollar AS setara Rp 23,8 triliun
10. Martua Sitorus: 1,7 miliar dollar AS setara Rp 23,8 triliun
• Ciputra Tegaskan Tak Ambil Alih Jawa Pos dari Dahlan Iskan
11. Peter Sondakh: 1,7 miliar dollar AS setara Rp 23,8 triliun
12. Alexander Tedja: 1,6 miliar dollar AS setara Rp 22,4 triliun
13. Murdaya Poo: 1,4 miliar dollar AS setara Rp 19,6 triliun
14. Donald Sihombing: 1,4 miliar dollar AS setara Rp 19,6 triliun
15. Eddy K. Sariatmadja: 1,3 miliar dollar AS setara Rp 18,2 triliun

16. Djoko Susanto: 1,3 miliar dollar AS setara Rp 18,2 triliun
17. Sukanto Tanoto: 1,3 miliar dollar AS setara Rp 18,2 triliun
18. Keluarga Ciputra: 1,1 miliar dollar AS setara Rp 15,4 triliun
19. Harjo Susanto: 1,1 miliar dollar AS setara Rp 15,4 triliun
20. Hary Tanoesoedibjo: 1,1 miliar dollar AS setara Rp 15,4 triliun