BNN Mau Dibubarkan, Jenderal Arman Depari : Dibakar Saja Sekalian Orangnya

Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari menanggapi miring suara dari Komisi III DPR

Penulis: Isep Heri Herdiansah | Editor: Ichsan
tribunjabar/isep heri
Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari saat memimpin konfrensi pers terkait PCC made in Tasikmalaya, Rabu (27/11/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari menanggapi miring suara dari Komisi III DPR yang ingin membubarkan BNN.

Jenderal yang dikenal kalem dengan ciri khas rambut gondrongnya itu bahkan merasa tidak ambil pusing dengan pernyataan 'BNN tempat parkir jenderal nganggur'.

"Kami bekerja untuk menyelamatkan generasi muda indonesia dari narkoba. Kalau BNN melakukan kegiatan operasi, tentu ini bukan untuk kepentingan BNN sendiri. BNN milik masyarakat bukan milik perorangan atau partai," kata Arman Depari saat dijumpai seusai konferensi pers di Tasikmalaya, Rabu (27/11/2019).

Menurut Arman Depari, BNN didirikan berdasarkan undang-undang bukan atas dasar selera orang tertentu.

Hujan Deras dan Angin Kencang Terjang Panjalu Ciamis, 32 Rumah Rusak

"Kalau DPR tidak punya solusi atau tidak ada upaya lagi, dibubarkan, silakan. Kalau perlu bukan hanya dibubarkan tapi dibakar sekalian masuki kremasi orang-orangnya," seloroh Jendral gondrong tersebut.

Jawab Keraguan DPR, BNN Buktikan Masih Miliki Taji

Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Polri menggerebek pabrik pil PCC yamg berkamuflase sebagi pabrik sumpit di Kampung Awilega RT 02 RW 08, Kelurahan Gunung Gede, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.

Dari pabrik tersebut BNN dan kepolisian menemukan barang bukti terdiri dari 2 juta butir PCC siap edar.

"Kemudian kami juga temukan bahan-bahan baku dan sejumlah alat produksi, dari mulai pencetak, pengering, dan lainnya," kata Arman Depari.

Suami Karen Idol Kerap Telepon Marshanda, Mengobrol Lama di Kamar Mandi Setelah Ultah Pernikahan

Selain itu, telah diamankan juga sejumlah orang terkait ini di beberapa lokasi, yakni di Purwekerto dan Cilacap. untuk di Tasikmalaya tiga orang diamankan.

Arman menuturkan berdasar pengakuan sejumlah orang yang diamankan pabrik tersebut telah beroperasi sekitar 1 tahun.

Pasar dari pil PCC made in Tasikmalaya ini tiga pulau besar di Indonesia, di antaranya Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.

Dalam sehari pabrik tersebit bisa memproduksi 120 ribu butir pil PCC siap edar.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved