Ratusan Tentara dari Negara ASEAN Hadir di Pusdikif Bandung Barat Ikuti Lomba Menembak

Ratusan tentara dari sejumlah negara ASEAN mengikuti lomba menembak di lapangan tembak Pusdikif, Kecamatan Cipatat, Rabu(20/11/2019).

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Dedy Herdiana
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Ratusan tentara dari sejumlah negara ASEAN saat mengikuti lomba menembak dalam kegiatan ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) 2019 di lapangan tembak Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif), Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rabu (20/11/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, CIPATAT - Ratusan tentara dari sejumlah negara ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) mengikuti lomba menembak di lapangan tembak Pusat Pendidikan Infanteri ( Pusdikif), Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rabu (20/11/2019).

Lomba menembak yang menghadirkan para tentara dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara itu dikemas dalam kegiatan yang bernama ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) 2019.

Tentara angkatan darat dari 10 negara tetangga seperti Filipina, Thailand, Myanmar, Laos, Brunei Darussalam, Malaysia, Vietnam, Kamboja, dan Singapura itu tampak piawai ketika memperlihatkan kemampuannya dalam menembak.

Viral Pesan di WhatsApp Rencana TNI dan Polri Merazia Warga yang Berkumpul, Ternyata Hoaks

Sandriani Permani, Fotografer Cantik Ini Dipercaya Memotret Aktivitas TNI, Nih Hasil Jepretannya

Dalam lomba tersebut, mereka harus menembak sasaran dengan jarak 20 meter dan tembakan dari para tentara itu kebanyakan memang kerap tepat sasaran, jarang ada tembakan yang meleset.

Wakil Kepala Staf Komando Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Tatang Sulaiman, mengatakan dari 10 negara peserta yang mengikuti perlombaan itu masing-masing angkatan darat mengirimkan 33 delegasi.

"Total peserta dalam AARM tahun ini sebanyak 330 delegasi memperebutkan 15 trofi dan 258 medali," ujarnya saat ditemui usai pelaksanaan kegiatan AARM 2019.

Kegiatan ini, kata Tatang, merupakan agenda rutin tahunan yang digelar setiap bulan November dan Indonesia kembali dipercaya lagi sebagai tuan rumah AARM untuk kali ke lima.

Menurutnya, untuk tahun ini ada perubahan format pelaksanaan kegiatan AARM dari yang biasanya sistem kompetisi kontingen antarnegara, menjadi format gabungan 10 negara dibagi dalam empat tim.

"Sekarang kontingen tiap negara itu digabung dalam 4 tim, jadi dilebur, jadi setiap tim akan lebih mengedepankan kerjasama bukan kompetisi antarnegara," katanya.

Ia mengatakan, perubahan tersebut memberikan kesempatan bagi setiap negara untuk menjadi juara dalam kegiatan AARM, karena selama 13 tahun belakangan, kontingen Indonesia selalu mendominasi.

"Jadi setelah pulang ke negaranya masing-masing, setiap kontingen berkesempatan membawa trofi, karena ini kemenangan bersama bukan satu negara saja," ucapnya.

Namun untuk setiap pertandingan yang dimainkan, lanjut Tatang, ada penembak terbaik yang diganjar dengan penghargaan pribadi agar tetap menumbuhkan semangat kompetitif.

"Secara keseluruhan ada 10 match dari 5 kategori lomba. Tetap kami sediakan penghargaan untuk penembak terbaik," kata Tatang.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved