Selain Macan Tutul, Ini Satwa yang Dilindungi di Taman Nasional Gunung Ciremai

Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) di Kabupaten Kuningan, saat ini ditempati oleh sejumlah satwa yang dilindungi, sebagiannya hasil dari sita dan di

Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Theofilus Richard
zoom-inlihat foto Selain Macan Tutul, Ini Satwa yang Dilindungi di Taman Nasional Gunung Ciremai
ISTIMEWA
Keberadaan macan tutul bernama Slamet Ramadhan tertangkap camera trap

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi

TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN -‎ Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) di Kabupaten Kuningan, saat ini ditempati oleh sejumlah satwa yang dilindungi, sebagiannya hasil dari sita dan dilepasliarkan oleh tim.

Beberapa ‎satwa yang dilindungi di Gunung Ciremai, di antaranya adalah macan tutul Jawa (panthera pardus melas), elang Jawa (nisaetus bartelsi), surili (presbytis), kukang (nycticebus), dan kodok merah (leptophryne cruentata).

Humas TNGC, Agus Yunantara, mengatakan bahwa sebagian besar populasi hewan-hewan yang berada di Gunung Ciremai meningkat.

"Hewan-hewan tersebut adalah spesies kunci Gunung Cirebon," kata Agus saat dihubungi, Selasa (19/11/2019).

Sempat Dicari di Gunung Ciremai, Keberadaan Macan Tutul Slamet Ramadhan Tertangkap Camera Trap

Diberitakan sebelumnya, keberadaan macan tutul Jawa (panthera perdus melas) bernama Slamet Ramadhan yang dilepasliarkan di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Kabupaten Kuningan, berhasil terekam kamera perangkap atau camera trap.

Humas TNGC, Agus Yunantara, mengat‎akan bahwa keresahan pihak TNGC akhirnya terjawab saat kegiatan monitoring pada awal November 2019.

TNGC berhasil menemukan keberadaan Slamet Ramadhan setelah dilepasliarkan pada 9 Juli 2019.

"Macan itu‎ berada di area perbatasan ekosistem hutan alam dan semak belukar, berjarak 3,5 kilometer. Arah selatan dari wisata alam Bukit Seribu Bintang," kata Agus saat dihubungi, Selasa (19/11/2019).

Agus mengatakan, Slamet mampu menjelajah sekitar 8,5 kilometer dari batas kawasan TNGC dan permukiman penduduk.

Slamet Ramadhan diketahui sering beraktivitas di ekosistem Gunung Ciremai yang berjauhan dengan pusat aktivitas manusia.

Mengenal Ritual Memandikan Kayu Keramat Buyut Perbatang untuk Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

"Kalau bisa berbincang dengan Si Hitam Bertutul ini, banyak hal yang ingin ditanyakan, mulai dari, sudah ketemu pasangan atau belum dan sudah memangsa apa saja," katanya.

Dari‎ penampakan camera trap, dapat disimpulkan kalau Slamet Ramadhan dalam kondisi sehat, hal tersebut terlihat dari tubuhnya yang jauh lebih kekar dibandingkan saat pelepasliaran beberapa bulan lalu.

Agus berharap, Slamet Ramadhan dapat berinteraksi secara normal dengan macan tutul Jawa penghuni asli Gunung Ciremai, baik sebagai pesaing atau pasangan, sehingga populasinya tetap terjaga.

"Selain itu, ini pun mendukung untuk kesehatan ekosistem kawasan TNGC," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved