Gejolak Pahit Ciputra pada 1998, Utang Numpuk, Karyawan Menangis, Begini Caranya Bangkit Sukses Lagi

Jauh sebelum Ciputra meninggal, pengusaha ternama ini pernah mengalami hal pahit akibat krisis ekonomi pada 1998.

Penulis: Widia Lestari | Editor: Yongky Yulius
Kolase Tribun Jabar (Kompas)
Gejolak pahit Ciputra pada 1998, utang perusahaannya numpuk, karyawan sampai menangis. 

"Pembeli, kita sudah terima uang down payment, tapi kita tak bisa kembalikan, itu sangat menyedihkan sekali. Karyawan saya nangis, utang saya gak bisa bayar, tidak bisa deliver," katanya.

Namun, kala itu pihaknya harus memenuhi syarat yang dipenuhi bahwa utang harus dibayar.

Daftar Orang Terkaya di Indonesia Terbaru 2019, Keluarga Ciputra Ada di 20 Besar, Urutan Berapa?

Akhirnya, Ciputra pun turun tangan untuk menyelamatkan perusahaannya.

Kepada pembeli, ia kemudian berunding untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Ia pun harus merelakan tanah hingga rumah untuk mengurus masalah dengan pembeli.

"Saya lantas berunding dengan pembeli. begini deh 'saya punya tanah, saya sudah terima uang sekian, you ambil tanah, you ambil rumah dua rumah'," katanya.

Ciputra, pemilik grup bisnis Ciputra Group yang meninggal dunia.
Ciputra, pemilik grup bisnis Ciputra Group yang meninggal dunia. (FORBES.COM/CIPUTRA.COM)

Tak hanya pada pembeli, Ciputra pun turun tangan berunding dengan pihak bank terkait utangnya.

Sejak krisis ekonomi itu, perundingan dengan pihak bank baru selesai pada 2004.

Hal yang disyukurinya kala itu adalah pihak bank tak sampai membawa permasalahannya ke pengadilan.

"Sampai 2004 baru selesai perundingan dengan bank. Kami sangat bersyukur tak ada satu bank bawa kami ke pengadilan, itu sangat bersyukur," kata Ciputra.

Momen lain yang sempat membuatnya ketar-ketir pada 1998, yakni saat ada demonstrasi besar-besaran di depan Universitas Trisakti.

Diketahui, lokasi Mal Ciputra dan Hotel Ciputra kebetulan berada di dekat Universitas Trisakti.

Konglomerat Properti Ir Ciputra Meninggal Dunia di Singapura pada Rabu Dini Hari

Saat itu, anak hingga menantunya langsung datang ke Hotel Ciputra. Kemudian, langsung menguhubunginya melalui sambungan telepon untuk melaporkan situasi demonstrasi.

"Itu demonstrasi depan Trisakti, anak menantu datang ke Hotel Ciputra, dia telpon kemari progress report aduh ini demonstrasi sudah mau menyebrang ke Hotel Ciputra," katanya.

Hal itu pun membuat para tamu di hotel dan mal langsung diungsikan karena dikhawatirkan terjadi hal yang tidak-tidak.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved